[Ilustrasi Jersey Latihan]
"Mr. Davies." Pemuda pirang asal Amerika mengangkat tangan setelah memeriksa kaus yang baru ia dapatkan.
"Ya, Charlie?"
"Kok jelek, sih?"
Arva yang sedang minum langsung menyemburkan air di mulutnya saat mendengar kata-kata anak baru yang sangat berani. Belum pernah ada anak sejujur ini bicara kepada Mr. Davies.
Untung Mr. Davies sabar. Sambil tetap memasang raut ramah, pria berkebangsaan Inggris itu menjawab, "Ini hanya seragam untuk latihan. Seragam tandingnya nanti tidak seperti ini."
"Paling tidak, logonya bagus." Rioner menunjukkan logo di kaus yang ia dapatkan kepada Kaiser, rekannya yang dari Rusia.
"Setuju," jawab Kaiser. "Yang ini lebih keren. Logo sebelumnya terlalu sederhana."
[Logo Tim]
"Phoenix FC?" kiper muda asal Indonesia bernama Rafo Ardi bertanya-tanya.
Seniornya yang juga berasal dari Indonesia menjawab, "Iya. Entah bagaimana bisa dipilih kata itu. Katanya diambil dari 'SMU Peter Champion'."
"Tapi 'SMU Peter Champion' kan tidak ada 'x'-nya," timpal Rafo lagi.
"Ya ...." Si senior bernama Lintang Bayu mengangkat bahu. "Sudahlah, yang penting keren."
"Ini hanya diberi kausnya saja, Mr. Davies?" Charlie kembali mengankat tangan.
"Ya," jawab si pelatih yang sedang membagikan kaus-kaus itu kepada yang lain.
"Celananya?"
"Kalian bisa memakai celana olahraga sekolah seperti yang kalian pakai sekarang. Warnanya sesuai, kok," tutur Mr. Davies menyebutkan celana training hitam yang dipakai dalam mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah.
"Sekarang kalian sudah dapat kaus masing-masing." Mr. Davies memandang ke anak-anak didiknya. "Aku mau kalian merawatnya dengan baik. Simpanlah dengan baik dan cucilah setelah dipakai! Mengerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Bola Membawa Cinta
Teen FictionTim sepak bola SMA Peter Champion punya cerita. Walau tak sehebat David Bekam ataupun Ronaldikin, jangan pudarkan mimpi mereka menjadi legenda!