Chapter 6

11 3 0
                                    

Ray dan Rian sedang berkelana, mereka sekarang tidak tahu harus kemana, hingga seseorang yang mengenal mendatangi keduanya.

"Rayhan, kamu Ray bukan...... Ray ini Daddy, kamu ingat yang memberi gelang itu"

Ray menatap orang yang kenal itu.

"Apa ingatanmu hilang seperti orang yang memberikanmu gelang itu, minum ini..... Tiga cairan yang tersisa lagi, minumlah dan kau akan mengingat sesuatu yang kau lupakan"

Ray sedikit was-was tapi sekarang ia tidak peduli dan meminum cairan itu, kepalanya seakan pecah dan akhirnya ia mengingatkan banyak hal.

"Aku ingat kalau ada orang yang menghapus ingatanku, mereka memiliki sayap dan memakai sebuah topeng"

"Ia juga membawa anak yang aku abaikan....... Aku tidak tahu kenapa sekarang anak itu ditangan Rey, mereka seperti mengetahui kalau semua orang tidak mengingatnya, jadi menurutku dan yang lain itu aneh, apa dia yang menghilangkan ingatanku?"

"Bukan ingatanmu tapi semua orang"

"Baiklah jadi kau cucuku, minumlah dan kau akan tahu yang lain"

Rian meminum seperti papinya, benar saja kalau ingatan itu muncul dan ia tidak percaya kalau dirinya menyukai saudaranya sendiri.

"Papi aku ingat kalau aku pernah menyukai Luka"

Mereka semua terdiam dan pantas saja mereka terlihat sangat menghindari hal itu.

"Abang liat aja kalau ketemu aku gigit kau"

Setelah itu mereka akan pergi tapi yang lain menghentikannya.

"Ray maafkan kami"

Ucap mereka berlima dan sekarang Ray sedang tidak peduli dengan itu, dia ingin cepat pergi dan menghajar kakaknya itu.

"Daddy lebih baik kita pergi dan menghajar bang Rey, beraninya dia menghapus ingatan ku" ucap Ray sambil memegang erat Daddy-nya itu.

"Baik, maaf ya sekarang Ray sedang ingin bertemu dengan kembarannya" ucap sang Daddy dan pergi dari tempat itu, mereka saling bertatapan dan kembali menatap Ray yang sedang menghentak kakinya.

"TUNGGU RIAN, RIAN JUGA PENGEN KETEMU DEK LUKA!!!!" Ucap Rian sambil berlari, anak-anak yang lain mendengar kata Luka mereka dengan cepat mengikuti Rian.

Sekarang bertambahlah penumpang di mobil itu dari suami Ray dan anak-anaknya dan penjual rumah itu.

Mereka melihat aura Ray yang memang tidak bersahabat, ia seperti ingin membunuh seseorang.

"Ray tenanglah kau ingat kalau yang menghilangkan ingatanmu adalah seseorang dengan sayap bukan"

Ray akhirnya lebih tenang dari tadi, ia sekarang malah berpikir siapa dalang dari hilangnya ingatan semua orang itu.

Saat di rumah yang di ketahui kalau itu tempat tinggal empat orang itu, Ray dengan seenaknya nyolonong masuk kedalam rumah itu.

Bahkan mereka ikut-ikutan masuk seperti Ray.

Brak

"BANG RE-" Teriak Ray terhenti ketika melihat Abangnya yang sedang melakukan itu dan dengan cepat ia menutup pintu itu.

Rey dan Al yang melihat itu terkejut dan juga malu, mereka melakukan itu dan di lihat orang lain.

Setelah beberapa saat akhirnya Rey keluar dan mempersilahkan masuk mereka.

Sekarang mereka diam di ruang tamu.

"Aku pulang dengan nih bocil"

"Ih aku bukan bocil, paman aja tuh yang bocil"

"Heh! kenapa kau selalu menyebut ku paman aku ini bibimu"

"Karena bibi mirip laki-laki jadi aku bilang paman"

"Nih bocah, HEH KEMARI KAMU!!!"

Luka dan Kirana berakhir kejar-kejaran dan mereka tidak menyadari bahwasanya ada penghuni lain.

Pasangan Luka dan Lucas menghela napas lelah dengan kelakuan dua orang itu.

Mereka berjalan dan menatap penghuni lain meskipun terkadang kedua orang yang berlari tadi masih berlari dan terkadang menutup para tu, tapi Lucas langsung mematung.

Ia melirik Rey yanh terlihat frustasi.

"SHUT UP" titah Rey dan kedua orang yang tadi berlari langsung duduk.

Lucas di tarik oleh calon menantunya dan berakhir duduk bersama dengan Reyhan dan Alvaro.

Mereka kembali diam dan akhirnya Kirana menyadari bahwa ada orang di tempat itu.

Apalagi keempat orang itu melihat dunia di dalam tubuh satu orang dari mereka.

"Diamlah atau kami menghancurkan dunia ini" ucap Rey membuat mereka yang membisikkan sesuatu ke arah Daddy diam.

"Jadi kamu orang yang meninggal ras aslimu"

"Daddy tidak ada cara lain untuk aku pulang, sehingga aku harus menghilangkan ras asliku dari tubuhku"

"Jadi kau diambil oleh ras penghianat itu"

Brak

"BERHENTI MENGATAKAN KALAU RASKU ADALAH PENGHIANAT, ASAL KAU TAHU MEREKA YANG DISISIMU MEMBUAT LELUHURKU MERASAKAN KEHIDUPAN YANG KEJAM, KAU BAHKAN TIDAK TAHU KALAU DUNIA YANG MEMBUAT KITA SEPERTI INI!!"

"BERHENTI BICARA DASAR RAS PENGHIANAT"

"BERHENTI MENGATAKAN ITU DADDY, DIA ADALAH AYAH DARI ANAK-ANAKKU"

"KAU JUGA JANGAN MEMBENTAK AYAH, KAU SEHARUSNYA TAHU KALAU KAU SALAH"

"JANGAN MENGATAKAN HAL ITU KEPADA KAKAKMU SENDIRI, DIA PULANG KARENA INGIN BERTEMU DENGAN KAU"

"BERTEMU DENGANKU? DIA PUFF..... HAHAHA JANGAN BERCANDA..... DIA DAN KALIAN SEMUA MENGHANCURKAN MASA DEPANKU KARENA SEBUAH RAMALAN"

"YA KAMI TAHU ITU SALAH TAPI ITU DEMI KEBAIKANMU"

"AKU TIDAK BUTUH KEBAIKAN"

"ASAL KAU TAHU AKU MEMBENCIN SIFAT KALIAN ITU"

"KAU JUGA SAMA JAHATNYA SEPERTI KAMI, KAU MENGACUHKAN ANAKMU SEPERTI PAPAHMU"

"DIAMLAH KALIAN BERDUA"

Ray dan Kirana diam setelah mendengar suara dari Rey dan sang Daddy.

"Ini semua salahku dan seharusnya aku tidak pulang, seharusnya aku diam dan menerima perlakuan buruk para penghuni kayangan"

"Ray maaf telah menghancurkan masa depanmu, sekarang anggap saja kami musuhmu"

Ray terdiam mendengar perkataan Rey, Rey pergi meninggalkan mereka.

"Ha.... Ini salah Daddy yang tidak menjaga kalian berdua"

Sang Daddy juga meninggalkan mereka dan menyusul Rey.

"Kau bahkan tidak tahu apa yang terjadi pada kakakmu sendiri" ucap sinis Kirana lalu pergi membawa Luka dan pasangan Luka.

"Aku minta maaf karena kesalahan keluargaku, selesaikan masalahmu Lucas" ucap Al pergi saat melihat Ray yang hampir menangis.

"Seharusnya aku tidak lahir" ucap Ray dan itu membuat yang lain mematung kecuali Lucas yang langsung memeluk Ray.

"Ini bukan salahmu, ini salah kedua orang tuamu lebih tepatnya papahmu, jika dia tidak mengabaikan kalian, kalian sudah hidup bersama" ucap Lucas yang mengatakan kenyataan yang benar.

"Jika papamu menggugurkan kandungannya, jika ia tidak pilih kasih, jika papamu tidak memukulmu maka ini semua tidak akan terjadi. Jika kalian tidak ada tapi papa kalian malah membuat kalian lahir, jika dia melindungi kalian yang tidak dijaga oleh bodyguard maka kalian tidak akan berpisah tapi ia lebih memilih anak-anaknya yang lain, jika Rey tidak kembali tapi papamu yang maksa Rey kembali karena selalu menyakitimu, dia adalah dalang yang membuat kalian seperti ini" ucap Lucas mengingat sebuah layar yang selalu di tonton oleh tujuh bidadari.

Itu adalah kehidupan keluarga itu.

Return to the human world Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang