episode 8

37 7 4
                                    

Seminggu setelah kejadian tersebut, pak aldo diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah pengobatan lukanya. Elang melihat pak aldo yang masuk kerja lagi setelah sembuh, dia masih tersenyum ramah walaupun banyak kejadian yang menimpanya, sebagian besar adalah kejadian yang buruk. Elang merasa kasihan dengan kondisi pak aldo, dia khawatir jika kondisi mental pak aldo tambah memburuk akan tekanan yang dia alami. Elang mengambil cangkir kosong dan menuangkan kopi yang barusan dia buat, dia seketika melamun akan rasa iba dan kasihan masih meremuk hatinya.

Tiba-tiba pak aldo menepuk pundak Elang "Elang?"

Elang langsung sadar dan menoleh ke pak aldo "Hah!? Iya?"

"Kopimu..." Pak aldo menunjuk cangkir Elang yang kepenuhan kopi bahkan kopinya sampai jatuh ke lantai.

Elang seketika ingat kalau dia masih membuat kopi "Astaghfirullah! M-maaf pak! Saya gak sengaja!"

"Gapapa Elang, kamu...lagi melamun ya?" Tanya pak aldo.

Elang terdiam, dia mengangguk perlahan sambil membersihkan mejanya dengan kain.

"Kenapa melamun? Ada masalah kah? Kalo ada, sini cerita aja sama bapak" ujar pak aldo.

"E...Gak ada kok pak, cuman ngantuk aja. Makanya bikin kopi, hehe.." Jawab Elang

"Oh...lain kali jangan telat tidur, telat tidur temannya kunti" ujar pak aldo dengan nada bercanda.

"Ih! Beneran kah pak!?"

Pak aldo terkekeh pelan "Ya enggak lah, bapak canda doang..."

"Kirain...." Cetus Elang.

"Oh iya, bukannya kamu ada jadwal photoshoot ya?" Tanya pak aldo.

Elang melihat jam di dinding yang jarum jamnya menuju jam 2 siang, seketika Elang reflek menyemburkan kopi yang masih di dalam mulutnya.

"ASTAGHFIRULLAH!! TELAT LAGI!!" Elang menaruh cangkir kopinya lalu berlari ke ruang kantornya untuk mengambil barang-barangnya.

"Saya izin dulu ya pak! Kalo yg lain nyariin, bilang aja elangnya lagi ngepet eh maksudnya-! lagi ada urusan lain! Assalamu'alaikum!" Elang lari ke arah pintu keluar dan tidak lupa mengambil topinya yang digantung.

Pak aldo terdian sejenak dan kemudian melambaikan tangannya dengan perlahan ke Elang "...Waalaikumsalam..."

"Ya allah...ada-ada aja kelakuan anak jaman sekarang..." Pak aldo geleng-geleng sembari terkekeh pelan.

Tiba-tiba terdengar suara gaduh dari ruang utama.

"Apalagi itu..." Mau gak mau, pak aldo terpaksa mencari sumber suara barusan.

Pak aldo masuk ke aula utama dan melihat ketiga anak pungut eh maksudnya ketiga polisi lain yang udah jelas mereka adalah Ranmella (Randi, milea, vela) ya Saya lagi gabut 😀

"Apa apa ini?" Tanya pak aldo

Vela duduk dengan santai sambil makan gorengan "Biasa....bapak mau gorengan? Mumpung masih anget" vela nawarin pisang goreng ke ayah angkatnya.

"Boleh lah...mumpung lapar..." Pak aldo menerima tawaran vela dan dia melihat Randi dan milea lagi adu mulut

"Cepetan Terima nah anj*ng! Malu aku!" Randi mendorong kotak coklat berbentuk hati ke arah milea dengan wajah merona merah.

"Buat kau aja napa!! Aku gak mau!" Milea mendorong balik kotak coklatnya. Wajahnya sedikit merona tapi dia mencoba menyembunyikannya.

"TERIMA AJA APA SUSAHNYA!!"

"DIBILANGIN GAK MAU YA GAK USAH MAKSA TOL*L!!"

"AMBIL AJA NAH KAMPRET!!"

"OGAH!!"

Ultraman Garuda:Eagle of UnityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang