Chapter 2

17 4 0
                                    

"aku tidak menyangka kalau kita mendapatkan uang yang banyak" ucap Ray dengan semangat.

Rey menatap Ray terlihat gembira, jika dia mau dia akan menjual satu gunung emas agar melihat wajah gembira Ray.

"Apa kita akan membeli rumah?" Tanya Ray dan Ray mengangguk, lalu Ray memeluk saudaranya itu.

"Hihi kita tinggal bersama, setelah lima belas tahun tidak pernah bertemu akhirnya kita tinggal bersama" ucap Ray dan Rey hanya diam dan membalas pelukan Ray, ia senang mendapatkan pelukan itu.

Ia berjanji akan melindungi kembarannya itu, ia berjanji akan membuat Ray menjadi orang yang paling bahagia, ia berjanji untuk terus bersama dengan Ray.

"Aku senang mempunyai saudara sepertimu....... Ngomong-ngomong dari mana kau mendapatkan ketiga benda itu" ucap Ray sambil menatap Rey, lalu Rey sedikit terkejut dengan pertanyaan itu.

Ia tidak mungkin bilang kalau itu di kayangan dan ia juga tidak bisa bilang kalau itu hanya hiasan yang tidak terlalu penting.

"Aku dapat dari kerja kerasku, meskipun mereka menjauhiku jika aku mendapatkan sesuatu yang luar biasa maka aku akan di beri itu" ucap Rey dengan wajah datar, tapi tidak dengan jantungnya yang terus berdetak kencang, Ray hanya ber o saja.

Lalu mereka pergi dengan dua koper di masing-masing tangannya.

Mereka sekarang berada di pasar malam, mereka makan di tempat itu dengan Ray yang mencari rumah.

Ia mencari rumah yang besar dan penjagaan yang ketat seperti yang dikatakan Rey, akhirnya ia menemukannya dan memperlihatkannya ke Rey dan Rey hanya mengangguk meskipun menurutnya ukurannya kecil tapi ia yakin menurut manusia itu sangat besar.

Mereka akhirnya membeli tempat itu dan akan pergi ketempat yang dikatakan oleh pemilik rumah itu.

Ray cukup terkejut dengan harganya yang murah untuk ukuran dan penjagaan itu, ia sedikit khawatir tapi hanya itu satu-satunya yang menjadi tempat yang paling pas sesuai kriteria Rey.

Setelah makan mereka pergi ke tempat lain dulu untuk membeli kebutuhan, Rey menatap Ray yang terlihat semangat saat melihat motor, akhirnya ia memutuskan untuk membeli dua motor dan dua mobil dan benda yang lainnya.

Ray sangat senang ketika Rey membelikannya motor, ia bahkan mencium pipi Rey di tempat penjualan motor itu, mereka di tatap gemas oleh yang lainnya.

Rey senang mendapatkan itu tapi tidak dengan wajahnya yang masih datar, Ray meminta nomor telepon agar bisa mengasih tahu tentang alamat rumah barunya karena mereka belum pasti membeli rumah itu.

Akhirnya mereka pergi ke tempat itu, tempat yang dijanjikan.

"Apa Anda yang akan membeli rumah itu? Kalian tahu kalau rumah itu di jual dengan sangat murah kan, aku akan mengatakan alasannya. Tempat itu menjadi saksi bisu dimana sebuah keluarga di bantai habis oleh musuh mereka, ada beberapa orang yang mengatakan kalau mereka terkadang melihat sosok hantu di tempat itu, jadi bagaimana?" Ucap pria tersebut dan Rey mengangguk membuat Ray terkejut.

"Kau yakin membeli tempat itu?" Tanya Ray dan Rey mengangguk, lalu Ray terlihat syok.

"Apa Anda tidak takut?" Tanya penjualan itu dan Rey menggelengkan kepalanya.

"Pikirkan baik-baik Rey" ucap Ray dengan wajah yang mulai ketakutan.

"Aku akan membelinya, tenang saja hanyu itu akan ku buat menjadi bawahan ku" ucapnya dengan sangat yakin, Ray menatap aneh saudaranya itu.

"Baiklah kalau begitu ini surat rumah itu dan saya terima uang Anda" ucapnya yang tidak percaya kalau dua orang anak yang akan menempati rumah dari kakek buyutnya.

Akhirnya mereka berpisah dengan penjual rumah dan masuk kedalam rumah, Rey menatap sebuah pohon yang memang dihuni oleh satu keluarga.

Mereka masuk dan membereskan semua barang dan Ray tidur bersama dengan Rey karena takut setelah mendengar itu.

Mereka tidur tapi tidak dengan Rey yang pura-pura tidur, merasa Ray yang sudah tertidur akhirnya perlahan beranjak dari tempat tidur itu.

Rey membuat sebuah pelindung lalu turun ke bawah, ia menatap pohon lalu para hantu juga menatap Rey.

"Jangan menggangguku dan saudaraku atau kalian menerima akibatnya" ucap Rey lalu menatap tajam mereka, mereka takut dengan aura yang di keluarkan oleh Rey dan mereka pergi dari rumah itu.

Dari sana rumah itu satu-satunya rumah yang tidak berangker di kompleks itu.

Rey kembali ke kamar dan menatap Ray yang tertidur, karena takut Ray ketemu dengan hantu, ia membuat suatu dari item yang ia beli di kayangan, ia menambahkan sihir pelindung lalu memakai kalung itu.

Ia kembali tidur dengan memeluk Ray.

Satu bulan terlewatkan dan Ray selalu berangkat sekolah tapi Rey belajar dari pelajaran SMP di rumahnya, ia belajar dan ia tidak tahu kalau ia juga belajar pelajaran SMA bahkan Kuliah.

Rey tidak tahu kalau dirinya sudah lulus kuliah, ia bahkan terkenal di seluruh dunia.

Ada sebuah aplikasi yang memang semua orang bisa belajar dari sana, tapi mereka harus menggunakan nama samaran agar tidak ada yang tahu identitas mereka.

Mereka belajar sesuai yang mereka mau bahkan saat ujian mereka harus menggunakan topeng.

Rey adalah salah satu orang yang berhasil membuat aplikasi itu menjadi populer, bahkan Rey mendapatkan sertifikat dan uang dari aplikasi itu.

Bahkan ia mendapat beberapa hadiah besar seperti pergi ke luar negeri bersama dengan satu keluarga.

Rey memikirkannya kapan ia jalan-jalan bersama dengan Ray, akhirnya Rey juga membawa penjual rumah yang ia tempati.

Sekarang ia bersiap untuk pergi ke sekolah Ray karena Ray sekarang sudah lulus dari SMP, Rey membawa beberapa koper dan buket karena setelah selesai kelulusan ia akan membawa jalan-jalan Ray, dan penjual rumah itu ikut dengan paksaan Rey.

Mereka semakin dekat karena hantu-hantu yang selalu meminta menyampaikan pesan ke penjual itu.

Mereka keluar dari mobil itu dengan Rey yang terlihat tampan, bahkan banyak anak-anak yang berbisik tentang wajahnya.

Sebenarnya mereka membisikkan wajah Rey yang mirip dengan anak nakal di sekolah mereka.

Rey masuk ke aula untuk keluarga, ia tidak menyangka akan duduk bersebelahan dengan keluarganya.

Mereka menatap Rey yang terlihat mirip dengan Ray, tapi Ray sekarang sedang bersama murid-murid yang lain di depan sana.

Ray sekarang sedang mengobrol dengan gengnya, ia tidak tahu kalau Rey akan datang.

Rey menatap Ray terlihat senang, ia juga fokus dengan Ray, bahkan ia tidak tahu kalau ia juga di tatap oleh semua orang dibelakangnya.

"Jangan terlalu fokus melihat adikmu sepertinya ia banyak di sukai banyak orang, lihat para laki-laki yang menatapnya seperti kelinci kecil, kau seharusnya menatap yang lain juga" ucap penjual itu membuat Rey menatap para murid yang lain, ia mulai kesal dengan tatapan mereka.

Ia mengeluarkan aura yang tidak baik membuat semua orang merasa dingin, bahkan penjual itu mencoba menghentikan Rey yang berniat berdiri.

"Jangan membuat masalah"

Rey hanya diam dengan menahan kesal, ia harus ikut sekolah bersama dengan saudara kembarnya itu.

Return to the human world Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang