15 - BEHIND THE NAME (3/3)

119 17 1
                                    










Hari itu seharusnya jadi hari paling bahagia di hidup Keith.

Hari itu seharusnya suka cita menyelimutinya tanpa jeda.

Hari itu seharusnya hanya tawa bahagia di setiap detiknya.

Namun takdir berkata lain.

Hari itu bukan hanya satu melainkan tiga kabar duka menyapanya tanpa aba-aba.

Ayahnya jatuh sakit lalu koma akibat serangan jantung.

Adiknya terbakar lalu meninggal akibat kecelakaan mobil.

Dan istrinya hilang ingatan.

Sampai bertahun-tahun kemudian.












• L O V E A G A I N •

Eric berlarian memasuki ruang ganti dengan wajah panik, nafasnya tersengal membuat bahunya naik turun. Peluhnya jatuh saat menatap  Keith yang begitu sibuk berjalan mondar-mandir sambil menelfon nomor ponsel Claire yang mendadak tidak bisa dihubungi setelah meninggalkannya begitu saja.

"Sir," Ucap Eric kemudian, mencoba mengatur nafasnya perlahan.

Keith menoleh sekilas, tidak peduli. Barulah saat beberapa pria berpakaian serba hitam berbaris rapi di belakang Eric, dia mengalihkan fokusnya dengan dahi yang mengkerut.

"Silakan ikut kami Sir, rapat darurat akan segera dilaksanakan." Salah seorang dari pria-pria itu yang Keith ketahui sebagai sekretaris ayahnya, menatapnya serius.

"Rapat apa?"

Lantas Eric melangkah mendekati Keith, mengucapkan kalimat itu dalam satu tarikan nafas.

"Tuan Dominico baru saja dinyatakan koma setelah sebelumnya pingsan karena serangan jantung. Sementara itu pada waktu yang hampir bersamaan Tuan Matteo mengalami kecelakaan mobil parah dan meninggal ditempat, lalu-"

"Tu...tunggu, apa katamu?"

Mendadak rasa takut itu menyeruak memenuhi dada Keith yang bergemuruh.

"Andalah satu-satunya penerus Corado, Sir."

Hari itu kebahagiaan telah dirampas dari Keith yang malang.

Namun seolah belum puas, kabar duka lain datang menyerangnya yang hampir ambruk.

"Maafkan kami Sir, kami terlambat mengevakuasi istri anda sebab dia terpental dari mobil cukup jauh dari TKP. Saat ini istri anda sedang menjalani operasi karena benturan keras di kepala."

Sebab bahkan Keith belum menemui ayahnya yang terbaring tak sadarkan diri.

Sebab bahkan Keith belum melihat jasad Matteo yang tengah disemayamkan di rumah duka.

Sebab bahkan Keith sempat melupakan Claire untuk sesaat karena situasi darurat perusahaan.

Sebab dia diserang dengan begitu tiba-tiba tanpa persiapan apa-apa.

Berkali-kali dia berdoa berharap ini semua hanya mimpi buruk yang akan segera berakhir begitu dia bangun, nyatanya tidak ada yang berubah sekalipun pagi datang menggantikan malam, lantas malam tiba menggantikan pagi dan terus begitu.

"Ku mohon makan lah sedikit. Kau belum makan apa-apa sejak tiga hari yang lalu."

Mark menatap Keith nanar setelah melihat hidangan yang dia antarkan tadi malam masih utuh di atas meja.

LOVE AGAIN - END of Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang