oo00oo
Suatu malam yang kelam, di sebuah ruang tunggu yang diselimuti kesedihan, terlihat beberapa orang saling berpelukan, mencoba saling menguatkan. Isak tangis menggema di luar pintu ruang operasi, memecah keheningan malam itu. Di dalam, dua belas wanita terbaring kaku dengan luka dan darah mengalir di sekujur tubuh mereka.
Kehancuran menyelimuti hati para suami mereka. Dua belas pria berdiri dengan pandangan terpaku pada pintu yang seolah tak pernah terbuka. Harapan mereka menggantung pada bayangan dokter yang akan datang membawa kabar baik. Namun, setelah berjam-jam menunggu dalam kecemasan, tidak ada dokter yang muncul. Hanya perawat yang berlalu-lalang, membawa peralatan medis dengan wajah yang dipenuhi ketergesaan dan kecemasan.
Doa-doa lirih keluar dari bibir mereka, memohon keselamatan bagi istri tercinta. Di balik doa-doa itu, terbersit penyesalan yang dalam. Andai waktu bisa diputar kembali, mereka akan mengubah segalanya. Mereka ingin mencegah tragedi ini, tetapi sekarang semuanya telah terjadi, dan penyesalan menghantui mereka.
Dalam keheningan malam itu, di tengah harapan dan doa, ada satu hal yang terucap dalam hati mereka. Sebuah permohonan maaf yang tulus untuk "sang istri". Mereka berharap, meski tak terucap, bahwa para istri bisa merasakan betapa dalam cinta dan penyesalan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twelve Maidens Revived : Love & Mystery
Storie d'amore9 tahun telah berlalu. Kini kedua belas gadis remaja telah dewasa, mencari cinta sejati yang selama ini tak disadari berada begitu dekat. Namun, rintangan seperti rasa benci dan restu orang tua menghalangi langkah mereka menuju cinta. Yang lebih m...