8

440 22 0
                                    


Ceklek.

Pintu itu terbuka memperlihatkan seorang cowok berkacamata menggendong seorang cewek cantik di kedua lengannya.

Cowok itu berjalan kearah Brankar Ranjang disana,dan mendudukan Cewek itu ke ranjang itu.

Cewek itu pun duduk di ranjang itu"Thanks ya"Kata Naeva kepada cowok berkaca mata dihadapannya.

"Hmm"Jawab Cowok itu seadanya.

Naeva melirik Wajah Cowok itu
"Eh btw Nama Lo?"Tanya Naeva kepada Cowok itu.

"Liam"Balas Cowok dengan nada datar,Naeva hanya mengganguk .

"Gue Naeva,salam kenal yah"Naeva tersenyum kepada Liam.

"Hmm"Jawab Liam dengan deheman.

"Dingin banget cuy"Batin Naeva berkata.

"Hmm"Liam kembali berdehem seolah menjawab bantinan Naeva.

Naeva yang mendengar deheman Liam pun menatap terkejut"Lo kok bisa dengar isi batin gue?Lo cenayang yah!?"Seru Naeva melebarkan kedua matanya.

Liam hanya berekspresi datar menatap Naeva"Hmm"Dehem Liam.

"Ham Hem ham Hem,sariawan Lo"Kesal Naeva lantaran liam yang seperti tak bisa berbicara.

"Maaf"

Naeva menatap Liam begitu juga dengan Liam yang menatap balik ke arah Naeva dirinya menaikan sebelah alisnya seakan bertanya,mereka berdua terdiam saling beradu tatapan.hingga akhirnya velina Memutuskan tatapannya dan menatap kearah lain seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Aww"Ringis Naeva memegang lengannya yang tiba-tiba merasakan rasa sakit yang luar biasa karena air panas yang menumpahi Lengannya mungkin membuat kulitnya melepuh.

"Gue obatin"Kata Liam lalu melangkah kearah Lemari kaca yang berisikan obat-obat.

"Gak us-"saat ingin menolak Kata-kata Naeva terpotong terlebih dahulu oleh Liam"Tanpa ada Penolakan"Dingin Liam membawa kotak P3K dan menarik Kursi yang tersedia di ruangan UKS tersebut.

Dirinya mendudukan bokongnya ke kursi itu yang berhadapan tepat dengan Naeva yang terduduk.

"Naikin lengan baju Lo"Suruh Liam yang dituruti oleh Naeva,Naeva mulai menggulung lengan bajunya keatas hingga luka Naeva terlihat.nampak luka Naeva sudah memerah kebiruan.

Dengan telaten Liam mengambil kapas dan sebuah botol obat biru dan menumpahkan isi botol itu kekapas itu lalu dirinya mulai mengobati lengan Naeva yang terluka.

"Awww,awww"Ringis Naeva merasakan perih dilengannya tanpa sadar dirinya memegang erat lengan sebelah milik Liam,Liam melirik sejenak lengannya yang dipegang erat oleh Naeva,lalu tersenyum tipis setipisnya.

"Sakit?Maaf"Ucap Liam yang berhenti mengobati luka Naeva,Naeva yang mendengar itu pun menggelengkan kepalanya.

"Gapapa kok,tadi cuma reflek aja. lanjutin aja lagi"

Liam pun perlahan mengobati luka Naeva agar tak menimbulkan rasa sakit hingga akhirnya Liam sudah selesai mengobati luka Naeva.

Naeva yang sendari tadi menutup matanya menahan rasa sakit perlahan-lahan membuka matanya kala dirinya tak merasakan polesan kapas pada kulitnya,lalu dirinya menatap lengannya yang sudah tertutup lengan bajunya.

Naeva pun tersenyum dan menatap kearah Liam yang sibuk membereskan kotak P3K yang digunakan untuk mengobati lengannya,Naeva meneliti seluruh wajah Liam ternyata Cowok itu sangatlah tampan walaupun memakai kacamata.bentar Naeva akan mendeskripsikan ketampanan seorang Cowok bernama Liam ini.

Memiliki Hidung yang mancung,berbola mata coklat pekat,bibir yang seksi berwarna merah cerry,memiliki warna kulit yang putih dan mulus, perawakannya bak seorang Pangeran kerajaan,Ahh kenapa dari tadi Naeva tak menyadari ketampanan cowok ini mungkin jika dirinya menyadari cowok yang menggendong dan mengobatinya adalah orang tampan mungkin sendari tadi Naeva selalu modus dengan berpura-pura sakit kepala dan menyuruh cowok itu selalu menjaganya.

Jujur saja Naeva adalah pencinta cogan-cogan tetapi tidak di dunia aslinya hanya saja dia tertarik pada cogan-cogan yang berada difiksi, menurutnya cogan yang berada difiksi itu sangatlah fashionable,romantis,peka dan tidak playboy dibandingkan Cogan-cogan yang berada didunia aslinya yang hanya bisa menjadi buaya liar yang suka berganti-ganti wanita, membayangkannya saja ingin membuat Naeva Muntah.

"Gue tau gue tampan"

Naeva yang asik memandang bibir seksi milik Liam pun tersadar kala suara dingin datar Liam memenuhi gendang telinganya,tanpa sadar Naeva reflek mencium bibir seksi milik Liam.

Cup.

Liam merasakan benda kenyal di bibirnya,dirinya terdiam dan menatap Naeva yang mencium nya sejenak.

Naeva yang sadar yang dilakukan pun terkejut melebarkan kedua bola matanya dan menutup bibirnya dengan kedua tangannya.

"Apa yang kamu lakukan Naeva,bodohhh!!!!!"Batin Naeva Merutuki nasibnya.

Hening.ruangan itu mendadak hening tanpa ada yang membuka suara,Naeva yang masih syok,dan Liam yang terdiam,Naeva menjadi resah karena posisinya dengan Liam sangatlah dekat,Liam yang mengapit rapat kakinya membuat dirinya semakin resah.

Naeva menyerah lebih baik dirinya meminta maaf saja toh dirinya tadi hanya reflek hehe.naeva menurunkan kedua tangannya yang menutupi bibirnya tadi"Maaf tadi ref".

Liam menarik tengkuk Naeva hingga bibir keduanya pun menyatu,Liam melumat bibir Naeva rakus Naeva hanya terdiam, tidak ada balasan dari naeva.liam menarik tengkuk Naeva lebih dalam lagi agar Naeva membalas lumatannya.Lama kelamaan Naeva pun terbawa suasana hingga dirinya pun membalas lumatan Liam.

Liam menyeringai,Dirinya mengigit tipis bibir milik Naeva,Naeva tidak membuka mulutnya ia tau ciuman mereka akan berakhir dengan adegan panas,membuat Liam kesal dengan naeva dan melampiaskan kekesalannya dengan mencium rakus bibir mungil milik Liam tanpa ampun.

Hingga akhirnya pun Naeva memberontak kehabisan nafas,Liam yang melihat itu pun mengakhiri ciumannya terlihat pipi Naeva yang memerah seraya menghirup oksigen dengan rakus dirinya menatap tajam kearah Liam,Liam yang melihat tatapan tajam Naeva hanya terkekeh kecil menurut nya Naeva sangat menggemaskan.

"Manis"

~•~

Silahkan berikan komentar apa pun!

Tapi berkaitan tentang Naeva dan Liam! bagaimana menurut kalian apa kah Kapal Liana aka berlayar?

Berikan vote dan dukungan🌟🌟

Bye.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi Antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang