30. Kesaksian Sopan

886 132 81
                                    

Halilintar mengetuk-ngetuk mejanya menggunakan pulpen. Dijam mata pelajaran fisika, ia tak fokus. Pikirannya berlarut larut pada semua Informasi yang diberikan oleh Rimba kemarin.

Jari Rimba aman, tetapi ada sebuah corek bekas di sana. Tapi kata Rimba gak apa-apa, selagi masih nyambung.

Lalu masalah Sopan. Sampai saat ini tak ada jalan keluarnya. Sebenarnya ada satu solusi, yaitu Sopan yang memberikan kesaksiannya. Setelah itu pelaku ketemu dan Halilintar bisa menghubungkan semuanya!

Informasi-informasi yang ia dapat memang sedikit. Tapi sangat berguna.

"Halilintar. Jawab pertanyaan dipapan, berapakah jaraknya."

Kelas fisika hari ini membahas hukum bernoulli. Sebenarnya sudah dibahas tapi ini kembali dipelajari karena akan muncul diujian akhir semester.

"Lin, dipanggil Pak Koko ci," bisik Gempa sebagai teman sebangku yang baik.

Namun sayang sekali Halilintar masih larut pada pikirannya sembari menatap jengah jendela kelasnya.

Brak!

Halilintar terperanjat mendengar suara gebrakan meja. Ia menelan kasar salivanya.

"Apa yang kamu lamuni di jam saya, Halilintar?" tanya Pak Koko ci dengan wajah garangnya.

"Maaf Pak, saya lagi kurang enak badan, jadi gak fokus."

Lebih baik minta maaf dibanding kena semprot.

Pak Koko ci mengembuskan napas pendek.

"Jawab yang dipapan, kalau salah keluar kamu dari kelas saya."

Halilintar menganggukkan kepalanya. Kacang, fisika mapel yang paling gampang menurut Halilintar.

Dalam waktu dua menit Halilintar selesai menghitung berapakah jaraknya. Pak Koko ci mengangguk-angguk kecil melihat hasil yang dihitung oleh Halilintar.

"Ya, jawabannya benar, kamu boleh duduk dan jangan melamun lagi."

Halilintar bernapas lega dan kembali duduk dibangkunya. Ia tak memerhatikan penjelasan Pak Koko ci, malahan memainkan ponselnya diam-diam.

Halilintar anaknya memang suka menantang apapun. Hal mustahil pun ia tantang.

 Hal mustahil pun ia tantang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TEROR ORGANISASI [Publish Ulang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang