Ashy's Life - ⁵

2K 79 1
                                    

"Berarti gue harus kesana? Ais males bah, tapi gapapa deh. Demi adek yang paling imut!" Monolognya, ya..kalian tau sendirilah ya ini siapa.

Yap, Gibran

💮💮💮

16:34

Kini keluarga Reynald sampai di mansion.

"Nih baju buat Arfan, ini Afkar, ini Gibran, ini Galen sama Leo, ini....Zero. Nah ini, ini, ini, punya Aci, kalo ini, ini, ini, sama ini punya Daddy!" Seru Vion.

"Lah, kok punya Daddy banyak banget, satu, dua, tiga, empat, Lim... banyak banget! Lah kita cuman satu doang!" Kesal Leo.

"Betul! Nggak adil banget, punya Aci juga banyak!" Seru Gibran tak terima.

"Heh, baju kalian itu udah banyak, sedangkan baju Aci masih sedikit" jawab Vion.

"Terus, kenapa punya Daddy banyak?" Tanya Leo.

"Y-yaa..i-ituu, a-anu apa ya...em..."

"Mampus, nggak bisa jawab" gumam Gibran.

"Ck! Bukannya makasih, malah marah-marah nggak jelas. Kalo tau kalian cerewet begini mending tadi Daddy nggak usah beliin kalian aja" gerutu Vion.

"Sini!" Vion merampas baju yang berada dipangkuan Leo dan Gibran.

"E-eh..j-jangan lah dad, jahat banget. Iya iya, makasih Daddy Vion yang ganteeengggg" Leo kembali mengambil baju yang berada ditangan Vion.

Vion mendengus kesal. Kemudian ia menggendong Ashy, ia mengambil kantong yang berisi bajunya dan baju Ashy.

"Ehhhh, mau bawa Ashy kemana?" Tanya Leo.

"Ya kekamar lah, mau Daddy mandiin. Udah mau malam ini" kemudian Vion berjalan menuju lift.

Ting

Lift terbuka, Vion berlari memasuki kamarnya. Tak lupa ia menutup pintu, kemudian menaruh kantong plastik diatas nakas. Ia mendudukkan Ashy disofa kamar.

"Nah, Aci mandi dulu, habis itu makan malam. Oke?"

"Otte!"

Vion tersenyum, kemudian membukakan baju dan celana Ashy, sekarang Ashy hanya memakai popok. Vion menggendong Ashy untuk masuk kedalam kamar mandi.

💮💮💮

21:23

"Sekarang kita tidur ya, ini udah jam tidur Aci" ucap Vion, ia hendak beranjak, namun suara Leo membuat ia duduk kembali.

"Ehhhh, dad. Did Daddy forget what Aci said yesterday?" Leo menaik-turunkan alisnya.

Vion berfikir sejenak, kemudian membulatkan matanya "No!" Pekiknya.

Ashy yang tadinya hanya diam kini terkejut mendengar teriakan Vion.

"Dwaddy, tenwapwa teliak? Aci twadet, ih" kesal Ashy dengan mulut yang tersumpal dot susu.

"Eh, maaf ya"

Plop

"Aci bilan apa temalin?" Tanya Ashy.

Ashy's Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang