Kakuzu

642 56 2
                                    

Setelah beberapa jam perjalanan menggunakan burung tinta Sai, kini Tim Kakashi singgah di sebuah kedai di perbatasan hutan.

"Paman pesan sup miso 2 dan ocha nya juga" Bilang Kakashi.

Kakashi kembali ketempat duduk, setelah mendaratkan bokongnya di kursi, Sai dan Yamato pergi untuk memesan.

Melihat Sakura yang masih tertidur disebelahnya Kakashi pun membangunkannya.

"Sakura...bangun" Panggil Kakashi pelan.

"Hmm... Sudah sampai sensei?" Tanya Sakura dengan suara seraknya.

"Sudah, ayo makan dulu " Bilang Kakashi.

Mereka berempat pun makan dengan lahap, setelah makan Sakura izin ke toilet.

Setelah selesai mereka pun melanjutkan perjalanannya. Tak terasa hari semakin gelap, kini mereka berkemah di tengah hutan karena desa tujuannya masih perlu waktu 1 hari untuk sampai.

Sebelum beristirahat, mereka berempat membagi tugas untuk makan malam, Kakashi dan Yamato memancing sedangkan Sai dan Sakura mencari kayu untuk api unggun.

"Jelek jangan jauh-jauh ya, aku cari disebelah sana" Bilang Sai.

Sakura mengangguk.

Fokus mencari kayu tanpa disangka Sakura menemukan sebuah buntalan sedang di bawah pohon rindang.

Sakura penasaran apa isi nya lalu pas ia lihat betapa terkejutnya itu adalah gepokan uang.

"Banyak sekali... mungkin ada perampok yang menyembunyikannya disini, kasihan yang dirampok" Ucap Sakura pada dirinya.

***

"Sialan!, ninja sialan! aku kehilangan uang ku" Kesal Kakuzu.

"Ck, tidak penting bodoh, yang penting kau harus bersyukur pada Jashin" Sahut Hidan.

"Dengar! Itu yang untuk kas anggota Akatsuki!" Bilang Kakuzu kesal.

"Cih, berati aku tidak dapat bayaran?" Tanya Hidan.

"Uangnya hilang! Ya mau gimana" Pasrah Kakuzu.

"Cih menyebalkan" Bilang Hidan.

"Kau cepat lah bayar hutang! Hutang mu menumpuk" Tagih Kakuzu.

"Nanti Minggu depan!" Bilang Hidan lalu meninggalkan Kakuzu.

"Selalu bilang begitu argh!!!" Kesal Kakuzu.

"Uang ku..." Lirih Kakuzu.

***

Disaat berjalan tidak jauh dari tempat Sakura menemukan buntalan uang, Sakura melihat seseorang sedang menangis Bombay yang uringan-uringan di tanah.

"Tuan? Ada apa?" Tanya Sakura.

"Aku kehilangan uang ku" Jawab Kakuzu.

"Tuan dirampok ya?" Tanya Sakura.

Kakuzu mengangguk.

"Aku menemukannya disana" Bilang Sakura.

Kakuzu pun langsung tegap dan kembali cool.

"Benarkah? Dimana nona?" Tanya Kakuzu.

"Itu di bawah pohon, ayo aku antar"

Sakura mengantar Kakuzu ke tempat tadi, dan benar saja buntalan itu milik Kakuzu.

"Baiklah aku pergi dulu ya tuan, hati-hati dengan perampok"

Kakuzu tidak terlalu menghiraukan Sakura, ia sibuk menghitung uangnya, tapi tak berselang lama ia melihat Sakura, yang sudah jauh.

"Anak yang jujur" Ucap Kakuzu menyeringai.

***

"Sudah?" Tanya Sai.

Sakura mengangguk.

***

"Ini desa terakhir yang akan kita tuju, sebaiknya kenakan mantel mulai besok karena Amegakure adalah desa hujan" Bilang Kakashi.

"Ha'i" Jawab mereka serempak.

***

Markas Akatsuki

"Itu dia ketua, Kakuzu menghilangkan uang Kas Akatsuki" Adu Hidan.

"Cih, pengadu" Desis Kakuzu.

"Bernah Kakuzu?" Tanya Pain.

"Tidak, ini uang nya" Jawab Kakuzu santai.

Hidan tercengang, "Kau membohongi ku, sialan!"

"Jangan mengumpat! Lebih baik kau bayar hutang mu" Kesal Kakuzu.

"Ya nanti" Jawab Hidan Singkat.

"Cih"

***

TBC.

Makin gaje dengan ceritanya maaf ya, Apalagi chapter Kakuzu sekarang makin buntu banget ide untuk mempertemukan dia dengan Sakura, semoga ini masih masuk akal ya, wkwkwk.

Jangan lupa vote atau Komen ya, biar aku semangat.

Sakura's Enchantment: Captivating the Akatsuki HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang