[ Waktu di cerita ini adalah beberapa tahun setelah Boboiboy mengalahkan Reta'ka.]
" Kita gabisa gini terus, kita harus segera bertemu dengan yang lain untuk kembali ke dunia kita " Seorang anak laki-laki bermata merah pekat berbicara kepada saudara...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- pencaharian batu safir -
MERPATI.
ԅ ͒ ͒ ᕤ ԅ ͒ ͒ ᕤ
"AAAAAAAA!!!!"
Teriak Halilintar di dalam sebuah ilusi yang membawanya ke dunia itu.
" AAAA- " "..........."
"Eh?di langit? eh?!"
BRUK!!!!!
Halilintar terjatuh sangat keras ke tanah, tanpa berfikir panjang Hali sempat kebingungan dengan apa yang sebenarnya terjadi. "Aduh abang Hali, berdiri dulu kek... PINGGANGKU ENCOK BANG!!!!!!" Teriak Duri yang kesakitan karena di tindih oleh Abangnya tersebut.
"Hehe... sorry2"
"Loh? Abang ngapain disini??"
"LO YANG NGAPAIN DISINI, ITU SI SOLAR,BLAZE,ICE KEMANA COBA!!!??"
Jawab si Hali dengan nada yang sedikit ngegas kepada saudaranya itu, Hali pun berbicara kepada Taufan dan Gempa bahwa ia menemukan Duri namun... Halilintar tidak menyadari sesuatu hal- "Loh bang Upan sama Gemgem dimana bang? gabareng?" Tanya Duri dengan kebingungan,
"Ini di belakang ab," "LOH FAN? GEM? G...GAMUNGKIN TADI KITA BARENG ..TADI DI RUANG ILUSI.."
Halilintar terkejut dan masih tidak mencerna apa yang terjadi, semuanya terasa mimpi namun nyata. Duri yang mengetahui fakta bahwa mereka terjebak dalam dunia ini pun lama kelamaan hanya bisa bergantung pada Abangnya seorang― Halilintar pergi melangkahkan kakinya untuk mencari Taufan dan Gempa hampir melupakan adiknya itu Duri.
ԅ ͒ ͒ ᕤ
Loh? Kenapa Abang Hali malah pergi tanpa membawaku?, apa aku dibuang di dunia ini???
"....."
"...can we get out of here??.."
"..Abang jangan tinggalin duri sendiri..."
"Diamlah, bukan saatnya kamu melemah dihadapanku, Thorn."
Halilintar berjalan meninggalkan Duri sendiri,
"Maaf telah membuat repot."
Dan disitulah Halilintar mulai sadar dan terkejut melihat adiknya berkata seperti itu.― ia menoleh ke arah Duri sambil memasang ekspresi muka yang menggrutu sedih,
"How long has it been since I've seen Thorn cry?, Thunderstorm lo egois banget astaga... harusnya mikirin Duri lebih dulu." Halilintar mendatangi Duri dan memeluknya dengan erat, Ekspresi menggrutu kecewa dan sedih terpapang dimuka Halilintar. Semuanya tercampur aduk―