5. Unexpected Things

4 2 0
                                    

Malam hari yang cerah ini, mempersembahkan ribuan bintang berkelip di langit yang begitu indah. Bersama bulan sabit yang juga memberikan sinarnya dengan senang hati. Semilir angin malam yang dingin, membuat siapa saja akan menggigil.

Tirai kamar yang belum sepenuh tertutup, terpancar cahaya bulan yang masuk menembus kaca jendela. Ventilasi kamar yang terbuka, seakan mempersilahkan angin malam untuk masuk.

Perempuan itu tertidur lelap di kasurnya, merasa tubuhnya kedinginan ia menarik selimut sampai ke wajahnya. Namun ia tiba-tiba merasakan hawa panas yang sangat hebat, selimutnya ia singkap kembali dan berusaha untuk tetap menutup matanya.

Tiba-tiba, ia berada di sebuah pantai dan berdiri begitu saja, menyaksikan indahnya pemandangan laut yang tidak asing lagi di matanya. Ya, perempuan itu kembali ke tempat ini lagi.

Libra kali ini mencoba berjalan, langkah demi langkah sampai ia berhenti di sebuah batu karang dan duduk di batu tersebut. Menghadap ke arah laut, dan menatapnya dengan rasa kagum yang tak pernah luput.

Perempuan berpakaian putih itu sadar ia sedang mengalami 'lucid dream'. Dan entah mengapa ia berharap seseorang akan datang.

"Libra!!" Panggil seseorang dengan keras.

Libra terperanjat dan berdiri, ia mencari sumber suara. Kepalanya menoleh dan matanya dengan detail mencari seseorang yang memanggilnya.

"Libra! Sini di atas!" Panggilnya lagi, yang ternyata adalah Altair. Laki-laki itu berada di sebuah mobil, tetapi mobil tersebut memiliki sayap layaknya pesawat dan sedang melayang di udara.

Astaga! Ini Gila! Apalagi ini?

Libra mendongakkan kepalanya, matanya memelotot dan mulutnya menganga lebar. Sungguh apa ini? Menakjubkan sekali! Ia tidak pernah melihat kendaraan itu sebelumnya.

"Alta! Apa itu??!" Libra sedikit berteriak karena suara bising dari mobil? Pesawat? entahlah apa itu.

"Mobil terbang!" Serunya di atas sana.

"Namanya fcar02! Aku baru saja membuat ini lho!" Seru Alta kembali dengan keras.

Libra yang masih menganga di sadarkan oleh suara klakson dari 'mobil terbang' tersebut. Aku tak percaya benar-benar melihat sesuatu yang gila!

"Ayo naik!" Ajak Altair masih dengan bunyi klaksonnya.

Dengan kepalanya yang masih mendongak, "Gimana aku naiknya?! Aku harus terbang gitu?" Gerutu perempuan bersurai legam itu dengan nada kesal.

Bagaimana bisa ia menaikinya? Memangnya ia memiliki sayap? Aneh sekali Altair!

"Loncat saja!" Titah Altair.

Libra membulatkan matanya, apalagi ini Ya Tuhan.

"Mana bisa gila! Dasar bocah aneh!"

Altair membuang napasnya berat, "Huh, coba saja dulu! Tempat ini berbeda dari tempatmu! Semuanya bisa dilakukan di sini,"

Libra hanya bisa mendengus dan mencoba percaya apa yang dikatakan laki-laki yang terkadang transparan terkadang hanya berbentuk siluet.

Libra menyiapkan posisinya, dan menarik napas dalam-dalam.

"Jangan lupa kamu berpegangan pada pohon itu!" Altair kembali berbicara, namun sayangnya itu sudah terlambat. Tubuh Libra meloncat ke atas sesuai titah Altair, dan badannya mulai melayang di udara.

Altair terkejut bukan main, Libra belum sempat mendengarkan titah terakhirnya. Tubuh Libra bergerak ke kanan ke kiri tak bisa diam.

"Eh eh?!?" Libra melihat ke bawah, begitu tingginya ia saat ini. Sialan Altair berbohong kah?

SILHOUETTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang