"Ban alpan mainnya belicik ya" kata Ashy.
"Ya abis kamu mainnya kek- itu Aci!!"
"YAH! KALAH DEH!" Pekik Arfan.
-----
"Astaghpilullah, ban alpan, Janan teliak-teliak! Ini Tan cuman dem" kata Ashy kesal.
Arfan menyatukan kedua tangannya "maaf ya Aci, abisnya Abang kesel sama ni game, kalah Mulu kalah Mulu, heran"
"Aci, minjam handphonenya bentar"
Ashy menatap Afkar yang duduk disampingnya, ia menyodorkan handphone milik Afkar "ini, ban"
Afkar mengambil handphone itu "makasih, sayang"
Arfan bangkit dari duduknya, ia memasukkan handphonenya kedalam saku celananya "Aci, bang Afkar, mau nitip nggak? Soalnya gue mau ke kantin"
"Nitip! Aci mau cotlat!" Kata Ashy girang.
"Nggak boleh! Yang lain" tolak Arfan.
"Yah... cucu cotlat?"
"No! Itu sama aja coklat"
"Pop mie deh, boleh Tan?"
"No no no!"
"Loti Cotlat??"
"Itukan coklat juga Aciiii!"
"Ail jeluk?"
"Tidak!"
"Ben-ben?"
"Itu juga coklat!"
"Boba deh!"
"Omaygattt! Apa lagi itu!? Nggak"
"Cotlat dilan?"
"Jangan yang coklat Aci! Astaghfirullah!"
"Isss... semua nda boleh!" Kesal Ashy.
"Salah sendiri, yang lain!" Kata Arfan.
"Air mineral, sama snack, terserah Snack apa. Asal jangan coklat" ucap Afkar, jika perdebatan Arfan dan Ashy tidak dihentikan, bisa-bisa sampe sore selesainya.
"Okeh, siep!" Arfan berlari keluar ruangan.
Beberapa menit, Arfan datang sambil membawa kantung plastik berwarna hitam, ia memberikan jajanan yang ia beli kepada Afkar dan Ashy.
"Ini punya bang Afkar" kata Arfan sambil mengeluarkan jajanan itu kepada Afkar.
"Ini punya Aci!" Arfan mengeluarkan jajanan kepada Ashy.
"Thanks" ucap Afkar.
"Maacih ban Alpan!!" Kata Ashy.
"Yoi! Masama!"
"Ban Alpan ada?"
"Ada dong! Yakali nggak ada" jawab Arfan.
Mereka pun makan jajanan itu bersama.
-----
15:20
"ACI! ASSALAMU'ALAIKUM!!"
"Wa'alaitumcalam, macuk ban Leo!" Jawab Ashy.
Gibran, Galen, Leo, dan Zero masuk kedalam ruangan Ashy, Leo langsung memeluk Ashy dengan erat.
"Aci! Kangen banget Abang sama kamu! Ugh!!" Leo semakin mengeratkan pelukannya.
"Ban Leo... A-Aci tida bica nap-as!" Ashy berusaha melepaskan pelukan Leo.
"Waduh! Sorry sorry" Leo melepaskan pelukannya sambil menyengir bagai kuda.
Arfan berjalan mendekati Ashy, kemudian ia mengelus baju hingga kepala Ashy membuat Leo melongo.
"Tenapa, ban?" Tanya Ashy.
"Takut ada kuman" jawab Arfan.
Ashy menyingkirkan tangan Arfan "tida ada tuman Aban! Cetop!"
"Hah? Cetop?" Beo Gibran.
"Stop" koreksi Galen.
"Wah! Yang ngajarin pasti Leo! Ngaku nggak Lo!" Arfan menunjuk Leo.
"Waww!! Kok Lo tau!? Lo cenayang ya!?" Kata Leo heboh.
"Wiww!! Kik Li tii!? Li ciniying yi!? Udah ketebak!" Gibran menyahut.
"Debat terus mereka ini, capek dengernya" batin Afkar yang baru datang.
"Udah, nggak usah debat. Ini, Abang ada beli nasgor, kita makan sama-sama. Yok" Afkar mendudukkan dirinya disofa, bersebelahan dengan Ashy.
"UWAW!! NASGOR!? AYOKLAH! PAS BANGET GUE LAGI PENGEN NASGOR!!!" Gibran berteriak tiba-tiba.
"Eh anak kucing lahir di tai!" Latah Leo.
"Leo pacaran sama monyet!" Nah, kalo ini Arfan yang latah.
Afkar, Zero, dan Ashy terjengkit. Galen? Em... dia terjungkal ke belakang, mana duduknya paling ujung lagi.
"Pfftt, BUAHAHAHAHAHAHAHA!!! BANG! LO NGAPAIN REBAHAN DILANTAI ANJAY!? HAHAHAHA!!!!" Leo tertawa terbahak-bahak melihat Galen yang terbaring dilantai sambil mengelus lengannya yang terasa sakit.
"HAHAHAHA!! CAPEK PLISSS!!!" Gibran memegang perutnya yang keram.
Galen menatap Leo dan Gibran tajam "bangsat Lo pada, bukannya bantuin! Malah ketawa!"
-----
Segini dulu ya, lagi bad mood
Assalamualaikum
522 Words.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ashy's Life (END)
General Fiction"Kamu jaga diri baik-baik ya sayang" "Tenapa? Tan ibu yang jada Aci" "Ibu udah gak bisa jaga Ashy" ______________________________________ "Ibu Banun! Janan tindalin Aci!" "I-ibu...hiks..banun" ______________________________________ "Nama kamu siapa...