PART 21

22 5 0
                                    

"Senyum adalah bahasa terbaik untuk menyembunyikan kesedihan, maka tersenyumlah sebanyak dirimu menyembunyikan kesedihan"

.
.
.
.
.
.

~#~#~#~#~#~#~#~#

Hari Sabtu ini, hari Sabtu terakhir sebelum Lenita pergi ke pesantren karena hari Minggu besok dia haru berangkat ke pesantren

Sabtu ini juga Lenita ada janji untuk bertemu teman-temannya. Karena hari ini mereka ingin mengabiskan waktu bersama di pantai

Mereka akan memulai perjalanannya dari rumah Lenita jadi titik temu mereka adalah di rumah Lenita pasalnya jika dari rumah Lenita itu jalannya tidak terlalu jauh

Setelah Lenita selesai siap-siap dia segera turun dan menunggu teman-temannya di ruang tamu "neng sarapan dulu yuk sini" panggil bunda dari arah dapur

"Iya Bun, sebentar ya" sahut Lenita yang Masi sibuk dengan tali sepatunya. Kemudian Lenita segera duduk dimeja makan

"Mau makan nasi goreng apa Roti neng?" Tanya bunda dengan menyodorkan sepiring nasi goreng dan juga roti "neng mau roti aja deh Bun" ucap Lenita dengan menarik piring berisi roti yang sudah di olesi selai strawberry itu

"Mau berangkat pukul berapa neng?" Tanya bunda yang kini sedang menuangkan susu putih untuk Lenita

"Pukul 8 nih Bun" jawab Lenita

"Yaudah bunda tinggal dulu sebentar ya neng, bunda harus bangunin Abang sama adek dulu nih" ujar bunda yang kemudian pergi meninggalkan Lenita

~#~#~#~#~#~#~#~#

Laudya, Rendy dan Bagas kini Masi berada di rumah Zella karena tadi pas mereka mau otw ke rumah Lenita ternyata di suruh sarapan terlebih dahulu sama Uminya Zella jadi mereka juga ga enakan kalo mau nolak

Fyi : Laudya udah baikan sama Lenita berkat Rendy dan Bagas ya karena rencana mereka waktu itu berhasil. Awalnya Laudya tidak percaya dengan semua penjelasan Rendy karena dia berpikir Rendy, Bagas dan Lenita ini kerja sama

"Kalian mau bawa bekel ga nih buat ke pantainya?" Tanya Umi Zela sembari menyiapkan sarapan untuk mereka

"Eh.. gausah Tante soalnya kita udah pesen paket BBQ buat nanti di sana kemudian nanti dari pihak mereka akan mengantarkannya ke kita tan" ucap Rendy dengan lembut

~#~#~#~#~#~#~#~#

"WAWWW...... PANTAI..... I'AM BACK...." Teriak Lenita ketika mereka baru menuruni taxi online

"Rasanya sudah lama banget ya kita ga ke pantai" ucap Zella dan diangguki oleh semua orang

"Iyalah terakhir tahun kemarin kayaknya" ujar Laudya sambil berjalan menelusuri pantai

"Aku seneng semuanya udah baik-baik aja" celetuk Zella dengan menatap langit yang cerah itu

Mereka yang mendengar ucapan Zella pun segera menghampiri Zella dan akhirnya mereka berpelukan tapi tidak dengan Rendy dan Bagas mereka berdua hanya bisa tersenyum melihat mereka berpelukan seperti itu rasanya lega banget bisa membuat mereka kembali dekat seperti ini

Kini mereka sedang duduk bersama di pantai sambil bercerita tentang rencana hidup mereka nanti tentang haluan mereka tentang ketakutan-ketakutan mereka menghadapi kehidupan untuk kedepannya

"Ta serius besok lu harus berangkat ke pesantren nih?" Tanya Rendy

"Iya besok aku harus udah di pesantren, sebenarnya buat nyiapin persiapan besok aja tuh rasanya berat banget" keluh Lenita sambil memainkan butiran-butiran pasir

"Ya mungkin ini adalah jalan yang terbaik buat lu Ta mungkin itu juga bentuk kasih sayang yang lebih dari orang tua lu biar kelak nanti ketika lu mulai tumbuh dewasa lu tidak terjerumus dengan pergaulan yang buruk, supaya lu tumbuh dewasa dengan kepribadian yang baik" ujar Bagas tiba-tiba membuat teman-temannya ini merasa tidak percaya dengan apa yang di katakan Bagas tadi, pasalnya sejak kapan dia bisa jadi orang yang bijak seperti ini. Rendy yang ada persis di samping Bagas pun segera memegang kening Bagas "Normal sih suhunya" celetuk Rendy

"Yaelah gua sehat kok gua masih normal nih" ucap Bagas dengan membawa tangan Rendy memeriksa kening dan lehernya Bagas

"Alhamdulillah aku masih satu Minggu lagi untuk masuk ke pesantrennya" ujar Zella

"Wih enak banget ya"

"Lebih enak lagi kalian yang ga masuk ke pesantren, beuh iri banget rasanya" celetuk Zella

"Yaudah kita sama-sama beruntung kok, kalian berdua beruntung bisa masuk pesantren, bisa bertemu orang-orang yang hebat dan luar biasa dan kita yang tidak di pesantren juga beruntung karena kita tidak jauh dari orang-orang yang kita sayangi disini" ucap Laudya begitu bijaknya

"Huhuhu bakal kangen banget deh sama kalian...." Ujar Lenita dengan merangkul teman-temannya itu

~#~#~#~#~#~#~#~#

Sore ini di kediaman Aiman begitu ramai karena baru saja mereka mendapat sebuah anugerah yaitu istri dari kakaknya siang tadi melahirkan bayi yang laki-laki yang begitu tampan sekali meskipun masih bayi tapi dia memiliki senyuman yang begitu manis sekali

"Ih.... Masyaallah lucu banget sih ponakan aku ini, gemesnya" ujar Aiman ketika melihat bayi tersebut dan tangannya yang usil ini mengunyel unyel bayi itu

"Nikah Sono biar bisa gendong anak sendiri" celetuk abangnya saat melihat Aiman yang begitu gemas sama anaknya itu

"Ye... Nantilah bang sabar kali Aiman kan masih kecil nih, mau di kasih makan apa nanti anak dan istri Aiman" ujar Aiman yang masih menggendong ponakan barunya itu

"Kamu beneran ga mau lanjut kuliah nih Man?" Tanya sang kakak

" Iya Aiman ga mau kuliah, mau ngajar anak-anak disini aja mau bantu ustadz lain mau bantu abi juga" ujar Aiman begitu mantap

~#~#~#~#~#~#~#~#

Pagi-pagi buta ini keluarga Malik heboh dari mulai Lenita yang masih belum menyelesaikan packingnya sampai adiknya Radit yang ga mau bangun dan mandi katanya dia tidak mau cepat-cepat ditinggal kakaknya satu ini meskipun kakaknya jail, usil tapi dia memiliki perhatian yang begitu besar untuk dirinya

"Neng ayo dibawain yuk barangnya taruh di bawah biar nanti tinggal dimasukin aja ke mobil" ujar bunda yang kini sedang menyusun barang bawaan Lenita

"Iya Bun sebentar neng cek dulu barang kali ada yang ketinggalan barangnya" ujar Lenita

"Masyaallah emang bener ya cewek kalo mau masuk pesantren itu udah kayak mau pindah rumah" celetuknya Aryan yang baru saja masuk ke kamar Lenita

"Eh Abang ga boleh ih ngomong kayak gitu mending Abang bantu bawain nih barang-barangnya turunin ke bawah" ujar bunda dengan menunjukkan barang-barang yang sudah dibereskan

"Okee siapp bunda ku tercinta" jawab Aryan dengan begitu tegas dan tangannya yang hormat ke arah bundanya

"Yaudah kalo gitu neng lanjutin sendiri aja ya bunda mau ngurusin adek dulu nih" ujar bunda dan pergi ke arah kamar adeknya itu

~#~#~#~#~#~#~#~#

HAI-HAI KAWAN GIMANA NIH KABARNYA HARI INI? SEMOGA BAIK YA

SAMPAI SINI DULU YA HARI INI KAWAN

OKE KAWAN SEPERTI BIASA JANGAN LUPA VOTE ⭐ AND COMENT 📝 YA KAWAN KALO ADA MASUKAN BOLEH LANGSUNG COMENT DIBAWAH INI 👇AJA YA👍

TERIMA KASIH ATAS WAKTUNYA YANG SUDAH MENYEMPATKAN DIRI UNTUK MEMBACA DAN MEMBERIKAN VOTENYA😊🙏

Mengagumimu siap MengikhlaskanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang