Hallo minna! Ketemu lagi di cerita ini! Yup! Ayo lanjutkan yang yang terpotong di chapter sebelumnya ya! Selamat membaca!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🌟🌟🌟"Apa yang kau bicarakan dengan sarada? "
Tenggorokan Boruto terasa tercekat, bingung harus menjawab apa dan seperti apa, bagaimanapun masalah tadi adalah masalah keluarga sarada, mungkin sebagian besar orang orang sudah mengetahuinya apa yang menjadi masalah dalam perusahaan uchiha, tapi.. Apa shikadai sudah tahu?
"Tidak, bukan apa apa"
Tak ingin membahas ini lagi, Boruto memutuskan bangkit dari kasurnya dan melepas jaketnya, segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, kalau saja sarada tidak membanting nya, Boruto tidak akan repot repot mandi lagi malam ini.
Suara air mengalir terdengar, suhu air hangat membuat tubuhnya terasa lebih nyaman dan damai, Boruto menggosok gosok tubuhnha juga membosankan rambutnya. Pikirannya kalut dalam beberapa hal yang mengganggu pikirannya akhir akhir ini.
"Kenapa.. "
Boruto bergumam sendiri sambil merasakan sesuatu yang menjanggal di hatinya.
"Perasaanku tidak enak ya? "
🌟🌟🌟
"Baru dua hari, tapi kau sudah membuat keributan ya, sarada"
Seorang gadis yang kini berdiri di hadapan sarada dengan wajahnya yang penuh kesombongan dan rasa dendam. Sedangkan sarada bersikap santai dan tenang seperti biasanya.
"Apa itu penting bagimu? "
Sarada menjawab dengan penuh keberanian yang tidak ada rasa takut sama sekali. Gadis di depannya ini terkekeh meremehkan.
"Sangat penting, terutama itu akan memudahkan ku untuk segera mengeluarkan mu dari sekolah ini"
Mendengar itu, sarada merubah ekspresi nya, ekspresi tertawa namun seolah terlihat seperti ekspresi iblis yang sedang tertawa.
"Kau pikir ini akan menjadi kemenanganmu? Ini masih awal sayang.. Jangan berbangga diri dulu"
Ucap sarada dengan santai nya dan langsung melenggang pergi dari hadapan gadis itu yang tampak kesal dan terancam sekarang.
"Sial"
🌟🌟🌟
Keesokan paginya, murid murid KHS mulai memasuki sekolah mereka lagi, pagi ini para murid asrama sudah berada lebih dulu dikelas dibanding dengan murid dengan jalur laju, kelas masih dibilang cukup sepi, para murid satu persatu mulai masuk, guru tentu belum datang karena ini masih terbilang cukup pagi.
Pagi ini Boruto, Shikadai, Mitsuki, dan Inojin tengah mengobrol bersama, melempar beberapa jokes yang hanya dipahami oleh anak laki laki. Disisi lain, Sarada dan chocho memisahkan diri dari murid laki laki, mereka berdua tengah mengobrol, jika dilihat seperti Sarada yang sedang berbicara sesuatu dengan chocho. NB: sumire beda kelas dengan Boruto.
Beberapa saat kemudian, kelas mulai ramai dan murid murid akan lengkap, bel masuk sebentar lagi akan berbunyi, tapi disaat kelas sedang ramai seketika kelas menjadi hening dan sunyi ketika seorang lelaki diambang pintu kelas mereka mengeluarkan suara kecil namun dapat membuat kelas itu menjadi sunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The schooling (Borusara) ~slow Up~
Ficção Adolescente"Dia itu kenapa sih? semenjak SMA sikapnya berubah drastis!" "loh? kau kan teman kecilnya boruto, seharusnya kau faham, apa yang membuat sikapnya berubah begitu" "aku tidak tau shikadai! aku bahkan heran! dia terlalu tertutup! bahkan berbicara denga...