Elio dan kakaknya kini sampai di halaman rumah. Setelah motor berhenti, Elio segera turun diikuti oleh Ruli. Mereka segera masuk ke dalam rumahnya."Mama sedang buat apa?"
Bukannya cepat mengganti pakaian. Elio lebih memilih untuk melihati mama nya yang sedang mengupas kentang. "Oh kamu sudah pulang. Sana ganti pakaian mu! Jangan recoki mama jika nggak mau bantu ngupasin nih kulit kentang."
"Hehe mama tau aja. Siap laksanakan Bu bos!" Elio segera berlari pergi ke arah kamarnya. Dia segera mengganti pakaian sekolah nya dan pergi ke ruang tamu untuk ikut bermain dengan adik-adiknya. "Bonbon sedang apah?"
Yah entah kenapa, Elio suka memanggil kedua adik kembarnya dengan panggilan "Bonbon" tidak dengan nama mereka. Elio memperhatikan kedua adik kembarnya yang sedang fokus menonton tayangan Upon dan Ipon dari HP.
"Jirr Upon ipon Mulu! Dah la..." Pada akhirnya Lio memutuskan untuk melihat ponselnya sembari berbaring di lantai mengskrol beranda FB nya. Yah dia nggak punya kuota jadi cuma bisa skrol beranda FB dengan mode gratis atau mode dasar.
"Haishh bosen juga." Ponselnya ia matikan. Pada akhirnya Lio hanya berbaring di lantai dengan kondisi yang amat parah karena kebosanan. "Bang minta uang nya."
Lio bangkit saat melihat Ruli yang keluar dari kamarnya. "Untuk apa?"
"Kuotanya habis hehe." Ruli menggeleng kemudian segera mengambil uang dari saku celananya. "Nih sana. Kalau habis lagi beli sendiri. Belajar menabung makanya!"
"Iya-iya, makasih ya Abang kuh yang paling ganteng." Elio segera menyambar uang yang dikasih oleh Ruli dan segera pergi ke luar untuk membeli paket kuota. Mayan bisa lihat-lihat orang mukbang makanan lagi hehehe.
...............
Esok hari telah tiba. Elio terbangun dengan perasaan segar. Kemarin mungkin adalah hari keberuntungannya bisa sekolah dengan tenang dan juga habis ngisi kuota. "hehe hari baru, petualangan baru."
Elio segera melakukan ritual sehari-harinya untuk pergi ke sekolah. Selesai sarapan, Lio segera berpamitan kepada orang tua nya. "Bang, mobil siapa itu?" Tanya Syarel.
"Nggak tahu. Tapi mobilnya mirip kayak mobil anaknya kepala sekolah ku." Jawab Elio yang juga sama-sama bingung. Tidak lama keluar seseorang yang berada di dalam mobil tersebut. Elio membeku, ia melihat anak kepala sekolah yang keluar dari dalam mobil dan seakan mengisyaratkan untuk Lio mendekat ke arahnya.
Syarel yang curiga dengan kakaknya yang mendadak pergi menghampiri orang yang keluar dari mobil itu juga ikut membuntuti karena rasa penasaran yang menggerogoti tubuhnya. Tapi sebelum itu, ia melihat Kevin yang sudah berhenti di depan halaman rumahnya dengan motor yang ia kendarai. "Syarel ayo cepat jika kau tidak ingin terlambat."
Pada akhirnya Syarel pun pergi bersama Kevin dengan rasa penasaran yang masih sama di hatinya. Namun ia tetap merasa nyaman jika sudah bersama dengan Kevin. Yah sebenernya dia tidak punya hubungan kekasih dengan Kevin. Bukan dia kekasih yang sebenarnya, Syarel hanya sahabat Kevin saja. Namun tingkah Kevin yang selalu perhatian padanya dibandingkan dengan kekasihnya, Syarel menjadi lebih berharap meski ia takut kalau akan sakit hati.
Sekarang kita kembali beralih pada Lio yang kini duduk diam di dalam mobil dengan Darrel yang sibuk menyetir. Ia terpaksa ikut karena si anak kepala sekolah ini mengancamnya akan terlambat sekolah dan jika terlambat akan diberikan hukuman yang berat dengan memberikan WC sekolah.
Bagi Lio yang membenci hal kotor tentunya sangat tidak ingin melakukannya. Jadi ia duduk diam di dalam mobil milik Darrel. Karena perjalanan yang cukup membosankan Lio segera membuka ponselnya. Ia kini sibuk bertukar pesan dengan Zakia temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Quiet One's Sudden Change
RomanceSiswa culun yang sering di-bully kini telah mencoba untuk mengubah dirinya. Tapi siapa sangka, tindakannya untuk berubah, menarik beberapa orang untuk mencintainya. Seperti apakah kisahnya? ........ #bxb #harem