6. About Us

38 9 4
                                    

Saat Anna dan V tengah berbicara, mereka mendengar suara langkah kaki mendekat. Mereka menoleh dan melihat Jake berjalan menuju mereka, senyum lebar di wajahnya.

"V!" katanya, suaranya penuh semangat. "Aku mencarimu di mana-mana!"

V tampak resah, dan dia berdiri, menatap Jake dengan ekspresi serius. Dia tahu Jake, dan dia tahu bahwa kedatangannya biasanya berarti masalah.

"Jake," kata V, suaranya tegas. "Apa yang kau lakukan di sini?"

Jake tampak tidak peduli dengan ketegangan V. Dia hanya tertawa dan melambaikan tangan, seolah-olah tidak ada yang salah.

"Oh, tidak ada," katanya, suaranya penuh tawa. "Aku hanya ingin melihat apa yang kau lakukan di sini bersama Tuan Putri."

V tampak tidak yakin, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya menatap Jake, berharap dia tidak akan membuat hal bodoh.

Jake melihat Anna dan V, lalu mulai tertawa. "Oh, lihat ini!" tunjuk Jake pada Anna, suaranya penuh ejekan. "V berduaan dengan Tuan Putri Anna. Apa yang sedang terjadi di sini?"

V tampak marah, tetapi dia mencoba tetap tenang. "Kami hanya sedang berbicara, Jake." katanya dengan suaranya tegas.

Jake tampak tidak percaya. "Oh, benarkah? Atau mungkin ada sesuatu yang lain?"

V tampak ingin menjawab, tetapi Anna berbicara duluan. "Cukup, Jake," katanya, suaranya penuh ketegasan. "Kami hanya sedang berbicara. Tidak ada yang lain!"

Jake tampak terkejut, tetapi dia cepat pulih. Dia hanya tertawa jahil. "Baiklah, baiklah.. Aku hanya bercanda.."

Namun, meski Jake tampaknya berhenti meledek, V masih merasa resah. Dia tahu Jake, dan dia tahu bahwa dia selalu mencari masalah.

Setelah meledek V, Jake kemudian mengalihkan perhatiannya ke Anna. "Dan kau, Putri Anna. Bukankah kau seharusnya berada di dalam istana?"

Anna tampak kesal, tetapi dia mencoba tetap tenang. "Aku berhak berada di mana pun aku mau, Jake," katanya, suaranya tegas. "Dan aku tidak perlu menjelaskan apapun kepadamu."

Jake menunjukkan raut wajah jahilnya. "Dan taukah kau, V?" kata Jake, suaranya penuh teka-teki. "Putri Anna suka meminjam ponselku hanya untuk melihat-lihat fotomu."

Anna tampak terkejut, matanya membulat. "JAKE!" teriaknya, wajahnya memerah. "ITU RAHASIA!!"

V tampak terkejut, dia menatap Anna. tampak bingung. "Apakah itu benar, Putri?" tanyanya, suaranya penuh kebingungan.

Anna tampak marah, dan dia menatap Jake dengan penuh kemarahan. "Jake, kau tidak punya hak untuk membocorkan rahasia itu!" katanya, suaranya penuh amarah.

Meski Jake mengatakan bahwa dia hanya bercanda, Anna masih merasa marah dan malu. Dia menatap Jake dengan penuh kemarahan, matanya berkilat.

"Jake, kau benar-benar tidak tahu batas," katanya, suaranya penuh amarah. "Rahasia itu bukan untuk kau ceritakan kepada orang lain!"

Jake tampak tidak peduli dengan amarah Anna. Dia hanya tertawa dan melambaikan tangan, seolah-olah tidak ada yang salah. "Maaf, Putri Anna," katanya, "Aku tidak bermaksud membuatmu marah."

Sementara itu, V tampak bingung. Dia menatap Anna, tampak tidak yakin harus berkata apa. "Apakah itu benar, Putri?"

Anna tampak malu, tetapi dia mengangguk. "Itu benar."

V tampak terkejut, tetapi dia cepat pulih. Dia menatap Anna, tampak penuh pengertian. "Tidak apa-apa, Putri," katanya, suaranya lembut. "Kamu tidak perlu merasa malu."

The Princess and The SpyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang