Bag 17

283 9 1
                                    

Happy Reading 😊

Kala Senja Cafe, disinilah Nayra dan Arkan berada, sudah hampir setengah jam lamanya namun masih belum ada salah satu dari mereka yang mau memulai membuka obrolan terlebih dahulu, suasana canggung sangat terlihat pada mereka berdua

Tadinya, Nayra berniat untuk langsung pulang saja, namun tiba-tiba di pertengahan jalan menuju rumah nya,  Arkan malah mengemudikan motornya ke arah yang berlawanan dari arah rumahnya, tentu saja hal itu membuat Nayra protes

Flashback on

S

udah setengah jalan perjalanan menuju rumah Nayra namun kedua nya masih hening, sama sekali tidak ada percakapan diantara mereka, hingga saat ini mereka sudah berada perempatan jalan yang jika membelokan kendaraan nya ke arah kiri maka mereka akan langsung menuju rumah Nayra

Di bawah lampu merah tersebut, ada sebuah tulisan yang menjelaskan bahwa bagi pengemudi roda dua yang ingin belok kiri bisa langsung belok kiri tanpa menunggu lampu berubah menjadi hijau, tapi Arkan tak membelokkan motornya dan malah berhenti saja di lampu merah itu, Nayra pun tak melihat tanda-tanda kalau Arkan akan membelokkan motornya ke kiri, hingga dia sedikit mengintip ke arah depan dan melihat bahwa Arkan menyalakan lampu sein ke arah kanan, alias arah yang berlawanan dengan arah rumahnya, melihat hal tersebut Nayra pun langsung mengeluarkan suaranya untuk protes

"Arkan, kenapa lo riting kanan gue mau balik, cepetan belok kiri" Pinta Nayra dengan nada keheranan

"Ra, sebentar aja gue mau ngobrol sama lo, kita mampir cafe yang gue biasa nongkrong mau ya" Pinta Arkan dengan suara lembutnya

"Tapi-

"Sebentar aja ra, gue mohon sama lo" Potong Arkan berharap Nayra mau mengiyakan ajakannya

Dengan setengah hati ia pun menghela nafas berat lalu menjawab
"Oke gue mau, tapi jangan kelamaan boleh"

"Iya ra, gue usahain kita ngga lama-lama disana"

Flashback off

Keheningan mereka berdua tiba-tiba di pecahkan oleh suara pelayan yang mengantarkan makanan mereka

"Permisi kak, ini makanan dan minuman nya, selamat menikmati"

Tak lama setelah pelayan itu pergi, Nayra langsung meminum sedikit minuman yang ia pesan dan karena ia merasa jengah dengan situasi ini, ia pun dengan berat hati memulai percakapan terlebih dahulu

"Huh" Suara helaan nafas terdengar jelas oleh telinga Arkan, membuat Arkan segera mengalihkan pemandangan nya dari jalanan beralih menuju Nayra yang berada di hadapan nya, lalu ia mengangkat satu alisnya pertanda 'ada apa'

"Lo sebenernya bawa gue kesini tujuannya apa sih" Tanya Nayra sebal

"Gue mau minta maaf sama lo tentang truth or dare waktu itu" jawab Arkan

"Udah berapa kali gue bilang si, udah lupain aja kejadian itu, gue juga udah maafin lo tanpa lo minta maaf duluan, lagian karena kejadian itu juga gue bisa merenungkan beberapa hal yang berakhir dengan keputusan yang udah gue ambil sekarang, jadi gue mohon dengan sangat sama lo, jangan bahas kejadian ini lagi karena gue udah maafin lo dan stop untuk merasa ga enak ke gue bahkan canggung karena kejadian itu, bisa kan" Ucap Nayra serius dengan matanya yang menatap mata Arkan dengan tatapan memohon

"Makasih banget ra udah mau maafin gue, tapi sekarang gue mau jujur sama lo, kalau sebenarnya waktu gue kasih dare itu bukan cuma iseng doang, gue punya alasan tersendiri kenapa gue kasih lo dare buat telfon Arga" Ucap Arkan yang langsung membuat tanda tanya besar bagi Nayra

