bab 5

77 9 0
                                    

Mendapat serangan mendadak dari suaminya, sontak saja Sarah terbelalak. Sebelumnya ia belum pernah melakukan hal seperti itu.sehingga Sarah sangat geram terhadap Zaki.

Ia langsung mendorong Zaki
"Paan sih main nyosor aja gak sopan!"
Keluh Sarah.

"Kamu lupa sebelumnya saya janji,kalau kamu nurut,barusan kamu tadi membantah ucapan saya,jadi saya kasih kamu hukuman kecil" jawab Zaki sambil mengusap pipi Sarah.

Wajah Sarah memerah.ia sangat kesal pada Zaki. " Dasar ustadz mesum!!" Cibir Sarah.

"Mesum dari mananya kan kamu istri saya, Bahkan seharusnya saya boleh melakukan lebih dari itu" tantang Zaki,ia memasang ekspresi yang membuat Sarah merinding.

"Oke aku akan panggil Ustadz dengan sebutan Aby sekarang," janji Sarah sambil mengangkat dua jari.

"Gitu dong, mau panggil Aby aja harus di-kiss dulu" sahut Zaki tersenyum

"Ah udah lah,Sana mandi" ucap Sarah mendorong Zaki.

Zaki hanya tersenyum tipis lalu ia pergi ke kamar mandi. Tadinya saat Sarah keluar dari kamar mandi Zaki sudah meminum air putih dan memakan permen agar mulutnya harum, sehingga ia percaya diri saat melakukan serangan kecil pada  istrinya.

Di dalam kamar mandi senyum Zaki tiada hentinya mengembang,sebagai pria yang kini berumur 28 tahun itu sudah pasti tergoda ketika ada istri yang begitu cantik dan menggemaskan.

"Bibirnya manis juga,padahal kalo ngomong pedes banget" gumam Zaki. Kemudian ia pun mandi, karena harus segera ke mesjid untuk shalat subuh

Meski belum mendapat malam pertama sebagai pengantin baru. Bisa merasakan manisnya bibir Sarah saja sudah membuat dirinya bahagia,ia yang dulu sempat berfikir negatif tentang gadis itu pun kini berubah.

Awalnya Zaki hanya ingin menuntun Sarah ke jalan yang benar, Saat ia justru ingin mendapatkan hati gadis itu.

..............

Sementara itu Sarah yang kesal tadi pada Zaki tadi,menggigit bibirnya bawahnya. Ia seolah masih bisa merasakan kecupan dari suaminya itu.

"Jadi gitu ya rasanya kissing? Tapi kok dia bangun tidur mulutnya harum.sih terus bibirnya dingin lagi, pantesan orang pada suka di kiss ya" pipinya sontak merona karena tidak dapat melupakan kejadian tadi.

Saat ini Sarah duduk di depan meja rias.ia seolah bingung ingin melakukan apa padahal seharusnya ia bersiap untuk melaksanakan shalat.

Ceklek!

Saat pintu kamar mandi terbuka,Sarah sengaja tidak menoleh ke arah sana.

"Aby!"ucap sarah sambil memalingkan wajah,ia malu karena zaki saat ini hanya mengenakan handuk sebatas pinggang. Sehingga tubuh atletisnya terekspose sempurna.

"Kenapa?" Tanya Zaki Santai,kemudian ia berjalan menuju lemari untuk mengambil pakaian.

"Emang gak malu apa, jalan gak pake baju gitu? Itu kan aurat"keluh Sarah.

"Kenapa harus malu? Kan kamu istri saya, Lagi pula aurat laki-laki hanya sebatas bagian yang saya tutupi, Atau kamu mau liat bagian itu?" Ledek Zaki.

"ENGGAK" pekik Sarah. Ia panik kala Zaki ingin melepaskan handuk.

"Santai aja kali, kalau mau juga gak masalah, Tinggal bilang" sahut Zaki santai.

"Aby itu Ustadz,kok kelakuannya jorok banget sih!? Menjijikan" Cibir Sarah.

Zaki yang telah memakai pakaian pun mendekat ke arah Sarah. "Ustadz kan manusia, Begini di depan istri sendiri gak ada salahnya kan? Apa lagi kalo istrinya senang, justru dapat pahala" Bisik Zaki sambil berdiri di belakang sarah.

S dan ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang