Yahiko Pain

867 58 4
                                    

"Betapa menyedihkannya desa ini" Ucap Yahiko.

"Apa itu ketenangan? Disini sunyi hanya ada suara air hujan yang jatuh"

"Menyedihkan, hanya rasa sakit yang ku alami"

"Hahahaha lucu sekali kamu"

"Siapa yang berani tertawa di desa penuh penderitaan ini?" Geram Yahiko.

"Nee-chan juga cantik" Ucap anak laki-laki itu malu-malu.

"Kamu juga tampan, ayo kita makan ubi bakar, pasti enak dan hangat, aku traktir deh" Ajak Sakura.

"Hehehe sungguh? Ayo kita kesana nee-chan" Seru anak itu.

Sudut bibir Yahiko tertarik menandakan ia tersenyum tipis sangat tipis. Tak berselang lama ia menyadari.

"Cih, penganggu ketenangan orang!"

***

Rintik hujan terus menguyur desa kecil ini, Amegakure. Sesuai dengan julukannya desa hujan. Setelah membantu para warga dengan virus dan beberapa penyakit, kini Sakura merenung memperhatikan hujan yang turun.

"Entah mengapa aku merasa desa ini sedang menangis" Lirih Sakura.

"Kau benar, desa ini sedang menagis" Jawab Yahiko dari jauh.

"Kesedihan membuat orang buta, bahwa tidak semua orang salah, hidup harus terus berjuang bukan saling menyakiti" Lirih Sakura.

Yahiko diam, merenungi apa yang gadis itu katakan, ia ingin mengeluarkan kata-kata pahit. Bahwa dunia memang kejam dan harus membalasnya dengan kekejaman juga.

Tapi tidak bisa, kenapa?.

Siapa gadis itu?

Yahiko memincing menatap gadis itu dari jauh dengan penuh ketertarikan, tak biasanya! Arghh aneh, hentikan! Menyebalkan!.

Sontak Sakura terkejut mendengar suara erangan seseorang.

"SIAPA DISANA?!!" Teriak Sakura.

"Sakura ada apa?" Tanya Kakashi tiba-tiba datang.

"Sensei tadi aku mendengar suara orang mengerang" Jawab Sakura.

Entah apa yang dipikirkan Kakashi dengan kata mengerang.

"Ayo Sakura jangan ganggu orang" Ajak Kakashi.

"Maksudnya?" Tanya Sakura bingung.

"Kau masih kecil" Jawab Kakashi.

"Hei!! Aku ini 16 tahun ya" Bilang Sakura tidak terima.

"Ayo cepat nanti makanannya keburu dingin" Bilang Kakashi.

Sakura pun pergi terlebih dahulu ke penginapan meninggalkan Kakashi yang menggerutu tak jelas.

"Dasar pasangan tidak tau tempat! Mentang-mentang hujan" Cibir Kakashi.

Mendengar cibiran dari sang copy ninja, sontak itu mendapatkan tatapan tajam dari Yahiko, yaaa walaupun dari jauh.

"Cih, sialan!! Aku tidak mesum, kusoo" Desis Yahiko.

***

Beberapa hari di desa Amegakure, Sakura tidak lepas dari intaian Yahikoo, entah kenapa melihat musim semi di tengah guyuran air hujan sangat menarik.

"Jadi ini yang namanya damai" Ucap Yahiko.

"Pfftt"

"Sialan Nagato, diam kau!"

"Ya, ya"

***

2 Minggu sudah misi yang dijalani tim Kakashi akhirnya selesai, kini mereka berjalan pulang menuju Konoha.

"Kalian tau, imun tubuhku sangat turun drastis semenjak di desa itu" Bilang Sai.

"Itu karena cuaca, Sai." Sahut Yamato.

"Kan aku sudah berikan vitamin kepada kalian, tidak dimakan ya?" Tanya Sakura.

"Aku sudah habis" Bilang Kakashi.

"Bukannya kau membuangnya, sensei?" Tanya Sai.

Kakashi membulatkan matanya begitu pun Yamato.

"APA!!" Pekik Sakura.

***

TBC.

Oke gaes, jadi aku mau  infoin aku ga buat chapter khusus untuk Sakura dan Zetsu. Karena aku pikir dia kan dalang semuanya ya jadi aneh aja gitu bicara sama titisan hasrat Kaguya wkwkwk.

Tapi tenang jangan sedih, bagi penggemar Zetsu, tunggu di chapter selanjutnya dia bakalan nongol dikit hehehe.

See you.

Sakura's Enchantment: Captivating the Akatsuki HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang