pagi mulai berganti menjadi malam, pukul 23.45, yang sebentar lagi akan menjadi pertengahan malam yang begitu tenang.
"lintar.."
"hm..?"
"udah tidur belum?"
"bentar lagi"
"ok.. temenin ya hehe"
"hm."
...
pukul 00.00
Halilintar terlelap dalam tidurnya dan mungkin sudah mulai bermimpi, sedangkan Taufan masih saja terjaga hingga saat ini, untung saja kasur sahabatnya luas jadi ia bisa berbagi. Posisi Halilintar dekat di jendela, sedangkan Taufan dekat dengan bibir kasur.
Bulan purnama benar-benar bersinar terang malam ini, sehingga cahayanya dapat menembus kain merah maron jendela kamar. Suara aneh bermunculan membuat Taufan yang sedari tadi mencoba untuk tidur malah terbangun lagi, ia melihat ke arah sumber suara, jendela kamar.
tuk..tuk...tuk....
Terdengar seperti suara ketukan, ia terus menerus memperhatikan jendela itu dengan seksama. Bayangan-bayangan aneh mulai bermunculan
Deg!
Perasaan takut yang beru saaja tenang tadi pagi kini kembali menghantui Taufan, bayangan yang menyerupai akar-akar berduri. Dengan bulan purnama di atasnya, sekuntum bunga mawar hitam mekar di tengah-tengah cahaya tersebut, bayangan yang menembus kain jendela membuatnya menjadi lebih menakutkan lagi.
ting! ting! ting! ting!
Suara notifikasi dari Handphone Taufan berbunyi dengan keterangan pesan grup dari temannya, Blaze.
Taufan benar-benar ketakutan, bahkan HandPhonenya sampai terjatuh akibat tangannya yang bergetar hebat sekali. Karena hal itu, Halilintar terbangun dengan wajahnya yang kaget akan suara benda yang jatuh itu.
"Fan..? Kok lu belum tidur?" Tanya Halilintar sembari mengucek matanya pelan, tak sempat ia 'tuk bertanya lagi Taufan langsung memeluknya dengan seerat-eratnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Makhluk Malam - on going
HorrorTahun 1943, kasus berkelanjutan yang berupa pembunuhan, pencurian, penculikan, pembunuhan berencana, teroris. Kasus-kasus itu terus-terusan melibatkan makhluk-makhluk astral, masalah ini masih saja berlanjut hingga kini. Tentunya para pembunuh iblis...