Chapter 5

15 3 0
                                    

Seusai dengan rencana, Rey akan menculik si dalang, Al menculik si penyerang dan Kirana menculik yang di Serang,untuk Lucas membawa Ray dan Brian.

Ray dan Brian di beri minum obat perangsang, lalu Lucas membawa kedua kedalam kamar.

Ya kalian tahu apa yang terjadi, lalu saat keduanya tertidur Lucas memberikan ruang untuk tiga yang lainnya.

Aktivitas itu dimulai dengan Lucas dan diakhiri dengan Lucas lagi.

Mereka berenam tidur bersama dengan Ray yang berada di pelukan Lucas dan Brian, kedua kakinya di peluk oleh si penyerang dan di Serang lalu si dalang berada di tengah kedua orang tersebut.

Ray bangun ia berusaha berdiri tapi tidak bisa, dia menangis membuat Lucas bangun, ia memberikan kecupan di wajah Ray.

"Maaf ini satu-satunya cara, kami pergi dulu. Kamu bisa tenang dengan mereka" ucap Lucas dan Ray menatap dingin Lucas.

"Kalian berempat jangan pernah bertemu denganku lagi" ucap Ray dan Lucas tersenyum, dan termasuk tiga lainnya yang melihat mereka di jam enam pagi.

"Baik, aku mewakili tiga lainnya, Rey meminta maaf tapi kau tidak perlu memaafkannya, dia hanya minta izin untuk pergi"

Lucas pergi dari sana, tenang saja dia sudah di baju.

"Jaga baik-baik bayi-bayi itu, jangan seperti papimu" ucap Lucas dan terlihat ketiga lainnya sudah memakai pakaian yang menurut Ray aneh.

"Abang pergi dulu Ray, semoga kamu bahagia meskipun tanpa Abang" ucap Rey dan mengubah penampilan Lucas.

"Terima kasih paling murni"

"Kau juga sudah menjadi murni"

"Kita sudah menjadi murni" ucap Al yang mengatakan kebenaran.

"Sudah sudah ayo pergi, atau mereka mengambil itu"

Mereka berempat pergi meninggalkan Lima orang di rumah itu, mereka tidak tahu apa yang akan terjadi meninggalkan mereka berlima.

Hari demi hari, keempatnya selalu bertarung dengan orang yang membunuh para bidadari/bidadara.

Mereka bahkan tidak beristirahat, mereka juga tidak tahu dampak yang terjadi karena pertarungan itu.

Enam tahun telah berlalu sekarang mereka sudah menghabisi semua para musuh, mereka kembali ke bumi dengan perasaan yang sudah semakin hilang.

Keempatnya melihat rumah yang dulu mereka tempati terdapat lima pria dewasa dan enam pria kecil dan salah satu dari anak itu di abaikan.

"Sepertinya Ray memiliki sifat dari papi" ucap Rey lalu menutup wajahnya dengan yang lainnnya menggunakan topeng.

"Kita bawa dia, aku tidak ingin adikku menyesali perbuatannya, aku akan menghapus ingatan dirinya tentang anak itu dan anak itu juga tidak akan mengingat Ray" ucap Rey lalu menatap yang lain yang sudah tidak memiliki perasaan setelah mengalahkan musuh itu.

Rey perlahan turun dengan yang lain membuat mereka takut, kecuali anak yang mereka abaikan, ia menatap Lucas.

"Ha... Seperti kau memiliki hal yang sama dengan pria yang kau anggap brengsek itu" ucap Rey dengan suara samarannya, ia mendekati mereka dan Lucas mendekati anaknya.

Ia menghapus ingatan tentang keluarga itu dan keluarga itu di hapus ingatannya oleh Rey tentang anak itu dan empat lainnya, Rey juga melepaskan gelang yang bertulisan nama Rayhan.

"Kau bisa bahagia tanpa kami"

Satu tahun telah berlalu, Lucas dan Kirana menjadi anak dari Rey dan Al, lalu Luka  menjadi cucu Rey dan Al dari Lucas.

Mereka berpura-pura menjadi keluarga besar, sekarang Luka tidak sengaja masuk ke sekolah yang sama dengan kelima Abangnya.

Lucas sekarang sedang frustasi setelah mendengar bahwa mereka suka dengan anaknya.

Bahkan ketiga lainnya juga memikirkan tentang masalah, Rey mulai memiliki ide yang gila lagi yaitu ia mencari calon menantu untuk Lucas.

"Jangan gila papi" ucap Lucas karena ia sudah tidak tahan dengan ide gila milik Rey.

"Tapi ini satu-satunya cara karena jika tidak abang-abang nya malah suka sama Luka"

"Tapi ide kamu selalu gila, sayang"

"Sepertinya otaknya sudah tidak bisa di pakai kembali"

"Hey gini-gini aku pintar dalam belajar"

"Baiklah kita gunakan idemu itu papi"

Mereka akhirnya mengikuti ide Rey lagi, mereka menemukan anak yang dingin dan sepertinya akan sedikit lembut jika permintaan orang tuanya.

Akhirnya mereka menjodohkan keduanya, Luka menatap lima pria yang sebenarnya abang-abang nya.

"Maaf tapi kata Daddy, Luka dijodohkan dengan seseorang" jawab Luka terhadap pertanyaan mereka.

Mereka menatap Luka dan terlihat empat orang yang sedang mengelilingi Luka.

"Luka ayo pulang" ucap Lucas dan Lucas menatap anak-anaknya yang lain dan terakhir menatap Ray.

"Kamu bukankah dari kampus yang sama" ucap Ray dan Lucas mengangguk.

"Kalau begitu mari kita berteman baik" ucap Ray dan Lucas menggelengkan kepalanya membuat yang lain menatap marah dirinya.

"Maaf saya tidak bisa karena saya tidak ada waktu untuk berteman bahkan jika saya mau bertemanpun, maaf" ucap Lucas lalu menunduk kepalanya dan pergi dari sana.

"Semoga Anda bahagia" ucap Rey sambil menatap Ray.

Ray entah kenapa ada rasa aneh di hatinya, ia menatap Rey yang pergi dan melihat punggung yang sangat ia kenal.

"Reyhan" gumam Ray membuat keempat lainnya menatap Ray.

"Siapa Reyhan?"

Rayhan yang mendengar itu tersadar lalu ia memiringkan kepalanya.

"Siapa Reyhan, Uhk...aku tidak tahu..... Hiks sakit kepalaku sakit" adu Ray membuat mereka panik.

Kembali ke Rey, Rey sekarang sudah tidak tahu harus apa, ia sudah mencari Daddy-nya selama ini tapi ia tidak menemukannya.

"Apa Daddy adalah orang yang kuat"

"Tidak tapi dia manusia yang dilindungi oleh dunia sehingga mereka tidak ingin kita tahu keberadaannya"

"Dia satu-satunya yang tahu kalau Ray punya kembaran dan itu adalah aku"

"Kita berdoa agar itu tidak terbongkar saja"

"Dimana Kirana?"

"Dia sedang bersama dengan sepupu perempuanmu"

"Keduanya?"

"Ya, karena mereka pasangan Kirana"

Mereka berdua diam.

"Mau buat anak?"

"Kau benar, spermamu belum pernah keluar di perutku ya"

Mereka berakhir melakukan itu.

Di sisi lain Ray sekarang menatap semua suami dan anaknya, ia tidak menyangka kalau mereka mengkhianatinya.

Rian atau anak kelimanya memeluk Ray.

"Pergi dari sini dan jangan menginjak rumah ini lagi" ucap mereka yang tidak tahu kalau rumah itu milik Rey.

Sekarang penjual rumah itu sedang memikirkan banyak hal, yang pertama adalah siapa orang yang membeli rumah angker itu, kedua kenapa anaknya malah menempati rumah itu.

Sedikit ingatan muncul di kepala penjual itu dan ia pergi ke rumah itu, ia terkejut ketika tahu kalau adik dari pembelinya sudah pergi dengan tersisa kemarahan, penjual itu memukul anaknya yang bodoh itu.

"Lu udah ngancurin masa depan seseorang dan kau mengusirnya sambil menyuruh pergi orang tersebut, dan kau tidak tahu kalau dia adalah adik dari orang yang membeli rumah ini, dasar anak sialan" ucap penjual terus memukul anak semata wayangnya itu.

Return to the human world Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang