Chapter 3

17 4 0
                                    

Akhirnya acara di buka dengan lagu nasional lalu lagu sekolah itu, Rey menatap Ray yang bernyanyi bersama teman-temannya.

"Kau sepertinya tidak melihat banyak orang yang menatapmu" ucap tiba-tiba penjual itu, Rey menatap sekeliling dan benar saja ia menjadi pusat perhatian.

Rey tidak peduli, ia kembali menatap Ray, ia melihat Ray yang fokus mendengar kata yang dikatakan oleh ketua OSIS sebelumnya.

Ray tampak sangat senang, itu membuat Rey menatap aneh Ray.

"Kenapa Ray terlihat senang" tanya Rey sambil menatap penjual itu.

"Aku mendengar beberapa hal dari anakku kalau Ray berpacaran dengan ketua OSIS itu" ucapnya sambil menatap ketua OSIS, Rey yang mendengar itu terdiam mematung.

Ia tidak menyangka kalau adiknya menyukai sesama jenis, ia menatap adiknya, ia menatap tajam ketua OSIS itu.

"Tunggu anakmu?" Ucap Rey lalu menatap penjual itu, penjual itu juga menatap Rey dengan wajah tersenyum.

"Orang yang dari tadi berbicara dengan saudaramu adalah anakku" ucapnya dan Rey menatap orang yang katanya anak penjual itu.

Ia menatap terkejut dengan wajah anak tersebut yang mirip dengan hantu yang dulu.

Sifat dingin dan wajah yang datar sangat berbeda dengan hantu itu, ia tidak menyangka kalau keturunan dari hantu tersebut memiliki wajah yang sama.

"Mereka mirip" gumam Rey yang masih didengar oleh penjual itu.

Ray menatap ketua OSIS yang memanggil seorang wanita, lalu mengumumkan kalau wanita itu adalah tunangannya.

Semua orang terkejut lalu menatap Ray, Rey menatap Ray yang hampir menangis.

Rey marah ia berjalan ke arah adiknya itu.

"Ray" ucap Rey dan Ray menatap kosong.

Rey menatap tajam ke arah OSIS itu, ia benci dengan orang yang menyakiti adiknya, ia naik ke panggung.

Ia memukul pria brengsek, ia memukul dan terus memukul pria itu.

"BERANINYA KAU MEMBUAT ADIKKU SEPERTI ITU!!" Teriakan Rey membuat mereka membulatkan mata, penjual itu juga naik dan menghentikan Rey.

"Sudah lebih baik kau di sisi adikmu" ucap penjual itu menyadarkan Rey, lalu Rey turun ke bawah dan memeluk adiknya.

"Ray tidak apa-apa, Rey ada di sini, jangan pedulikan manusia rendah itu, kau punya Abang di sampingmu" ucapnya dengan nada lembut, tapi tidak dengan wajahnya yang masih datar.

"Jangan pernah kau mendekati adikku lagi" ucap Rey dengan wajah datarnya.

"Aku bersumpah kalau kau buruk dalam memilih pasangan" sumpah Rey sambil menatap tajam pria itu.

Ray menatap Rey, ia akhirnya sadar dan membuat wajahnya tersenyum.

"Tidak apa-apa Rey, Ray baik-baik saja kok, aku tidak menyangka Rey datang" ucap Ray lalu memeluk Rey dan Rey cukup terkejut melihat Ray yang tidak lagi menatapnya kosong.

"Kau baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja hanya sedikit penyakit ku yang muncul, tapi tenang saja itu sudah biasa" ucapnya dengan gampangnya.

"Aku berjanji akan merestui mu dengan orang yang baik dan bisa menjagamu dari siapapun, dia harus mengalahkan aku dulu"

"Iya iya, Abang ku memang hebat"

"Putuskan adikku sekarang, atau adikku yang akan memutuskannya" titah Rey lalu pria itu mengambil mikropon.

"Ray mari kita putus" ucapnya lalu dengan senang hati Ray mengangguk, Ray menatap Abangnya yang terlihat keren.

Return to the human world Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang