WEDDING IN THE STARS || CHAPTER 1

222 95 0
                                    

Wanita cantik itu menunggu bus di halte sambil merenung. Setiap saat rutinitas yang ia jalani  ini demikian  menjemukan.  Ia harus bertahan ditengah saingan dalam dunia entertainment yang telah melambungkan namanya hingga terkenal ke penjuru dunia. Pengalaman telah mengajarinya banyak hal. Nama wanita cantik ini Han Jieun. Biasa di panggil Jieun. Ia masih menyimpan kenangan usang-nya disini, tepat di tempat ini. Kenangan lawasnya yang dapat ia jadikan pelajaran untuk tetap bertindak bijak.

Sebuah pemberontakan diri dari seorang gadis berusia 15 tahun mengenai praha keluarga membuatnya memilih jalan menjadi seorang artis dan penyanyi terkenal guna memperbaiki perekonomian keluarga. Mungkin ini terdengar naif dan klise tetapi, inilah faktanya. Dunia entertainment yang terlihat glamor membuat Jieun harus lebih berhati-hati dalam bertindak ketika semua pergerakannya menjadi incaran mata kamera bukan hanya itu saja nama baiknya tergantung dari perilaku yang ia tunjukkan kepada para penggemarnya.

Han Jieun seorang artis dan penyanyi yang apa adanya, tidak pernah sekalipun terdengar skandal mengenai dirinya tanpa kecuali prestasi dari semua karya-karyanya untuk para penggemar yang telah melambungkan namanya, selalu berada disisinya untuk terus mendukung semua karyanya merupakan kebanggaan dan penghargaan baginya yang begitu sangat berarti. Ia memiliki prinsip agar tidak salah melangkah. Agar tidak terjatuh dalam limbah dosa! Pergaulan bebas! No! BIG NO! itu tidak berlaku untuknya.

Entah ia harus melamunkan apalagi hari ini. Berharap ada keajaiban datang dalam hidupnya, dan mengubah pikiran kedua orangtuanya yang selalu memikirkan untuk ia cepat menikah dan memiliki keluarga bahagia. Harapan semua orang tua tentunya. Tetapi, sampai sekarang semua hanya angan-angan, dan dalam kenyataan, ia sangat menginginkannya hanya belum menemukan yang tepat terutama untuk hatinya.

Ia menggigil dalam dingin kesunyian hati. Hujan mulai menitik, dan perlahan menjadi tirai lebat seperti rumbai raksasa. Bus yang menuju arah rumahnya datang, dan ia akhirnya menaikinya. Jieun duduk di kursi pojok sebelah kiri paling belakang. Saat itu bus begitu sepi, hanya menyisakan beberapa penumpang saja.

Entah kenapa rasa-rasanya ia ingin menangis. Menangis mengingat kenangan lawas saat dingin menyergap dalam sunyi. Air mata hampir jatuh menetes, tetapi masih berusaha ia tahan sambil melihat ke arah kaca bus, ia melihat hujan yang menderas. Sepertinya alam bernyanyi pilu, mengikuti kegundahan hatinya.

Kepala menoleh ke sebelah kanan didapatinya seorang pria mengenakan jaket hoodie hitam memejamkan mata. Hati Jieun tergerak tanpa sadar tangannya bergerak terulur untuk menyeka sesuatu yang membuat matanya mengerjap dengan binar bahagia. Rontokan kelopak bunga krisan menempel tepat di atas rambut hitam sang pria. Jieun tersenyum saat ia meraihnya tanpa ia sadari kepala sang pria menoleh dan membuka mata membuat manik mereka saling bertemu pandang. Tatapan yang mampu membuat debaran di dada sebagai jawaban pria inilah yang ia cari. Jodohnya kelak.

Pria ini masih menatap kearahnya dengan tatapan yang sulit di artikan begitu juga dengan Jieun. Tatapannya mampu mengunci dirinya seperti terhipnotis sepersekian detik. Hingga bus berhenti di sebuah halte tempat dimana pria ini turun Jieun masih terus memperhatikan punggung pria itu tanpa sadar Jieun pun ikut turun dan mengikuti langkah sang pria.

Tanpa menoleh atau menaruh curiga sama sekali pria itu berjalan tanpa peduli hingga datang sebuah mobil pick up melaju dengan kecepatan tinggi dengan cepat tangan pria itu menarik tangan Jieun hingga tubuh mereka saling menempel. Jieun masih belum paham dengan situasi yang baru saja terjadi nyawanya seolah keluar dari tubuhnya hingga ia merasakan lututnya lemas seperti jeli hampir luruh ke aspal jika pria itu tidak menahannya.

Tiba-tiba saja Jieun menangis tanpa tahu sebabnya. Membuat pria itu menautkan alis menengok ke kanan dan ke kiri memperhatikan jalanan ia takut orang akan memperhatikan mereka dan mengira dia yang membuatnya menangis.

WEDDING IN THE STARS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang