chapter 13

1.3K 91 17
                                    

Udara malam yang dingin menusuk kedalam pori-pori kulit lembut milik wanita bersurai merah muda, langkah kaki nya berjalan melewati tenda-tenda yang sunyi dan sepi karena semua nya sudah tertidur lelap di dalam.

Tatapan nya kosong, namun buliran air mata nya masih menetes membasahi kedua pipi nya. Ia berjalan tak tentu arah, bagaikan kertas tipis yang terombang ambing oleh hembusan angin.

Tanpa ia sadari, tubuh nya sudah berada diatas tebing yang curam, perlahan bokong kenyal nya mendarat diatas bebatuan. Lalu Wajah nya mendongak keatas langit yang cerah. kerlipan bintang-bintang yang bertebaran diatas awan, dan cahaya rembulan yang menerangi gelap nya malam. Menjadi objek penglihatan nya.

"Hiks hiks hiks..." Suara tangisan yang sedari tadi ia tahan memecahkan kesunyian di sekeliling nya. Pada akhirnya ia menumpahkan segala kekesalan dan kesedihan yang ia rasakan dalam kesendirian.

Ia masih mengingat saat suami nya menyebut nama seorang wanita di masa lalu nya, dalam mimpi nya, membuat hati nya terasa perih seperti tergores benda tajam. Apa selama ini kakashi melihat diri nya sebagai sosok rin?

Mungkin saja

Cuplikan-cuplikan saat sakura dan Obito sedang berjuang mencari sasuke di dimensi kaguya kembali muncul dalam otak nya, kala itu obito pernah bilang, kalau ia mirip dengan sosok rin, gadis yang disukai nya.

Sakura memegang dada nya yang terasa sesak, tubuh nya bergetar dan air mata nya semakin deras berjatuhan kebawah.

"Aku tidak ingin menjadi bayang-bayang rin, aku bukan lah rin" Gumam nya

Tiba-tiba seorang pria seumuran nya datang menghampiri. Pria yang memiliki surai kuning duduk tepat disamping nya, "kenapa kau menangis?"

Sakura menoleh kesamping, "shee, ah aku tidak menangis, aku sedang flu makanya mata ku berair, kenapa kau bisa tau aku ada disini, apa kau mengikuti ku?" Ucap sakura berbohong, ia tidak ingin mengumbar permasalahan nya pada orang lain.

Shee mengulurkan tangan nya, menghapus air mata yang masih menetes, "jangan berbohong, aku bisa merasakan kesedihan mu lewat chakra mu, aku ninja tipe sensor jadi sangat sensitif, ada apa sakura? Apa suami mu menyakiti mu?"

Sakura bergeming, ia kembali menatap keatas langit.

"Kau bisa berbagi cerita pada ku, mungkin dengan ini kau akan menjadi lega" sambung shee, ia memegang punggung tangan sakura yang dingin.

"Langit yang indah, aku tidak menyangka melihat nya dari sini ternyata terasa lebih dekat" Sakura mengalihkan topik pembicaraan nya dan dengan lembut melepas tangan nya yang dipegang shee.

Shee memandang wajah lawan bicara nya dengan tatapan memuja, "benar, sangat indah, sampai-sampai aku ingin menggapai nya, namun mustahil"

"Eum.., shee..,Jika kau mempunyai kekasih, tetapi kekasih mu masih terbayang-bayang masa lalu, menurut mu apa yang kau lakukan?" Tanya sakura ragu-ragu

Pria yang menjadi kaki tangan raikage menyeringai, ia paham maksud arah pembicaraan nya, "aku akan meninggalkan nya" Jawab shee sedikit mengompori nya.

"Kenapa?" Kini Sakura menatap serius pria disamping nya.

"Sakura, dirimu terlalu berharga untuk disakiti, untuk apa bertahan dengan seseorang yang tidak pernah melihat mu, coba lihat lah disekeliling mu, masih ada pria yang tulus mencintaimu" Ucap shee, tangan nya membelai pipi sakura yang lembab akibat sapuan air mata.

Kini mata onyx nya mengunci manik emerald nya, perlahan shee memajukan wajah nya, mempersempit jarak diantara kedua nya, hampir saja shee mengambil kesempatan untuk mengecup bibir nya, kalau saja sakura tidak menyadari nya.

move on (KAKASAKU) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang