PROLOG

198 71 2
                                    

Pagi hari ini, tampaknya matahari dan bumi sedang bersahabat. Sinar matahari yang menyinari bumi membuat seorang gadis berumur 15 tahun itu terbangun dari bunga tidurnya.

Lalu, gadis itu melihat jam arlojinya yang sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB. Gadis itu, lalu membukakan gorden kamarnya agar sinar matahari itu menerangi kamarnya. Ia pun bergegas menuju kamar mandi untuk melakukan ritual membersihkan diri dari daki dan keringat yang menempel di badannya.

Gadis itu, sekarang sudah mengenakan kaos putih berlengan panjang dan terdapat gambar burung Garuda di bagian tengah kaos yang dilukis abstrak dipadu dengan celana kulot berwarna mocca, gadis itu terlihat sangat cantik.

Seorang gadis itu bernama Kinanti Azalea Putriani Kemangi. Anak kedua dari pasangan suami istri yang bernama Fino Aldebara Saputra dan Venna Varieska Kemangi.

Fino Aldebara Saputra adalah seorang pengusaha sukses di kota Bandung. Ia membuka toko oleh-oleh yang menjual khusus makanan-makanan khas Sunda. Sedangkan Venna Varieska Kemangi, ia adalah pemilik Panti Asuhan An-Nur di kota Jakarta. Mereka adalah orang tua Kinanti Azalea Putriani Kemangi sejak 10 tahun yang lalu.

Aneh kan?

🍵🍵🍵

FLASHBACK

"Heh pak, dia itu anak saya." Dengan nada yang naik satu oktaf.

"Bu, dia itu anak saya." Dengan nada sedikit ditekan. "Dari kecil dia diurus oleh saya dan istri saya Bu". Pria berjas itu meninggikan nada bicaranya, karena dia sedang kesal terhadap wanita paruh baya yang tengah adu mulut dengannya.

"Mengasuh bukan berarti itu anak kandung bapak kan? Bisa aja, bapak bawa dia dari panti asuhan." Cibir wanita paruh baya itu.

"Punya mulut dijaga ya Bu." Rahang pria berjas hitam itu sudah mengeras, menahan amarah supaya tidak gegabah untuk melakukan kekerasan.

"Udah pah, jangan ribut disini. Inget mamah pah, mamah lagi koma." Lerai seorang anak muda yang tak lain adalah anak dari seorang pria berjas itu.

"Saya bicara apa adanya pak, emang itu faktanya." Ucap wanita paruh baya itu dengan santai.

Pria paruh baya yang mengenakan jas hitam itu sudah tidak bisa menahan emosinya. Rahangnya terlihat mulai mengeras layaknya batu, matanya sudah terlihat memerah, tangannya mulai mengepal. Ia sudah siap untuk membaku hantam wanita paruh baya yang sudah membuat darah nya naik. Ketika ia akan memukul wanita itu, tiba-tiba...

"STOOOP!!! " Teriak seorang gadis itu membuat semuanya terdiam. Sunyi, ya itulah suasana yang bisa dirasakan saat ini. " Sebenarnya aku anak siapa?" Lirih gadis itu, yang sedari tadi sudah muak dengan pertengkaran yang seharusnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

Deg.

STORY OF MY LIFE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang