bab 2

120 10 0
                                    

Sore hari saat Sarah pulang sekolah,kiyai memanggil Sarah membahas rencana pernikahan Sarah dan Zaki.

"Assalamu alaikum Abah,"
Ucap Sarah sambil mencium tangan kiyai

"Waalaikum salam... Gimana sekolahnya?"tanya kiyai.

"Ya,kayak biasanya aja bah (Abah).membosankan" sahut Sarah santai. ia pun duduk sembarangan. Seolah tidak memiliki hormat sama sekali

"Kamu tuh mau sampai kapan begitu,sih? Sebentar lagi kan Kamu mau lulus.harusnya harus lebih giat lagi belajarnya raa!"ucap kiyai tegas

"Hem" sahut Sarah memalingka wajah

"Raa,Tolong bersikap lebih sopan sama Abah, Bagaimana pun Abah itu kan orang tua Sarah" ucap amirah ibu tiri Sarah.

"Orang luar lebih baik gak usah ikut campur deh!" jawab Sarah ketus

Bukan karena apa Sarah bersikap seperti itu karena sejak abahnya menikahi amirah Dahlia yang merupakan sahabat almarhumah ibu kandung Sarah saat masih hidup sehingga semakin membenci amirah ketika ibunya meninggal

"Sarah...tolong jaga ucapan kamu! Bagai mana pun umi amirah adalah umi Sarah yang harus di hormati" ucap kiyai

Sarah tidak menjawab ucapan kiyai,ia langsung berdiri ingin pergi,ia menatap wajah umi dan abahnya di ruangan itu dengan wajah yang penuh dengan amarah
Padahal dulunya ia sangat respect pada ayahnya itu.dan hubungan mereka cukup dekat.sarah pun adalah anak penurut dan shalehah

Namun sejak kehadiran amirah di keluarga mereka,Sarah sangat kecewa pada ayahnya itu.

"Kalo udah gak ada yang mau di bahas,aku mau masuk ke kamar," ucap Sarah sambil beranjak.

"Abah belum selesai bicara,Duduk!"ucap kiyai tegas.

Jika sudah seperti itu Sarah sudah tidak bisa menolaknya lagi.ia pun duduk dan mendengarkan ucapan abahnya.

"Minggu depan kamu akan menikah dengan ustadz Zaki" ucap kiyai

Deg!

Sarah terdiam
Mendengar ucapan abahnya itu ia yang sejak tadi malas menatap wajah abahnya itu pun langsung menoleh.

"maksud Abah apa? Ini sama sekali gak lucu,bah" ucap Sarah dengan nada suara bergetar ia masih tak percaya dengan ucapan ayahnya itu.

"Abah tidak bercanda.Abah sudah mengatakan pada ustadz Zaki dan beliau menyetujuinya,jadi mulai sekarang Abah harap kamu Bisa lebih menjaga sikap mu!"pinta kiyai.

"Bah aku itu masih sekolah masa Abah tega nikahin aku? Apalagi aku harus nikah sama cowok yang usianya jau lebih tua dari aku.kalau emang Abah udah males ngurus aku bilang aja! Aku siap angkat kaki dari rumah ini," ancam Sarah

"Astagfirullah...ini semua buat kebaikan kamu,raa" kiyai mencoba menahan emosinya.

"Kebaikan aku,dari mananya bah? Aku itu masih punya cita-cita.aku.pingin jadi wanita karir,keliling dunia dan sukses kayak orang lain.bukanjadi istri ustadz di usiaku masih muda kayak gini,Abah gimana sih?"

Sarah begitu kecewa dan menggebu-gebu.meski Zaki tampan dan merupakan pria idaman para santriwati.Namun tidak dengan Sarah baginya Zaki hanya orang yang pandai cari muka karena selama ini kiyai selalu membanggakannya.

"Pokoknya keputusan abah sudah bulat,jika kamu tidak mau mengikuti keputusan abah ini,silahkan kamu angkat kaki dari sini!" Ancam kiyai.

Di tantang seperti itu,Sarah yang sedang emosi Pun langsung menerima tantangan tersebut. " Oh oke, dengan senang hati,aku akan pergi dari sini. Bila perlu Abah coret aku dari KK. Aku gak butuh itu!!" Shut Sarah.

S dan ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang