5. Kimchi dan Trial Dating

214 43 5
                                    

Bel sekolah berbunyi, menandakan anak murid sudah dipersilahkan untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Beomgyu dijemput supir pribadinya. Setelah menyadari jemputannya sudah datang, Beomgyu langsung masuk dan bermain dengan ponselnya. Ia mencoba menghubungi Taehyun, karena ia ingin bertemu. Namun, tak kunjung diangkat. Beomgyu mencobanya sekali lagi dan pada akhirnya teleponnya diangkat.

Hi, sweetie. Kenapa baru diangkat teleponnya?” tanya Beomgyu lebih dulu.

“Memangnya kau siapa?” jawab Taehyun dengan nada ketus.

Beomgyu tertohok dan mengalihkan ke pembicaraan yang lain. “Aku sudah pulang sekolah. Aku akan membelikan kimchi yang kau inginkan, bisa kita bertemu?”

“Tentu. Di tempat kau pernah menjemputku,” jawab Taehyun.

Beomgyu tersenyum lebar dan membalas, “Baiklah.” 

Setelahnya sambungan telepon mereka terputus. Dengan hati yang berdebar-debar Beomgyu akan bertemu dengan sang pujaan lagi. Tetapi kali ini, ia punya ide tawaran untuk Taehyun. Dan ia harap, Taehyun mau menerima tawarannya. Tak terasa perjalanan sudah sampai. Beomgyu turun dari mobilnya dan mendapati Taehyun baru saja keluar dari gang rumahnya.

“Mana?” tanya Taehyun tanpa basa-basi. Beomgyu menyodorkan papper bag dan Taehyun hendak ingin mengambilnya. Seketika Beomgyu menarik kembali papper bag-nya, yang membuat Taehyun menatap Beomgyu dengan bingung.

“Aku punya tawaran bagus,” kata Beomgyu.

“Apa?” tanya Taehyun.

Beomgyu tersenyum tipis dan kembali berkata, “ayo kita pacaran, seperti Trial Dating. Hanya tiga hari.”

Taehyun terdiam sejenak dan menggelengkan kepalanya. “Aku tidak mau.”

Taehyun hendak merebut papper bag yang berisikan kimchi miliknya, tetapi Beomgyu terus saja menahannya. Dan kembali berkata, “ayolah, hanya tiga hari. Setelah itu kita putus, tidak masalah.”

Taehyun menghela napasnya kasar dan menjawab, “iya iya, ya sudah. Kita pacaran.”

Beomgyu tersenyum senang dan memberikan papper bag-nya kepada Taehyun. Beomgyu sudah menduga, jika Taehyun mau menerima ide tawarannya itu. Setelah menerima papper bag-nya, Taehyun membalikkan badannya, tetapi ditahan oleh Beomgyu. Sontak, Taehyun menoleh dan melayangkan tatapan tanda tanya.

“Aku ingin ikut ke rumahmu,” ucap Beomgyu sambil tersenyum.

“Untuk apa?” tanya Taehyun.

“Aku ingin bertemu dengan Ibumu,” jawab Beomgyu dengan wajah polos. 

Taehyun hanya bisa menatap Beomgyu dengan tajam dan berkata, “kau hanya mengajakku berpacaran, bukan menikah.”

Tanpa mendengar balasan dari Beomgyu, Taehyun langsung membalikkan badannya dan pergi menuju pulang ke rumah. Sedangkan, Beomgyu masih diam di tempat sambil melambai-lambaikan tangannya. Namun, saat dipertengahan gang, Taehyun menutup telinganya, karena ia mendengar teriakan Beomgyu dari kejauhan sana.

“Sampai jumpa, pacar!”

✿✿✿

Pada malam harinya, Beomgyu berjalan mondar-mandir di dalam kamarmya, ia tampak gugup. Dirinya harus memikirkan, apa yang harus dilakukan selama tiga hari menjadi pacar Taehyun. Sebab terlalu banyak keinginan yang ingin ia lakukan, maka ia menulisnya di notebook miliknya. Saat sedang fokus menggores pena di atas kertas, seketika sang Ibu masuk ke kamarnya.

“Beomgyu, ayo makan malam dulu,” katanya. Namun, Beomgyu hanya berdeham singkat dan masih fokus menulis. Sang ibu menghampiri anaknya yang tampak serius itu dan memiringkan kepalanya untuk melihat apa yang anaknya tulis.

“Sedang mengerjakan tugas sekolah ya?” tanya sang Ibu.

“Tidak, Bu. Aku sedang membuat daftar kencan saat pacaran dengan Taehyun,” jawab Beomgyu dengan jujur.

Sang Ibu mengerutkan keningnya dan kemudian bertanaya, “Taehyun? Siapa? Anak sekelasmu?”

“Bukan, si penjual es krim yang sering lewat rumah kita,” balas Beomgyu tanpa mengalihkan pandangannya. Sang Ibu menepuk jidatnya, yang mungkin sudah lelah dengan tingkah anaknya yang agak aneh.

“Kemarin kau mengeluh, katanya di kelasmu kebanyakan gadis genit. Nyatanya kau memang suka sesama jenis,” kata Ibunya. 

Beomgyu menoleh ke arah ibunya sekilas dan kemudian terkekeh. “Hehe. Aku bosan melihat gadis yang seperti itu, tapi menurutku Taehyun juga cantik, kok, Bu.”

Ibunya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saat mendengar penjelasan sang anak. Tak lama kemudian, Beomgyu menatap ibunya lagi dan bertanya, “Ibu gak marah ‘kan kalau aku menyimpang?”

“Kalaupun Ibu melarang, kau bakal tetap ngelakuin,” jawab sang ibu sambil mengusap kepala Beomgyu dengan sayang dan kembali berkata, “lagipula hanya pacaran.”

“Kalau seandainya sampai menikah?” tanya Beomgyu.

“Memangnya Taehyun mau denganmu?” tanya kembali dari sang Ibu. 

Seketika Beomgyu terserang mental atas ucapan Ibunya sendiri dan mulai merengek, “Ibu, jangan mengatakan seperti itu. Aku ini anakmu.”

Wanita di dekatnya hanya bisa tertawa pelan dan kemudian menurunkan tangannya. “Ya, ya sudah terserah.”

Setelahnya sang Ibu membalikkan badannya dan pergi menuju keluar dari kamarnya. Beomgyu terdiam sejenak dan kemudian kembali fokus dengan daftar kencannya yang sepertinya sudsh cukup banyak. Ia ingin segara memberitahu Taehyun tentang daftar kencannya itu, Beomgyu langsung bangkit dari duduknya dan mencari ponselnya. Namun, baru saja ia menyalakan ponselnya untuk membuka aplikasi kamera, ia mendapati teriakan dari sang Ibu dari luar kamarnya.

“Makan dulu, urusan romansamu nanti!”

“Eish,” keluh Beomgyu merasa dirinya diganggu. Akhirnya Beomgyu mengalah dan ia akan mengirimnya setelah makan malam.

Flavors of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang