Bag 20

45 1 0
                                    

Happy Reading 😍

Hari ini para siswa SMA Antariksa terlihat sedang berkumpul di area lapangan tengah, bukan tanpa sebab mereka berada di lapangan, para siswa berada di sini karena SMA Antariksa sedang melaksanakan lomba-lomba dalam rangka memperingati hari ulang tahun Republik Indonesia atau hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Saat ini sorak sorakan riuh terdengar dari para siswa yang sedang menyemangati perwakilan kelas yang berada di tengah lapangan untuk melaksanakan lomba. Untuk hari ini, jadwal lomba HUT RI di SMA Antariksa adalah lomba balap karung yang di lanjut dengan lomba tarik tambang.

Lomba balap karung sudah selesai dilaksanakan sepuluh menit yang lalu dengan juara satu sampai dengan tiga diraih oleh kelas 11

Saat ini lomba tarik tambang sedang dilaksanakan, suasana ricuh dan ramai terlihat mendominasi kondisi saat ini, teriakan serta sorakan menemani mereka yang sedang lomba, untuk saat ini  pertandingan antara kelas 12 ipa 5 dan 12 ips 3 terlihat menegangkan, diantara dua kelas ini sama-sama kuat, orang-orang yang mewakili kelas tersebut pun sama besarnya

"Ayo ayo 12 IPA 5 go go go"

"12 IPS 3 kencengin bro!!"

"Tarik yang kenceng paketu, kalau menang gue traktir di kantin" Suara bass dari para anak laki-laki 12 ipa 5 yang tidak mengikuti tarik tambang terdengar tak mau kalah dengan suara teriakan melengkin siswi IPA 5

"Aaa kenceng banget itu, kasian tangan nya baret" Sudah jelas teriakan ini terdengar dari mulut para siswi yang menonton

Dan yah, 12 ipa 5 berhasil mengalahkan tim 12 ips 3, dan akan melanjutkan ke babak semi final

"Keren keren"

"IPA 5 emang top deh"

"Duh keren abis kalian, semangat buat semi final nya"

Ucapan ucapan tersebut terdengar begitu sang pengamat mengatakan bahwa 12 IPA 5 lah yang akan maju ke babak selanjutnya

Tentu saja, mereka yang mewakili langsung saja tebar pesona setelah sang pengamat mengatakan hal tersebut

"Emang keren sih gue, ngga sia-sia anak kelas milih gue buat ikut ngewakilin" Ucap Yovan dengan pd nya yang dihadiahi sorakan oleh anak kelas

"dih, pd abis lo van" sinis Sagra

"Yee si sagra sirik aja lo kerjaan nya" balas Yovan

Sambil menunggu babak semi-final dimulai, mereka duduk di pinggir lapangan dengan posisi melingkar- ah tidak lebih tepatnya oval, terlihat sedang menggibahi tim lawan sambil memakan jajanan yang memang sengaja dibeli anak kelas untuk dimakan di sela sela waktu yang tidak dipakai untuk lomba

"Males banget deh gue ngeliat cewek-cewek ips 3, mereka alay banget please, mana jadi suporter malah kayak nantang gelut cewek-cewek kelas kita, padahal kan yang tanding juga bukan kita, ih geli pisan liat kelakuan mereka" Ucap Hana julid yang di balas tak kalah julid oleh anak yang lain

"Iya ih pick me banget, mana pada pakai payung, bawa kipas, perasaan mah ini ngga sepanas di gurun pasir, kenapa pakai begituan segala ih" Kesal Anisa

Dan pembahasan tentang anak perempuan ips 3 mengalir dengan nyaman begitu saja sampai terdengar suara dari pembawa acara yang memanggil untuk persiapan menuju babak semifinal

"Gue tau ini bukan pertandingan besar, tapi gue juga tau kalau kalian mengharapkan kita dapet juara, oleh karena itu sebelum memulai perlombaan mari kita berdoa terlebih dahulu agar dimudahkan baik di semifinal dan semoga bisa sampai di babak final nanti, berdoa menurut kepercayaan masing-masing mulai" Arkan, sang ketua kelas memimpin doa agar dimudahkan dan bisa mendapatkan juara nanti, walau ia tahu mungkin ini sedikit berlebihan karena hanya lomba memperingati HUT RI, tapi menurut nya pasti akan ada kebahagiaan tersendiri bagi dirinya dan teman-temannya dalam satu kelas itu walau hanya perlombaan agustusan saja

setelah selesai berdoa bersama, kini para perwakilan kelas telah menuju ke tengah lapangan dan bersiap sekaligus mengatur strategi untuk menang

Saat aba-aba mulai permainan telah di serukan, justru yang terdengar jelas hanya teriakan dari para penonton terutama kaum hawa

Dan ya, Mipa 5 berhasil untuk lanjut ke babak final

"Uhuy, lumayan dapet juara nih nanti" Ucap Yovan heboh dengan goyangan pinggangnya

"Tumben banget ada guna nya Van" Ucap Hana yang lebih terdengar seperti sebuah ejekan

"Idih, gitu amat ya Lo, gue udah berusaha semaksimal mungkin tadi loh untuk kemenangan kelas kita, gue juga tau muka gue habis ini tersebar jadi stiker di grup kelas karena Lo" Sinis Yovan

"Habisnya muka Lo meme able sih, kan sangat di sayangkan kalau di biarin aja" Jawab Hana enteng

"Untung Lo cewenya Iqbal, coba kalau bukan, gue penyet Lo" Ucap Yovan getat

"Duh atut mau di penyet" Hana langsung saja lari setelah mengatakan itu, meninggalkan Yovan dengan ekspresi kesalnya.

Lomba hari ini telah selesai, final tarik tambang pun telah terlaksana dengan baik tadi, walau 12 mipa 5 belum berhasil mendapatkan juara 1, tapi tetap tidak ada raut kesedihan bagi mereka. Karena mereka menganggap ini hanya sebuah kesenangan yang akan menjadi kenangan saja, masalah juara ya itu bonus, tapi walaupun tidak mendapat juara 1, mereka bisa mendapatkan juara 2

Setelah acara hari ini selesai, Anak 12 Mipa 5 tak langsung pulang, karena memang mereka kemarin berencana untuk pergi ke rumah wali kelas mereka, di karena kan sedang menikah

Tentunya mereka tidak dengan tangan kosong menuju kesana, masing-masing dari mereka membawa kado, dari yang normal alias kado pada umumnya sampai yang sangat di luar pemikiran

Kado kado tersebut banyak yang belum di bungkus kertas kado atau di wadahi paper bag, sehingga bisa terlihat dengan jelas benda apa yang dibawa. Dari mulai Sepatu, tas, panci, wajan serta alat masak lainnya hingga yang paling parah membawa 1 ekor kambing. Ya, benar 1 ekor kambing jantan yang masih hidup, entah ide gila darimana seorang sagra membawa binatang ternak itu, dan sudah jelas para tamu undangan melongo dibuatnya, fyi mereka semua masih memakai seragam sekolah dan hadiah-hadiah yang mereka bawa, di taruh terlebih dahulu di salah satu rumah milik anak kelas yang letaknya sangat dekat dengan sekolah, tentunya kambing milik sagra juga dititipkan disana, untung saja di halaman rumah nya terdapat pohon sehingga bisa dibuat untuk mengikat kambing itu sementara

"Ra, lo malu ga sih, jujur gue malu, apalagi sama bawaan nya si sagra" Bisik Anisa pelan pada Nayra

"Gue malu banget an sebenernya, mana kita diperhatiin tamu undangan lagi, untung aja Bu Lily ngadain nya di halaman rumah nya, coba kalau di hotel, gatau deh gue sanggup bareng mereka ngga" Jawab Nayra sambil menghela nafas nya pelan, lelah dengan sifat absurd para temannya.

"Bu Lily, happy wedding ya Bu, semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah jangan lupa kasih kita dede emesh" Ucapan- bukan lebih tepatnya teriakan itu terdengar sangat keras dari mulut yang biasa dipanggil kaleng rombeng, siapa lagi kalau bukan Yovan

"Aamiin Van, aduh kamu itu suaranya udah ngelebihin toa masjid aja" Balas Bu Lily setengah malu menghadapi murid nya ini

"Hehe ibu masa suara saya di sandingin sama toa masjid"

Setelah mereka bersalaman dan melakukan sesi foto bersama dengan sang guru, langsung saja mereka menghampiri meja prasmanan, terutama para kaum adam

"Bukan temen gue sih mereka itu" Ucap Hana sambil melihat segerombol anak laki-laki yang sedang semangat semangat nya mengantri makan

"Ga dimana mana bikin malu terus please" Ucap Anisa dengan nada memprihatinkan

"Dah lah guys, kita cari duduk dulu, yang mau makan, sok makan dulu, nanti gantian"

°°°°°

Apasih, makin ngga nyambung banget ya 😭😭😭
gatau deh, padahal target nya bulan ini udah selesai tapi ternyata bener bener realita nya ga bisa buat fokus namatin cerita ini
Sorry kalau sama sekali ngga berasa ceritanya

Sabtu 10 Agustus 2024

GAMON (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang