PART 1

283 35 6
                                    

Suasana minggu pagi di jogja ini sangat mendung membuat orang-orang malas untuk ber aktifitas, mereka bangun hanya untuk sholat subuh kemudian mereka melanjutkan tidurnya. Namun tidak dengan human satu ini dia sudah siap dengan seragam lengkapnya, kemudian dia keluar dari kamarnya dan cepat-cepat turun tangga buat sarapan di bawah.

" Loh neng emang hari ini sekolah ya? Kok udah siap aja?" tanya sang bunda

"Lah bunda gimana sih hari ini kan neng ada matsama di sekolah bun"

" Nahlohkan kamu yang lupa apa gimana sih neng, matsama itu kan hari senin cantik"

"Ih....bunda yang gimana sih in ikan hari senin bun"

"heh... masi muda udah pikun aja ya kamu neng, jelas-jelas sekarang hari senin, mangga sok dilihat handphone nya"

Anak Perempuan yang rajinnya masyaallah itu segera melihat handphone nya dan ternyata bunda benar hari ini adalah hari minggu dan ya matsama di laksanakan mulai hari senin bukan minggu.

" Yaallah bun neng lupa" sambil menepuk jidatnya

" Sepertinya neng ini sudah siap sekali ya untuk matsama ini ?" tanya sang bunda

" Hehe...iya dong bun neng udah siap banget bun, kan nanti di sana dapet temen baru, terus neng juga seneng banget karna neng ga jadi di titipin di pesantren"

"Ya karna kamu di belain sama eyang aja sih makanya ga jadi masuk pesantren, yaudah sana ganti baju, abis itu bantuin bunda bikin sarapan ya"

"Oke siap kanjeng ratu" katanya sambil berlari menaiki tangga

Matahari pagi ini pun sudah sedikit demi sedikit terlihat karna  awan mendung pun sudah mulai hilang hujan pun telah reda ayam-ayam pun sudah berkokok layak nya pagi baru datang padahal sekarang sudah menunjukkan pukul 08.30. Sarapan yang di masak oleh bunda dan Lenita pun sudah siap. Ya.. gadis itu bernama Lenita dia merupakan anak ke 2 dari keluarga Malik.

"EYANG, AYAH, ABANG, ADEK AYO SEMUANYA MAKAN" suara Lenita yang begitu cempreng menggelegar ke seluruh penjuru rumah.

"Punya anak cewek kaya punya anak tarzan ya, manggil orang bukannya di samperin satu-satu ke kamarnya malah di teriakin dari dapur, ini rumah neng bukan hutan" ucap bunda sambil menggelengkan kepalanya heran dengan anak perempuanya ini, entahlah anak ini turunan siapa.

"Hehehe, maaf bun, neng kelepasan" jawabnya dengan cengiran andalannya

Akhirnya Lenita memutuskan untuk menghampiri ke kamar mereka satu-satu, ya  meskipun sebenarnya dia malas sekali, apalagi untuk membangunkan abang dan adeknya ini harus butuh banyak effort, ya mau gimana lagi ya dari pada aku yang harus membereskan dapur bekas masak tadi, ya aku lebih baik bangunin mereka.
Sekarang Lenita sudah berada diatas dia pun bingung ingin membangunkan abangnya terlebih dahulu apa adeknya dulu. Karna mereka sama-sama susah untuk di bangunkan. Diambang dilema itu Lenita memiliki ide .

"Oke aku harus bangunin abang dulu" Lenita langsung masuk begitu saja ke kamar abangnya karna kebetulan juga ni kamar abangnya ga di kunci, Lenita langsung menjalankan aksinya masuk ke kamar mandi yang ada di kamar abangnya dan ya benar sekali Lenita mengambil se gayung air dan kemudian 'BYUURR' basah semua muka beserta Sebagian baju abangnya, Lenita pun segera kabur ke kamar adeknya sebelum di baku hantam kakaknya ini.

"LENITA ZAHRAA MALIKK, KURANG AJAR YA KAMU SAMA ABANG SENDIRI, AWAS YA TUNGGU PEMBALASAN ABANG" teriak abangnya karna dia ga terima mimpi indahnya terusik karna bocah tengil itu

Nah kali ini dia membangunkan adeknya tidak sama seperti membangunkan abangnya karna adeknya masih umur 6 tahun kalau dia menyiram adeknya yang ada dia yang marahin sama ayah bundanya. Kali ini dia berbisik sesuatu di telinga adeknya "Dek, ayo bangun sarapan, yang lain udah pada siap di luar loh, kita mau ke kebun Binatang, adek tinggal disini sendirian ya" bisiknya dengan suara yang membuat orang yang di bisikinnya merinding. Kemudian adeknya ini langsung membuka matanya dan berteriak " ENGGA POKOKNYA ADEK WAJIB IKUT GA MAU DI TINGGAL"

Mengagumimu siap MengikhlaskanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang