Kebersamaan
Malam minggu ini, Adhiwijaya mengajak keluarga Heroen untuk makan bersama seraya lebih mengikat tali persaudaraan. Mereka makan di salah satu cafe. Yang tepatnya samping taman wahana. Adhiwijaya dan Exandra datang di cafe tersebut. Dia mencari tempat disalah satu meja yang tempatnya diluar cafe. Tentunya indah bukan? Makan malam bersama orang terdekat dengan di kelilingi oleh pemandangan malam yang menarik.
Heroen, Harina dan Naretha menyusul ke tempat tersebut. Mereka mendaratkan tubuhnya di kursi samping meja cafe yang telah tersedia tersebut. Mereka memesan beberapa food and drink sebagai bahan pendukung dari obrolan malam kau ini.
Exandra dan Naretha duduk berhadapan. Saling memandang antar mata. Bibir Exandra trrsenyum tipis dan menyerahkan senyuman itu kepada Naretha. Naretha hanya bersikap cool kepada Exandra dengan wajah datar namun hatinya bergetar.
Mereka berlima itu memulai obrolan obrolan serius, random, dan cerita cerita masa lalu malam itu. Membagi cerita mereka di masa lalu untuk menambah pengalaman anak anaknya.
Exandra mengalihkan pembicaraan kepada para orang tua tersebut. Dengan meminta izin mengajak Naretha keluar dari forum tersebut dengan alasan yang tidak sebenarnya.
“Eemm... Pah, Om, Tante.. Xa mau minta izin. Jadi, Exandra sama Naretha itu ada tugas kelompok. Berdua. Boleh nggak kalo kita kesana. Soalnya kalo ngerjainya disini takut ganggu obrolan kalian. Boleh Om, Tante?” Ucap Exandra memberi alasan.
Naretha mengingat sesuatu, perasaanya mengatakan tidak ada tugas kelompok dengan Exandra. Tapi, kenapa Exandra mengajaknya seolah olah ada tugas kelompok. Tebak Naretha, mungkin itu hanya alasan Exandra.
“Oh gitu, yaudah silahkan.” Exandra mendapatkan izin dari Heroen.
“Tapi, jangan jauh jauh dari sini ya. Deket deket sini aja” tambah Harina.
“Iya, Tante”
Exandra membangunkan dirinya dari tempat duduk yang biasa kita sebut dengan kursi tersebut. Naretha menyusul berdiri setelah mendapatkan kode edari mata Exandra untuk berdiri. Xa berjalan kearah tujuanya dengan disusul oleh Naretha.
Tempat tujuan Exandra, depan cafe. Xa Bersama Naretha duduk di sebuah dua kursi satu meja yang berhadapan.
“Exandra, emang kita tugas apaan”
“Gaada tugas sih sebenarnya, tapi mungkin ini awal tugas Kita”
“Tugas apaan?”
(tugas saling menyayangi dan memiliki hati) ucap Exandra dalam hati yang melanjutkan ucapan di mulutnya tadi.
“Kok diem?..ihh jawab dong, gajelas deh Lo” ucap Naretha.
“Gaada tugas, Gue cuma mau ngobrol aja sama Lo. Kalo sama Papah tuh jokes nya bapak bapak. Gue kan masih muda. Ga level aja” alasan Exandra
“Hmm..ada aja lo”
Mereka melanjutkan obrolan malam itu hingga saat orang tua mereka masing masing mengajaknya pulang.
🥶🥶🥶
Yang di khawatirkan Vliary ternyata benar, kini papahnya sedang mengalami detik detik kebangkrutan. Papahnya bilang, kalo mereka akan diajak untuk pindah rumah.
“Enggak Pah, Vli gamau pindah rumah. Pasti rumah itu lebih kecil kan dari ini”
“Vli, tolong ngertiin keadaan Papah Nak!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool and Care (TERBIT)
Novela JuvenilDua remaja mempunyai sikap yang sama. Namun, keduanya dapat berubah menjadi lebih baik karena yang satunya. Salah satu seorang remaja dengan semua kata rindunya kepada orang terdekatnya namun terhalang oleh kenyataan yang fakta. Tak ada kata "bertem...