sebelumnya...
"Kalian semua, lihat ini, ada bekas aneh di sini.."
____________________________________________________
Semua mata tertuju ke Gempa yang mencoba untuk menunjukkan sesuatu
"ape bende tuh- eh? jejak telapak kaki?" Solar mendekati dan jongkok di depan jejak itu, melihatnya begitu serius berpikir sampai di panggil Thorn pun ia tak mendengarkannya.
'Telapak kaki ni..'
"solarrr"
'apa jangan-jangan ada yang berhasil lolos?'
"solar?"
'tidak tidak tidak.. tidak mungkin.. mana mungkin pedangku meleset..'
"SOLARR!!!"
Solar tersentak kaget dengan panggilan Thorn yang sudah bernada tinggi itu
"eh- eh iya iya, ada apa Thorn?"
"hmph! dah banyak kali tau Thorn panggil Solar!"
"eerrr.. ehehehehe maaf ye Thornie, a- nanti aku belikan ais krim, nak?"
"nak nak nak nak!!!"
"boleh, tapi kene cakap dulu ape yang nak kau cakap"
"Thorn tadi jumpa jejak kaki lain, arahnya nak kat hospital tuh"
"hospital?.." Solar mengulangi salah satu kata yang dikatakan sahabatnya itu, untuk memastikan.
"ha'ah, arahnya mengarah kat situ" Thorn menunjuk ke arah rumah sakit itu sambil menatap Solar, bisa dibilang mereka cukup lucu karena lebih tinggi Solar dibandingkan dirinya, ya walau hanya selisih 3 cm tapi Solar sudah bisa terbilang merasa bangga karena dirinya lebih tinggi daripada sahabatnya itu.
Solar terkekeh pelan lalu menggeleng-gelengkan kepala dan berpikir mengapa ia bisa mendapatkan sahabat yang begitu lucu seperti anak kecil, "iya deh iya, nanti kita lapor ke bos ya Thornie.." Perintah Solar dengan nada yang lembut, mengelus lembut surai sahabatnya itu sesambil tersenyum.
"Siap!"
Ice dan Blaze menghampiri kedua pengusir iblis tersebut, atau apalah panggilannya. bisa dibilang membasmi dan bisa juga dibilang mengusir.
"yo Korang!" Blaze kembali bersemangat seperti biasanya lagi, sedangkan Ice.. kembali ke setelan pabrik yang di mana ia terus-terusan menguap karena mengantuk.
"oh? Kau dah sehat balik rupanya Blaze" Ucap Solar
"ha'ah, dah seh- aih siape korang berdua nih?"
"oh? saye Solar dan ini sahabat aku, Thorn"
"Hello Blazee!!!"
"Hello korang, terimakasih sebab dah selamatkan kitorang ye" Ucap Blaze sambil menundukkan badannya sebagai tanda hormat
"Hmph, takpe, dah jadi bagian dari tugas kitorang tuk selamatkan korang"
"Solar Solar, apa misi kita selanjutnya?"
"takde lagi, ini last misi kite hari ni"
"boleh lah kita balik kat lokasi kite?"
"ha'ah, dah mase tuk balik kat markas. Hali kene ikut kitorang"
"aku.. boleh ikut bergabung keh tak?.."
Semua mata tertuju ke arah Ice dengan kagetnya, tak menyangka beruang kutub satu ini menawarkan diri untuk bergabung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Makhluk Malam - on going
TerrorTahun 1943, kasus berkelanjutan yang berupa pembunuhan, pencurian, penculikan, pembunuhan berencana, teroris. Kasus-kasus itu terus-terusan melibatkan makhluk-makhluk astral, masalah ini masih saja berlanjut hingga kini. Tentunya para pembunuh iblis...