satu

425 35 3
                                    

Langit siang yang panas telah berubah menjadi gelap karena datangnya gumpalan-gumpalan awan hitam, sepertinya tidak bisa lagi menahan beratnya bendungan air.

Sudah 3 jam berlalu, tapi hujan masih saja menunjukkan airnya kepada makhluk-makhluk di bumi. Memperlihatkan ketenangan jatuhnya rintikan air hujan dan kesejukan angin sepoi-sepoi. Jam dinding di koridor sekolah menunjukkan pukul 12. 14, waktu di mana semua murid sedang makan-makan di kantin sekolah.
Di sinilah kisah di mulai, kisah di Sekolah Rembulan Senja.

___________________________________________

"Li" panggil lelaki manik biru, "ke kelas lo yok" lanjutnya dengan suara yang sedikit gemetar.

"Napa tiba-tiba?" Lelaki manik ruby bertanya kembali, merasakan ada yang tidak beres dengan sahabatnya itu.

"Gapapa, intinya ke kelas lo dulu aja dulu yok!!" Rengeknya.

Benar, dia adalah Taufan, nama panjangnya Aiden Taufan Danendra. Sedangkan sahabatnya itu bernama Halilintar D'Alvendra yang kerap dipanggil Halilintar.

Entah angin apa yang meniupnya, Halilintar langsung setuju untuk kembali ke kelas, tapi.. tidakkah semua itu aneh?

"Cepet li cepet!"

"Lo bs sbr ga sih fan? Napa hrs cpt² juga?"
"Lo bakal tau apa yang gue liat li, intinya ke kelas dulu dah!"

"Iya-iya bawel."

Keduanya sampai di kelas Halilintar, Kelas 11 Akuntansi. Suasana kelas hening membuat bulu kuduk Taufan semakin tegang, rasanya dia ingin muntah karena ketakutan.

"Lo sakit fan? Muka lo pucat bngt dah." Halilintar terlihat khawatir, tapi sayangnya raut kekhawatiran itu tertutupi oleh wajah datar khasnya itu.

"Gue gapapa Li, nah skrg lo dengerin gue.."

Keduanya duduk di kursi yang kosong, dan Taufan menceritakan apa yang barusan dia alami kepada sahabatnya, Halilintar.

"Tadi gue lihat hantu, Li"

"Ngadi-ngadi lo Fan, mana ada hantu di siang-siang bolong begini? Toh baru juga jam 12.23"

"Tapi Li, beneran gue ada liat-"

"Di?"

"Di lantai 2 Ruang komputer, jendela pertama yang dekat tangga"

"Ada org iseng kali Fa-"

"Ruangan dan jendela nya terkunci rapat Li, gaada orang di sana"

"Keknya lo demam deh Fan, adek kelas baru aja ke atas loh"

"Tapi li-"

"Udh deh fan, makin lama makin ngaco lo-"

"WOI GIBAHIN APA TUH KALIAN?!" Datang 1 lagi setan beserta kembaran pemalasnya ke kelas ini, siapa lagi kalau bukan Blaze V'Devantara dan Ice V'Devantara yang biasanya kerap di panggil duo suhu.

"Anj bs diam g?" Pedas dan tajam seperti biasanya, siapa lagi kalau bukan mulut Halilintar? Bahkan sahabatnya pun terkadang sampai istighfar.

"Astaghfirullah al adzim, tobat Hali.." Ujar Gempa yang baru memasuki ruangan kelas itu, langsung istighfar sebanyak mungkin karena melihat omongan hali yang nyelekit.

"Iya iya."

"Bang Blaze, ke kelas yok.. ngantuk banget ini.." rengek Ice kepada kakak kembarnya yang terlalu bersemangat itu.

"Lah kn ini kelas lo Ice"
"Eh iya juga.. yaudah gue tidur dulu."

"Awas aja kalo lo ga bangun pas pulang, gue tinggalin lo"

Makhluk Malam - on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang