Beomgyu menghela napas dalam-dalam. Dia melirik sekali lagi ke undangan pesta ulangtahun teman sekelasnya yang terbuat dari karton di tangannya, dengan tulisan "Beomgyu with partner" yang membuatnya merasa sangat cemas. Saat ini, dia berada di sudut kelasnya, bersembunyi dari mata teman-temannya, karena dia tidak ingin bercerita kepada mereka tentang situasinya. Dia takut akan menjadi bahan ejekan. Sekolahnya terdaftar sebagai sekolah terelit kedua di daerahnya. Berbasis internasional dan dengan latar belakang murid yang tidak biasa pastinya.
Dia melihat-lihat sekeliling kelas, mencari-cari lelaki atau gadis yang bisa dia ajak sebagai pasangan untuk acara pesta tersebut. Sayangnya, Beomgyu tidak merasa tertarik pada siapa pun selain Taehyun.
Tiba-tiba, seorang lelaki mendekatinya. "Hey, bro! Watcha you doing in here?" kata Hira dengan logat Inggris yang khas. Lelaki itu ialah teman sekelasnya yang sedang akan mengadakan pesta.
"Tidak ada. Hanya lagi santai saja," dusta Beomgyu. Hira mengerutkan keningnya, seolah tidak sepenuhnya yakin dengan jawaban Beomgyu. "Kau terlihat agak gugup, bro. Ada yang tidak beres, ya?" tanya Hira.
Beomgyu berusaha tersenyum santai. "Ah, tidak, semuanya baik-baik saja."
Hira mengangguk, tetapi ekspresinya tetap curiga. "Kau sudah memiliki partner untuk acara pesta nanti?"
Beomgyu merasa semakin tertekan oleh pertanyaan Hira. Ia merenung sejenak sebelum akhirnya menjawab dengan hati-hati, "Mungkin aku akan pergi sendiri kali ini. Siapa tahu aku bertemu seseorang di sana, walau aku tidak terlalu yakin."
Hira mengangkat alisnya, tetapi kemudian mengangguk setuju. "Baiklah, kalau begitu. Semoga kau bisa menemukan seseorang yang cocok di pesta nanti."
Setelah Hira pergi, Beomgyu merasa lega sejenak. Namun, kekhawatirannya tentang mengajak Taehyun ke pesta masih menghantuinya. Dia ingin sekali mengundang Taehyun, tapi dirinya takut jika Taehyun akan menolak. Tidak lama kemudian, bel istirahat berbunyi. Hira mengajak Beomgyu untuk istirahat bersama, namun seketika mereka terheran saat melihat keluar sekolah ramai dengan aktivitas yang tidak biasa.
"Ada apa itu?" tanya Beomgyu. Hira menoleh dan menjawab, "Ayo, kita lihat. Siapa tahu ada penjual ramen atau sesuatu."
Beomgyu mengangguk, penasaran, dan kemudian mengikuti langkah Hira. Saat mereka sampai di lapangan, Beomgyu terkejut bukan main. Ia melihat Taehyun berada di sekolahnya yang sepertinya sedang menjual es krim. Beomgyu merasa hatinya berdebar kencang. Ini adalah kesempatan emas, pikirnya. Dia harus segera mendekati Taehyun dan mengajaknya ke pesta. Saat murid-murid pergi meninggalkan Taehyun setelah membeli es krim, dengan langkah yang cepat ia menghampiri Taehyun.
"Hai, Taehyun!" sapa Beomgyu dengan senyuman lebar.
Taehyun menoleh dan wajahnya tampak sedikit terkejut saat melihat kehadiran Beomgyu. Sedangkan yang lebih tua mencoba untuk terlihat santai, meskipun hatinya berdegup kencang.
"Aku hanya ingin bertanya, apakah kau ingin pergi ke pesta malam ini? Aku punya undangan, dan aku pikir akan lebih menyenangkan jika kita pergi bersama," tawar Beomgyu.
Taehyun terdiam sejenak dan kemudian tanpa ragu ia menjawab, "aku tidak terlalu suka pesta, Beomgyu."
Beomgyu berusaha membujuk. "Tapi ini akan menjadi pesta yang sangat seru, aku yakin kau akan menikmatinya. Aku ingin kau ada di sana bersamaku."
Taehyun menatap Beomgyu sejenak, terlihat jika lelaki itu sangat memohon padanya. Jika dipikir-pikir Taehyun juga butuh melakukan aktivitas lain selain berjualan dan mengurus Ibunya. Taehyun menghela napas dan kemudian membuka suaranya.
"Baiklah," Beomgyu merasa sangat senang dan bersyukur. Dia berhasil meyakinkan Taehyun untuk datang ke pesta. Seketika Taehyun kembali bersua, "tapi kau harus membelikanku kimchi."
Beomgyu mengerutkan dahinya. “Kimchi?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Flavors of Love
FanfictionKenakalan Beomgyu yang berani menggoda seorang lelaki yang menjual es krim yang sering lewat di sekitar perumahannya. Cover by @riversnow21 • BeomTae [Completed]