Renjun POV
Jam sudah menunjukkan pukul 1 malam, namun aku belum juga bisa memejamkan mata.
Ada banyak alasan yang membuatku tidak bisa tertidur, dan salah satunya Haechan.
Kau tahu? 3 minggu bertemu, dan kini kita menjadi sepasang kekasih, bukankah itu agak tidak masuk akal? Maksudku, apa yang membuatnya begitu mudah menyukaiku? Padahal aku merasa aku adalah orang yang membosankan.
Huh, semua ini terlalu tiba-tiba dan membuat kepalaku sakit.
Ini semua diluar prediksiku.
Dan selain itu, masalah yang juga menyerangku adalah keberadaan baba-ku yang entah dimana.
Bohong bila aku tak merindukannya.
Setiap sekolah pun aku pasti dijaga oleh Haechan agar para orang yang dikerahkan oleh Yuta tidak menemukanku.
Aku ingin mencari baba-ku. Tapi aku saja sekarang sedang dicari-cari oleh para bodyguard itu.
Tak banyak yang bisa kulakukan sekarang selain ber-do'a agar baba-ku cepat kembali.
"Kau belum tidur?" suara agak serak itu terdengar membuatku yang sedang melamun sedikit terkejut.
"Belum, aku tidak bisa tidur." Jawabku lalu aku pun menghela nafas panjang.
Author POV
"Apa ada masalah?"
"Aku merindukan Baba.."
Haechan terdiam, lalu meraih tubuh Renjun untuk dia dekap.
"Baba-mu pasti akan kembali, aku yakin.." ujar Haechan sembari mengelus punggung kekasihnya.
"Haechan.. Tentang tawaran bahwa kau akan mengabulkan keinginanku.. Bolehkah aku memintanya sekarang..?"
"Hm.. Tentu, katakanlah apa yang kau inginkan."
"Aku ingin baba-ku, tolong cari baba-ku dan bawa dia kembali."
Haechan terdiam mendengarkan keinginan Renjun. Namun tak lama lelaki itu menjawab. "Aku berjanji, aku akan mencari baba-mu sampai dapat. Sekarang tidurlah, ini sudah larut."
Renjun tak bisa menyembunyikan rasa senangnya, dia pun membalas pelukan Haechan dan mengecup pipi kekasihnya itu. "Terimakasih.." lirih Renjun, lalu dia menyamankan posisi tidurnya hingga tak lama dia terlelap di dekapan Haechan.
'Meski aku harus mengelilingi dunia, aku akan mencari baba-mu sampai kalian berdua bertemu lagi. Aku berjanji...'
***
Paginya saat Renjun sedang bersiap-siap untuk sekolah, Haechan memilih untuk menelepon seseorang selagi menunggu.
"Ada yang bisa aku bantu tuan?"
"Tolong carikan informasi tentang orang yang bernama Nakamoto Yuta. Aku tunggu hingga malam."
"Baik Tuan."
Kemudian Haechan mematikan telepon sepihak.
Jika kalian bingung kenapa Haechan bisa tau nama lenglap penculik itu. Jawabannya adalah karena Renjun sempat memberitahunya. Saat Renjun di sekap dulu lelaki itu tak sengaja mendengar percakapan para bodyguard yang menyebutkan nama Nakamoto Yuta sebagai nama lengkap pria yang telah membawa ayahnya.
"Haechan, aku sudah selesai."
Haechan menoleh menatap Renjun yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Kalau begitu ayo berangkat."
Renjun pun mengangguk dan membiarkan tangannya di genggam oleh Haechan.
Sampai di dalam mobil, keduanya segera memakai sabuk pengaman dan Haechan pun mengendarai mobilnya menuju sekolah.
Saat berada di perjalanan, Renjun begitu ingin menanyakan sesuatu yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya. Terlihat Renjun pun beberapa kali mencuri-curi pandang pada Haechan.
"Kenapa? Apa ada sesuatu yang ingin kau katakan?" Tanya Haechan seolah dia menyadari bahwa Renjun terus memperhatikannya.
"Em, sebenarnya aku ingin menanyakan sesuatu."
"Hm.. Katakanlah.."
"Kenapa kau bisa menyukaiku dalam waktu sesingakat ini?"
Haechan tersenyum selagi memutar stir. "Karena aku nyaman ketika berada di dekatmu."
"Itu saja?"
"Apa kau mengharapkan jawaban lain?"
"Tidak."
Haechan pun terkekeh melihat kekasihnya. "Kau tau, selama ini aku selalu merasa kesepian karena tinggal sendiri. Tapi semenjak kau tinggal bersamaku aku selalu merasa menjadi orang paling beruntung di dunia, kau tau apa alasannya?"
Renjun menggeleng tanda ia tidak tahu.
"Kau, kau alasanku tersenyum sekarang. Saat berada di dekatmu jantung ku berdegup dengan cepat. Kau begitu cepat mengubah duniaku."
Mendengar ucapan Haechan pipi Renjun bersemu.
"Kita sudah sampai, ayo turun."
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Superhero | Hyuckren
FanfictionRenjun merasa jika keluarganya tak mempunyai musuh, namun suatu hari rumah Renjun di datangi oleh orang yang kemudian menculik ayahnya dan membawa jauh sosok berharga itu entah kemana. Dibalik sosoknya yang terlihat santai menghadapi masalah besar...