Sreekk
Suara tirai jendela dibuka, mempersilahkan sang matahari menyinarkan cahayanya masuk ke dalam kamar. Terlihat indah memang, namun pada dasarnya keindahan tersebut hanya sekejap, tidak selamanya.
Seorang perempuan duduk di sofa tepat di bawah jendela, sudah rapi dengan seragam dan tas di pundaknya. Waktu sudah menunjukkan pukul 6.40,namun entah mengapa perempuan itu masih santai saja duduk menatapi halaman samping kamarnya.
"Sekolah lagi, sekolah lagi," Itu kata kata yang terucap oleh dirinya setiap hari.
Rasa malas untuk datang ke sekolah selalu saja datang setiap pagi nya. Maka dari itu, tak pernah sekalipun ia berangkat pagi sekali, kecuali hari senin karena upacara.
Namun, akhirnya perempuan berambut gelombang itu dengan terpaksa menegakkan tubuhnya berdiri dan berjalan keluar dari kamar.
Libra Iliana namanya, perempuan itu tinggal di rumah hanya bertiga dengan adiknya dan Art nya. Sebenarnya, dulu berempat namun semenjak ayahnya ditangkap 5 bulan yang lalu karna sebuah kasus, ia kini hanya tinggal bertiga.
Libra, sangat mengenal ayahnya, ayahnya tidak mungkin melakukan hal sekeji dan senekat itu! Ia berusaha untuk mencari tahu siapa pelaku sebenarnya, sampai ayahnya kembali padanya.
Libra memakai helm fullface hitamnya, dan menaiki motor ninja kebanggaannya itu. Dengan cekatan, ia mulai meng-gas motornya kemudian melaju cepat menuju sekolahnya.
Jarak sekolah dengan rumah tidak terlalu jauh, hanya sekitar 3km saja. Maka dari itu walau berangkat jam berapapun ia tidak akan telat, karena ia pun mengendarai motor dengan cepat.
Motor berwarna hitam abu-abu itupun parkir dengan indahnya, dan sang pemilik langsung melepas jaketnya kemudian menenteng helm lalu berjalan menuju kelasnya.
Selama ia berjalan, dari parkiran, koridor, kantin banyak pasang mata yang terus memandangi. Ah, sudah biasa sejak 5 bulan ini berjalan.
Awalnya, memang Libra merasakan hal menyakitkan ini. Namun setelah ia yakin bahwa Ayahnya tidak bersalah Libra mulai menganggap itu angin berlalu. Tunggu saja, ia akan mengungkap pelaku sebenarnya!
Yang entah bagaimana caranya.
"Itu Libra kan ya? Anak 12 IPA 1?" Sahut seorang murid berbisik pada temannya yang sedang berjalan papasan dengan Libra.
"Iya, kenapa emang?" Balas temannya.
"Kalo ngga salah, ayahnya kemarin di penjara karna kasus pembunuhan." kata murid dengan cardigan bewarna biru muda itu.
"Hah iya?!" jawab temannya terkejut.
Walau berbisik, dan kedua perempuan itu sudah berada di belakangnya, diam-diam Libra mendengar percakapan itu dengan jelas. Ya, tentu saja hatinya masih terasa sakit untuk hal ini, mengapa mereka harus terus menerus membahasnya? Mereka tidak tau yang sebenarnya!
Libra membalikkan badannya, dan memasang wajah marah. Ia bersiap untuk memaki kedua perempuan itu, namun ia urungkan niatnya karena berpikir kembali dirinya sangat membuang tenaga jika melakukan hal tersebut.
Helaan napasnya terdengar berat, kemudian ia kembali membalikkan badannya masih dengan menenteng helm dan jaketnya menuju kelas.
*****
Jam pelajaran berjalan seperti biasa, tatapan sinis masih berlalu-lalang dari tadi. Entah apa salahnya, ia tidak mau berpikir pusing ia memilih untuk tidur di jam istirahat karena matanya terasa berat sejak jam pelajaran kedua.
Libra tertidur nyenyak dan tiba-tiba bermimpi.
Libra berdiri di bibir pantai dengan dress putih selutut, rambutnya terikat jadi satu seperti gundukan. Hamparan laut di depan matanya sangat indah, ia belum pernah melihat laut seindah ini sebelumnya.
Angin yang berasal dari arah laut menghembus wajahnya dan beberapa helai rambut di pelipis nya menari-nari. Libra memejamkan matanya dan menarik napas menikmati aroma khas laut yang menenangkan.
Namun, tiba-tiba saja ia merasa ada yang mengetuk pundaknya.
Ia membuka matanya dan segera menoleh ke belakang dan tiba-tiba ada sebuah muka di sampingnya. Libra dengan reflek langsung menampar wajah tersebut.
Matanya melotot karena terkejut, namun ia lebih terkejut lagi karena seseorang di hadapannya ini berwujud transparan, namun bagaimana ceritanya ia bisa menyentuh dan menamparnya?
Libra masih terdiam kaku memandangi sosok aneh yang masih berkutat dengan memegangi pipinya itu.
"Astaga! Apa itu?" bisiknya pelan.
Mendengar Libra berbicara, sosok transparan itu langsung memperkenalkan diri.
Ia menjabat tangannya, "Halo, perkenalkan namaku Altair, aku manusia kok tenang saja kamu jangan takut, aku berwujud seperti ini karena aku belum berhasil menyelesaikan sebuah masalah. Aku akan berwujud normal seperti yang lainnya ketika aku sudah berhasil menyelesaikannya."
"H-hai, g-gue Libra," Dengan perasaan yang setengah takut, Libra membalas jabatan tangan sosok transparan itu.
Aneh. Terasa nyata sekali sentuhan tangannya.
Keduanya saling melepas jabatan tangan tersebut, "Kamu sedang apa disini?" Tanya Altair.
Libra mengangkat bahunya, "Nggak tau, tiba-tiba gue di sini,"
Altair tertawa kecil, aish suaranya terdengar nyata sekali namun bentuk sosoknya transparan, merinding.
"Ah, sepertinya benar kamu orangnya." Celetuk Altair, membuat Libra menjadi bingung.
Libra mengerutkan keningnya.
"Gue? Kenapa?"
"Aku akan membantumu, kamu tidak akan lagi kesulitan." ujar Altair kembali, namun perkataannya tidak sampai ke otak perempuan itu, tidak jelas.
"Hah? Bantuin apasih?"
"Ya, intinya aku akan membantu mu sampai kamu benar-benar merasa bahagia," Altair mengucapkan kalimat yang membuat Libra tambah dilanda kebingungan.
Maksudnya apa?
Libra hanya diam mencerna ucapan sosok transparan ini, sambil memandangi dengan tatapan aneh.
"Ah, saatnya kamu kembali Libra,"
"Eh kemana?"
Belum sempat Altair menjawab kembali, sebuah tangan mengusap wajahnya, sekejap kemudian Libra terbangun dari tidurnya karena suara bel yang begitu keras.
Masih dengan muka bantalnya, ia baru sadar ia bermimpi sesuatu yang sangat aneh, paling aneh dari mimpi-mimpi biasanya. Biasanya Libra hanya bermimpi menjadi jeruk, teko, bakso dll. Namun ini lebih dari itu, karena rasa nya sangat nyata sekali!
Otaknya penuh dengan pertanyaan, mimpi apa itu? Pertama kali ia bermimpi hal seperti itu. Namun entah mengapa ia masih mengingat nama yang ddisebutkan oleh sosok transparan itu.
"Altair?"
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILHOUETTE
Fantasy"Walaupun aku tak pernah ada di duniamu, tetapi aku selalu merasakan kehadiran mu selalu" Libra Iliana, seorang perempuan yang entah mengapa akhir-akhir ini sering bermimpi bertemu seorang laki-laki tampan seusianya, tetapi dalam bentuk transparan...