Hargai karya author dengan cara menekan bintang and comment
•
•
•- A Slice Of Happiness -
Di sebuah gedung perusahaan yang tinggi itu, tepatnya di salah satu lantai khusus ruangan untuk pimpinan. Dua pria dewasa berbeda usia tengah saling mengobrol, salah satunya seorang pria setengah baya yang nampak masih terlihat muda dan tampan di usiannya yang hampir menginjak kepala empat, tengah duduk sambil menopang dagu.
Di depannya duduk seorang pria dewasa lainnya yang masih muda, di usiannya yang sudah menginjak usia tigapuluh tiga tahun pria itu nampak tampan dan dewasa dengan kemeja hitam dan celana formal hitamnya. Memiliki rahang yang tegas serta tatapan mata yang tajam membuatnya terlihat cocok menjadi seorang bos di usianya yang terbilang masih muda.
Bahunya yang lebar dan dada bidangnya yang kekar mampu membuat para wanita khususnya karyawan yang bekerja di bawah naungan perusahaannya, akan kagum dengan perawakannya yang sempurna. Ciri khasnya adalah tatapan tajamnya yang membuat para wanita bertekuk lutut dibawahnya.
"Apa Jennie baik-baik saja?" Tanya Taehyung. Begitu penasaran karena sudah hampir satu bulan dia tidak bertemu dengan keponakan kesayangannya itu. Rasanya Taehyung merindukannya sampai ingin gila.
"Dia baik-baik saja, setidaknya untuk saat ini."
"Apa maksud mu?"
"Aku mendapat laporan dari perusahaan ku yang ada di singapura kalau saat ini perusahaan tengah mengalami krisis keuangan akibat kontrak kerja yang di batalkan secara mendadak, aku tidak mengerti padahal kontrak kerja sama sudah di tanda tangani dan mereka juga puas dengan hasil proyek ku. Tapi ketika semunya sudah setuju, tiba-tiba mereka menarik kontrak itu tanpa alasan yang jelas. Aku sebagai pemimpin perusahaan harus turun tangan untuk memperbaiki kerugian yang terjadi, dan aku tau itu membutuhkan waktu yang lama." Taehyung menyeringai di sela gelas yang tengah dia teguk isinya.
"Lalu?"
"Kalau aku pergi, itu berarti aku harus meninggalkan Jennie sendirian di rumah. Aku tidak bisa mengawasinya, meskipun banyak pelayan yang akan menjaganya, aku tidak bisa mempercayai mereka." Seojoon nampak frustrasi.
"Selama ini Jennie selalu mendapatkan kasih sayang dari ku dan Minyoung, tapi semenjak Minyoung meninggal aku tak mampu memberinya banyak kasih sayang karena waktu ku yang terbagi untuk perusahaan. Aku takut putri ku akan merasa kesepian dan menangis tanpa ada yang menghiburnya, dan kabar buruk dari perusahaan ku mau tau mau mengharuskan ku untuk pergi ke kesana."
"Titipkan saja pada ku."
Imbuh Taehyung tiba-tiba membuat Seojoon menatapnya dengan ragu. Seojoon tentu ragu menitipkan putri semata wayangnya pada Taehyung, karena bagaimanapun juga adik iparnya ini masih lajang di usianya yang sudah matang.
Seojoon tidak menaruh curiga ketika dulu Taehyung sering berkunjung kerumah untuk bermain dengan Jennie karena saat itu Jennie masih kecil, tapi kini putrinya itu sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik.
Seojoon takut ada kemungkinan Taehyung terhasut oleh nafsunya sendiri dan berakhir dengan hal yang tak diinginkan, mengingat Taehyung adalah pria matang yang sedang di puncak gairahnya, dan saat ini Jennie tengah ada di puncak keranuman yang mungkin dapat menarik nafsu lelaki.
"Aku tidak yakin?"
"Apa yang membuat mu tidak yakin? Jennie adalah keponakan ku dan aku adalah pamannya, kau pikir aku akan dengan bejat melakukan sesuatu yang buruk pada anak dari kakak ku sendiri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Slice Of Happiness ✔
Romance[M] Short story | END Katakan saja Hwang Taehyung adalah pria paling bajingan di muka bumi ini, bagaimana tidak karena dia berani memberikan obat pencegah kehamilan pada gadis berusia enambelas tahun demi memuaskan nafsu bejatnya. ©Papolips Publish...