Beberapa bulan kemudian kandungan jaemin sudah memasuki 9 bulan
" Nono.. "
" Iya? Kenapa sayang? "
" Mau seblakkkk "
" Gaboleh makan pedas pedas dulu sayang.. "
" Ummm, nana mauu "
" Tapi ga boleh pedas pedas ya? "
"Aaaaaaa, mau nya level limaaa "
" Itu pedas sayang.. "
" Ga mau tau! Pokok nya harus pedas titik! "
" Yasudah nono cari kan ya.. "
" Ikuttt "
" Jangan sayang.. Diluar dingin,, nanti kamu kedinginan "
" Kan bisa pakai jaket, tida usah menolak jeong jeno! "
"Huff iyaa " Jeno hanya bisa pasrah dengan jamin, karena takut jaemin semakin marah, jika jaemin marah mungkin jaemin tidak akan berbicara dengan Jeno lagi sampai jaemin usai melahirkan, Jeno dan jaemin turun untuk mengambil mobil, mengapa tidak menggunakan motor saja? Karena Jeno takut baby j kenapa napa
Setelah sampai di warung seblak
Jaemin langsung memilih topping yang ia ingin kan, jaemin benar meminta level 5,tetapi saat jaemin masuk kedalam mobil Jeno mengganti level nya menjadi level 2Saat sampai di rumah
" Yeyyy, mam seblak "
* semoga jaemin tidak merasa jika level nya aku ganti
" Eum? Kok tida pedas ya? "
"Entah mungkin memang segitu sayang"
" Aneh, nono ganti level nya ya?! "
" Tidak kan kamu sudah pesan tadi "
" Eumm, mungkin memang begini "
Jaemin menerus kan makan nya, Jeno hanya melihat jaemin yang sedang makan
Jaemin melihat ke arah Jeno lalu memberi kan seblak nya kepada Jeno
" Nono kalau mau ambil saja "" Kamu sudah tidak mau hm? "
"Cobalah duluuu"
" Iya " Jeno mencoba seblak itu
" Bagaimana? "
" Enak "
" Begitu saja? "
" Lalu nono harus apa babe? "
" Gatau! " Jaemin mengambil seblak itu lagi lalu memakan nya dengan ekspresi kecewa, Jeno hanya tersenyum melihat tingkah jaemin yang sangat lucu ( menurut Jeno itu saja sudah lucu)
Jaemin pergi keluar meninggal kan jeno sendiri di kamar* bayi itu ternyata sedang marah
Jaemin kembali kekamar
" Pergi! "
" Kenapa ngusir nono? Nana tega? "
" Tega! Kenapa!? Gasuka!? "
" Hey, nono tau kamu marah sama nono.. Tapi jangan seperti ini babe.. "
" Gapeduli! Pergi ga?! "
" Terus nono tidur dimana sayang? "
" Gatau, bukan urusan nana, cepet pergi! Nono ngeselin tau ga?! "
Jeno menghela nafas lalu mengambil bantal nya dan keluar meninggal kan jaemin sendiri
Sudah larut malam, jaemin merasa bersalah sudah mengusir Jeno keluar, jaemin mencoba tidur tetapi tidak bisa, tiba tiba petir menyambar, jaemin sangat takut dengan petir, jaemin ketakutan lalu pergi menghampiri Jeno yang sedang tertidur di ruang tamu sambil membawa selimut membungkus badan nya
" Nono.. " Ucap main sambil menggoyang goyang kan tangan Jeno
" Hm? Kenapa babe? "
" Takut.. " Tiba tiba petir menyambar lagi, petir itu cukup keras hingga membuat jaemin menangis dipelukan Jeno
" Sudah sudah, ayo kekamar " Jeno menggendong jaemin menuju ke arah kamar mereka
Jeno membaringkan jaemin di kasur, ternyata jaemin sudah tertidur di gendongan Jeno
" Nono.. " Ucap jaemin lirih
" Kenapa sayang? "
" Maaf "
" Iya.. Gapapa sayang "
" Peyukk " Jeno memeluk jaemin dan mengelus elus perut jaemin, hingga jaemin tertidur kembali