"Hah? alasan apa" Tanya Nayra bingung

"Sejujurnya gue belum siap buat ungkapin apa alasan gue ngalakuin itu ra, tapi yang terpenting, gue sama sekali ngga ada niatan jahat sama Lo, gue juga ngga tahu kalau pada waktu itu reaksi lo bakal kayak gitu, karena gue pikir Lo udah ga ada rasa lagi sama Arkan, tolong percaya sama gue Ra" ucap Arkan dengan tatapan memohon

"Oke gue ngertiin lo, lo ngga harus ungkapin sekarang gapapa, walau udah pasti gue bakal selalu penasaran tentang apa alasan lo ngelakuin itu"

"Sorry ra" Lirih Arkan yang di balas anggukan dan tatapan menenangkan oleh Nayra

Setelah itu mereka pun fokus memakan menu yang mereka pesan dengan hening, hingga saat sudah selesai dan Nayra ingin membayar serta mengajak pulang, Arkan mencegah nya terlebih dahulu

"Mau kemana ra" tanya Arkan begitu Nayra berdiri dari duduknya

"Gue mau bayar dulu, sekalian sama punya Lo juga" jawab Nayra yang langsung di beri tolakan oleh Arkan

"Udah, lo disini aja, biar gue yang bayar, lagian gue juga yang ngajakin kan"

"Ngga usah Arkan, gue biar bayar sendiri aja, ngga enak udah sering ngerepotin Lo" tolak Nayra tak enak

"Gapapa ra, lagian ngerepotin apaan coba, ga pernah tuh Lo ngerepotin gue perasaan, udah sekarang Lo cek cek tas lo ada yang ketinggalan ngga, setelah itu tungguin gue di tempat parkir, gue mau bayar dulu, oke?" ucap Arkan yang dibalas anggukan oleh Nayra

"Nah sip, dah sana gih, gue mau bayar dulu"

***

Perjalanan dari cafe menuju rumah Nayra terasa sedikit lebih lama, Nayra tahu kalau  Arkan lewat jalan lain agar lebih lama namun dia memutuskan untuk diam saja tanpa bertanya kepada Arkan sambil memandangi langit yang mulai gelap dan menikmati sepoian angin yang menerbangkan sedikit rambutnya

"Ra" Panggil Arkan

"Hmm kenapa"

"Gapapa kan lewat sini" tanya Arkan pelan

"Iya gapapa"

"Dingin ra?, berhenti bentar ya, gue ambil jaket dulu di tas, Lo pakai aja" Arkan memberhentikan motor nya setelah ia mengatakan itu

"Eh, ngga usah Arkan, ngga dingin engga kok gue, udah lanjut aja" tolak Nayra

"Udah mau malem ra, ngga baik juga angin malem, Lo pakai aja ya jaketnya" Tanpa menunggu jawaban dari Nayra, Arkan langsung saja mengambil jaketnya yang berada di tas nya yang kebetulan tas itu ia taruh di depan sehingga memudahkan Arkan untuk mengambil jaketnya

Setelah jaket tersebut sudah dikeluarkan, Arkan langsung memberikan jaket itu pada Nayra, Nayra yang di berikan jaket itupun hanya pasrah dan langsung memakainya

Tak lama setelah percakapan singkat itu, mereka pun tiba di rumah Nayra

"Thanks ya, mau mampir dulu" Ajak Nayra setelah turun dari motor

"Iya sama-sama, ngga usah Ra, gue langsung balik, salamin aja sama ibu ayah" Tolak Arkan sopan

"Yaudah kalau gitu, nanti gue sampain salam nya"

"Gue balik ya ra" Ucap Arkan

"Iya hati-hati, jangan ngebut-ngebut di jalan" Ucap Nayra yang di balas anggukan  serta lambaian tangan oleh Arkan

Setelah memastikan motor Arkan sudah tak terlihat oleh pandangan nya, baru nayra memasuki rumahnya.

Selasa 13 Juni 2023

GAMON (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang