..Waiting..

1.1K 95 9
                                    

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

Ctashh

Dua pedang bertabrakan satu sama lain, kedua wanita dengan napas yang memburu mengayunkan pedang mereka tanpa henti.

Brakhh

Sampai salah satu dari kedua wanita itu terjatuh dengan luka di sekujur tubuhnya.

"Menyerah saja, kau tetap akan mati" wanita dengan rambut berwarna biru laut menodongkan pedangnya di dada sang wanita.

"Bunuh saja aku, lagipula aku tidak akan bisa mati" ucap seorang wanita dengan rambut berwarna hitam bercampur ungu tua.

"Bisa saja bualanmu [name]"

"Terserah, aku tidak berbohong zrey" ucap [name] dengan seringai di wajahnya.

Setelah mengatakan itu, tiba tiba sebuah pedang menusuk dadanya dan tepat berada di jantung nya.

"Selamat tinggal [name]" ucap zrey lalu meninggalkan [name] dengan keadaan tak bernyawa.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Di ruangan putih terdapat seorang wanita sedang terbaring di sana dengan tenang.

Rambutnya yang bergradasi ungu tua dan kulitnya yang pucat, seperti kecurangan yang ia dapatkan.

Perlahan netra hitamnya memunculkan diri dari balik kelopak matanya.

"Uh.." gumamnya lalu duduk dan memegang kepalanya.

"Sial.. mati lagi" ucapnya lalu menatap datar ke tembok putih di depannya.

'jadi?, apa penulis sialan itu akan mengirim ku ke mana lagi?' batinnya menebak².

Tiba tiba muncul seseorang di depannya.
Seseorang yang lebih pendek dari dia dengan rambut putih seputih salju dan mata sebiru langit.

"Siapa lagi?, apa kau di kirim oleh penulis sialan itu?" Tanya wanita itu.

"Benar nona, kali ini saya yang akan mendampingi anda di kehidupan yang ke 1845" ucap orang itu.

Parasnya yang tampan setengah cantik dapat membuat siapapun akan bingung dengan gendernya.

"Wow?, jadi aku akan di kirim ke mana lagi?" Tanya [name] sambil meminum secangkir susu yang tiba-tiba muncul di sampingnya.

"Anda akan di kirim ke novel yang berjudul omniscient reader viewpoint nona, dan saya akan menjadi sistem yang selalu melindungi nona" ucap sistem itu dengan ekspresi wajah yang... Datar.

'entah kenapa mukanya menjengkelkan' batin [name].

"Muka saya memang selalu begini nona" siapa sangka, jika sistem ini bisa membaca pikirannya.

"Hehe, kalau begitu kau punya nama?" Tanya nya pada sistem itu.

"Tidak punya"

"Kalau begitu namamu sekarang adalah.. zrey!, mukamu yang menjengkelkan tapi tampan itu mengingatkan ku pada seseorang" ucap [name] lalu menepuk pundak sistem itu.

LTT [OrvXF!Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang