PART 13

29 8 0
                                    

"Banyak yang sibuk mengejar harta hingga dia melupakan keluarga, padahal tanpa kita sadari, bahwa keluarga adalah harta yang tak ternilai, begitu indahnya kebersamaan"
.
.
.
.
.
.
.
.
.


~#~#~#~#~#~#~#~#

Malam ini malam terakhir keluarga Malik di Bandung. Lenita, Aryan dan beberapa sepupunya berencana untuk kulineran malam di Bandung sekaligus menikmati langit malam di sini karna langit malam di sini tak kalah indah dengan langit malam Jogja. Sedangkan ayah dan bunda mengikuti keinginan Radit karna dia ingin menaiki beberapa wahana permainan.

“Abang nanti neng mau jajan yang pedes-pedes ih enak deh kayaknya” teriak Lenita benar-benar di samping telinga abangnya, pasalnya kalo ga langsung gitu nanti yang ada dia harus mengulang-ulang ucapannya, karna abangnya ini kalo lagi bawa motor fokusnya tidak bisa di pecahkan

“Ngaco ih neng mah, udah malem maunya yang pedes”

“Ga papa si bang lagi BM banget nih”

“Yaudah tapi jangan yang pedes banget, sama jangan banyak-banyak beli jajan yang pedesnya nanti” peringati abangnya

“Siap komandan, makin sayang deh sama abangku ini” ucap Lenita dengan gembira dan mengeratkan pelukannya dari belakang

“Giliran gini aja bilang sayang sama abangnya” celetuk Aryan

Akhirnya mereka sudah sampai di tempat tujuan mereka. Kini mereka sedang berkumpul di parkiran.

“Yaudah hayuk mau jajan apa nih” ucap Raka

“Nita mah mau seblak tau a’Raka” celetuknya

“Boleh tuh teh Nita, Mia ogeh hoyong seblak atuh a’, kalian mau apa emang” ucap Mia. Oh iya jadi yang di sini tuh yang cewek Cuma Lenita sama Mia

Kumaha atuh aih kalian teh, kamarin kan udah makan seblak, masa mau seblak deui, ga bosen emang?” celetuk Alif

“Aduh a’Alif seblak tuh ga pernah bikin kita bosen, sama halnya kayak rokok yang mengandung nikotin, seblak juga mengandung kencur dan bawang putih yang bikin candu” jelas Lenita dan di acungi jempol oleh Mia

“Bisa aja ya bocil satu ini kalo ngeles” celetuk Galih

“Ajarannya kamu nih Yan jangan-jangan” ucap Raka

“Eh enak aja, ga tau tuh bocah ajaran siapa yang jelas Aryan mah ga pernah ngajarin gitu sama tu bocah” ucap Aryan

“Eits.., STOP jangan debatin Nita lagi, tau kok Nita ini pinter, intinya kita mau beli seblak” lerai Nita

“Nah iya tuh, mau kalian berdebat sampe kapanpun intinya kita mau beli seblak sih, yaudah yuk teh Nita” ucap Mia dan menarik Lenita untuk membeli seblak

Setelah mereka sampai di tukang seblak ternyata Aryan, Alif, Raka dan Galih mengikuti mereka di belakang

“Kalian mau seblak juga?” tanya Lenita melihat ke arah mereka

“ENGGAK” jawab mereka bersamaan

“Loh terus kalian ngapain ikut kita” celetuk Mia

“Mau mantau kalian biar jangan beli seblak yang pedes banget” jelas Raka

“Engga kok kita ga bakal pesen yang pedes banget paling kita pesen yang level 3 aja kok” ucap Lenita dan di angguki Mia

“Piling kiti pisin ying livil 3 iji kik, 3 kok paling jangan 3 ih” ucap Galih dengan meniru gaya suara Lenita

“Iya udah kalian pesen yang level 1 aja” ucap Aryan “NO NEGO” ucapnya lagi karna dia tau Lenita akan protes

“Yaudah iya-iya Cuma level 1” jawab Lenita dengan kesal dan menekan kata ‘Cuma’ dan di acungi jempol oleh mereka padahal level 1 itu tidak ada pedas-pedasnya sekali

Mengagumimu siap MengikhlaskanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang