Ashy's Life - ¹

4K 170 6
                                    

HAPPY READING!

💮💮💮

Disebuah desa, hiduplah seorang gad---Eh kok kayak dongeng ya? Ulang ulang!

💮💮💮

20:32

"Ibu mamam ya, aaa" gadis kecil yang duduk disamping wanita paruh baya yang terbaring lemah itu mengangkat sendok yang berisi nasi serta ikan.

"Tidak, Ashy saja yang makan" ucap wanita paruh baya itu, suaranya hampir hilang namun untungnya Ashy bisa mendengarnya.

"Ibu alus mamam, bial cehat! Ayo aaa" paksa Ashy, mau tak mau wanita paruh baya itu membuka mulutnya.

"Ena tida?" Wanita paruh baya itu mengangguk.

Kita panggil wanita paruh baya itu Killa aja ya! - Author

"Ashy kenapa tidak makan?" Tanya Killa.

Ashy menggeleng, "ibu caja, Aci tenyang" ucapnya seraya menepuk perutnya.

"Beneran?"

Ashy mengangguk keras, "Benelan ibuu"

Killa terkekeh pelan, "iya deh iya"

Ashy kembali menyuapkan Killa hingga habis tak tersisa.

"Abis!" Seru Ashy kemudian berjalan ketempat biasa Ashy mandi, meletakkan piringnya disana. Kemudian kembali ke tempat tadi.

"Ini, ibu inum dulu" ucap Ashy menyodorkan gelas plastik berisi air putih dan pipit.

Killa mengangguk kemudian meneguknya memakai pipit. Setelah habis Killa kembali berbaring. Ashy menaruh gelas plastiknya disamping tempat mereka tidur, kemudian Ashy baring disamping Killa.

"Ibu?"

"Iya?"

"Ibu cudah tenyang?"

"Sudah, sayang" ucap Killa, tangannya terulur untuk mengelus pipi Ashy yang terkena pasir.

"Ayhamduilah"

Killa terkekeh, "Alhamdulilah"

Tok tok tok!

"Ashy, buka pintunya gih" Ashy mengangguk kemudian bangkit dan berjalan kearah pintu utama.

"Eh, mbak Ian, tak Dapin"

"Halo Ashy!" Sapa anak laki-laki yang berdiri dihadapan Ashy.

"Alo tak Dapin, ayo macuk tak, mbak" ajak Ashy.

Dian, Davin--anak Dian-- dan Ashy berjalan kearah Killa. "Eh Dian, Davin" gumam Killa.

"Mbak Killa!" Pekik Dian kemudian memeluk Killa. Killa yang mendapat serangan tiba-tiba itu terlonjak kaget.

"Mbak! Aku kangen sama mbak" ucap Dian setelah melepas pelukan mereka.

"Iya..mbak juga kangen sama kamu" Dian mengangguk seraya tersenyum.

"Ibu, Aci boleh tida ain cama tak Dapin?" Tanya Ashy memiringkan kepala.

Davin yang merasa gemas pun mencubit pipi chubby Ashy, "Tatak! Atit" pekik Ashy memegang pipinya.

"Sorry sorry" ucap Davin kemudian mengelus pipi Ashy.

Killa dan Dian terkekeh melihat kelakuan lucu anak mereka, "boleh mbak?" Tanya Dian menatap Killa, Killa mengangguk kemudian Dian menoleh menatap Ashy dan Davin, "Iya boleh, tapi jangan jauh-jauh ya mainnya?"

Ashy tersenyum sumringah, dengan cepat ia mengangguk lalu menarik tangan Davin keluar rumah.

"Dian..mbak mau ngomong.."

Dian menoleh, "mau ngomong apa mbak?"

Killa menghembuskan nafas panjang, "mbak rasa, hidup mbak udah gak lama lagi. Jadi--"

"Mbak jangan ngomong kayak gitu!" Potong Dian cepat.

Killa menggeleng pelan, "dengerin mbak ngomong dulu, Dian.." perlahan, Dian mengangguk.

"Mbak rasa, hidup mbak udah gak lama lagi. Jadi, kalo mbak udah gak ada, mbak minta tolong bawa Ashy Ke panti asuhan, biar dia tinggal disana. Kalo kamu yang jagain takut kamu gak kuat, anakmu udah empat. Jadi, mbak minta tolong ya, Yan.."

"M-mbak jangan ngomong gitu...."

"Ibuuu" panggil Ashy.

Killa tersenyum melihat anaknya yang langsung memeluknya, Killa melepaskan pelukannya. Kemudian mengelus pipi chubby Ashy.

"Kamu jaga diri baik-baik ya, sayang" ucap Killa, perlahan air matanya keluar.

"Tenapa? Tan ibu yang jada Aci" jawab Ashy.

"Ibu udah gak bisa jaga Ashy" ucap Killa terisak.

Killa menoleh menatap Dian yang menangis, "Dian..mbak--" ucapannya terpotong kala nafasnya terasa sesak.

"Mbak! M-mbak kenapa mbak? Mbak!"

Killa menatap Dian, "I-inget ya p-p-permintaan m-mbak y-ya-yang tadi"

"A-ashy, j-j-jaga diri b-ba-baik b-baik ya."

Mata Killa terlihat sayu, perlahan, mata sayu itu tertutup. Tangis Ashy pecah saat Killa menghembuskan nafas terakhirnya. Ashy tau itu karena ia dulu sering pergi ke tempat orang sakit, kemudian orang itu meninggal deh, hehee.

"BU! IBU BANUN!" Pekik Ashy, ia mengguncang tubuh Killa.

"M-mbak! Mbak jangan bercanda, b-bangun..."

"Mbak Killa, bangun mbak. Bangun, Ashy butuh mbak, mbak.." Davin tak tega melihat Ashy yang terus mengguncang tubuh Killa.

"Ibu Banun! Janan tindalin Aci!"

"I-ibu...hiks..Banun"

Dian mengelus punggung Ashy, "S-sayang, ikhlasin mama ya..mama udah gak sakit..hiks.."

Tangis Ashy mulai mereda, kemudian ia berkata, "I-ibu...ibu cudah tida atit ya? Aci cenang talo ibu cudah tida atit, tapi Aci cedih talo ibu pelgi..talo ibu pelgi Aci cama ciapa?" Ashy mengelus rambut Killa yang sudah memutih.

Dian semakin terisak mendengar ucapan Ashy. Davin menangis dalam diam, ia tak kuat melihat Ashy yang seperti itu.

💮💮💮

TEBECEH

Assalamualaikum

Halo semuaaa!!!

Kenalan yok!

Nama kalian siapa?

Kalian bisa panggil aku Ra/Liya
Not Author/Thor!

Bagus gak ceritanya???

Gak?

Hiks..jahat..

Bercyandyaaa
Mwehehehee

Satu kata untuk Ashy?➡️

Satu kata untuk killa?➡️

Satu kata untuk Davin?➡️

Satu kata untuk Dian?➡️

Lanjut or tidak?

Lanjut➡️

Tidak➡️

Vote nya😼

Ok makasih buat yang udah vote.

Assalamualaikum

765 words

Ashy's Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang