Jungkook berasa kacau saat Jimin pergi begitu saja selepas mengatakan ' Tidak apa.Aku masih kekanakkan.Jangan terlalu difikirkan ucapanku ' dengan nada yang pilu dan itu semua kerana ucapan balasan darinya ' Jangan seperti ini,Jimin '. Hanya seperti itu.Entah mengapa, satu kata itu saja sudah membuat semuanya kacau seperti ini.Dirinya tak pernah jatuh cinta selama ini, jadi dirinya sama sekali tidak faham dengan apa yang dirasakannya.Ditambah lagi perasaan cinta dengan orang yang bukan dari masanya.Dia benar-benar tidak faham dengan perasaan ini.Dia tak bermaksud membuat sesiap pun terluka dalam hal ini termasuk Jimin dan Yeri yang mengaku menyukainya. Jungkook akui, dirinya memang sangat lemah dalam hal seperti ini.Jika disuruh memilih, dirinya lebih memilih menyukai Yeri yang jelas pada zamannya.Namun dirinya sama sekali tidak memiliki perasaan semacam itu pada Yeri. Selain Yeri sudah meninggal, dirinya juga belum pernah bertemu dengan Yeri. Berbeda dengan Jimin. Sama sekali tak terlintas difikirannya memiliki hubungan semacam itu dengan pria manis dari masa depan itu. Awalnya dirinya memang hanya membantu Jimin kan?Mereka kemudian dekat kerana memang dirinyalah tempat pria manis itu bisa bersikap apa seadanya mengingat hanya Jungkook lah yang mengetahui jati diri Jimin. Kemudian, anak itu menyukainya. Setelah itu dia harus bagaimana?Harus bersikap seperti apa?Dirinya masih pemula dalam hal seperti ini. Jungkool menyukai Jimin tapi tak tahu suka dalam erti apa.Dia menyukai senyum pria manis itu,ketika dengan manisnya dua mata bulan sabitnya ikut tersenyum. Dia menyukai berkomunikasi dengan pria manis itu ketika ujaran bernada rajukan terlontar dari bibir montoknya. Dia menyukai bagaimana pria manis itu menyebut namanya tanpa panggilan seperti Putera tak seperti kebanyakkan orang. Dia menyukai semuanya,dia menyukai Jimin. Hanya sebatas suka,dirinya tak mengerti hal lain yang lebih dari itu. Sekalipun tak mengerti." Arghh kepalaku benar-benar sakit "
Jungkook meremas rambutnya sambil berdiri berniat keluar bilik mencari udara segar. Dia perlu menenangkan diri untuk sejenak. Kaki panjangnya melangkah kearah kolam ikan istana dengan sesekali menghela nafas di setiap langkahnya. Matanya menangkap siluet seseorang dengan hanbeok khas pelayan berdiri di tengah jembatan membuat kakinya refleks berhenti melangkah.Dirinya sudah tahu itu siapa, Jimin tentu saja.Bahkan Jungkook dapat meneka tanpa melihat wajahnya. Pria manis itu terlihat menatap kosong pada air tenang kolam dan Jungkool sendiri tak tahu harus bertingkah seperti apa sekarang. Adakah dirinya tetap melanjutkan langkah sesuai dengan niat awalnya? Atau menghampiri pria manis itu dan berusaha bersikap biasa saja? Namun dirinya tak dapat melakukan keduanya yang membuatnya berbalik begitu saja berniat kembali ke bilik.Tak memperhatikan Jimin yang kini telah menyedari kehadirannya. Jimin berbalik tepat ketika putera itu juga berbalik pergi. Matanya menatap sendu punggung Jungkook yang terus terlihat menjauh. Putera itu tengah menjaga jarak dengannya?Kalau tahu semuanya akan seperti ini dirinya tak akan mengatakannya tadi. Sekarang Jungkook menjauhinya,menjaga jarak, tidak mahu bercakap dengannya, bahkan untuk menatap matanya saja sepertinya anak kedua dari Raja itu tak mahu. Jimin menyesal, sungguh. Menghela nafas dalam mencuba menghilangkan rasa sesak yang menumpuk didadanya. Dia sebenarnya tak ingin terlihat sedih begini. Tapi mahu bagaimana lagi hidupnya mesti akan menjadi mellow layaknya drama-drama murahan belakangan ini.Sungguh, Jimin benar-benar berasa frustasi sekarang. Dari tadi tak hentinya mengutuk dirinya sendiri,menyalahkan dirinya sendiri mengenai apa yang terjadi. Kalau sudah begini,dirinya bisa apa?Ingin rasanya Jimin cepat kembali kemasa nya dan melupakan Putera itu tapi caranya saja dirinya tak tahu.
~oOo~
Goryeo.
Seojun mengibaskan baju yang dikenakannya sebelum duduk dibalik meja yang terletak di ruang biliknya dengan marah.
Matanya terlihat tajam memikirkan sesuatu dengan sesekali mengepalkan tangannya entah kenapa. Dirinya sekarang tengah menunggu seseorang yang tengah dipanggil oleh salah satu prajuritnya. Eksistensinya di istana berubah setelah menjadi calon suami Yeri dan diangkat sebagai General Perang. Dia merasa lebih diperlakukan istimewa sekarang sesuai dengan apa yang tengah menjadi rancangan awalnya.Suara pintu ruangan yang digeser mengalihkan perhatiannya. Seorang wanita terlihat masuk dengan kepala tertunduk memberikan penghormatan ringkas kepada Seojun sebelum mendongakkan kepalanya menatap General Han dengan pandangan datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Travel : Past Trip
FanfictionJIKOOK FF 🖤 Boy×Boy‼️ Matured Content 🔞❗ -bubujikook-