Chapter 2 - Asap Hitam Misterius.

495 55 5
                                    

Seorang gadis tengah berlari dengan kencang, sangat kencang sehingga ia tidak memedulikan kakinya yang sudah terluka akibat tidak memakai alas kaki, yang ada di pikirannya hanya satu, lari sejauh-jauhnya.

Tentu saja kalian bertanya, apa yang membuat gadis ini berlari hingga tak memikirkan apapun lagi bukan? Jawabannya terjawab oleh sebuah asap hitam yang terbang, meluncur dan mendekati gadis yang berlari itu. Kecepatannya bahkan melebihi sebuah pesawat yang melaju dengan kecepatan maksimalnya, membuat gadis itu harus berlari dengan sekuat tenaga nya.

"Sinar Bulan!" gadis itu berbalik dan mengeluarkan cahaya yang melecut ke arah asap hitam tersebut. Setelah menembakan serangan tersebut, gadis itu lanjut berlari. Namun, ironisnya sebuah tangan raksasa muncul, menangkap dan menarik sang gadis ke dalam gumpalan asap tersebut.

"HAH...." (Name) bangun dengan nafas memburu disertai dengan keringat dingin yang membasahi seluruh tubuh nya, bahkan pakaian tidur yang dipakai nya kini telah basah kuyup.

Saat ia melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 5 membuat nya segera bangun dan bersiap diri. Mungkin dingin air shower akan membuat pikirannya lebih tenang.

(Name) tidak paham sama sekali, belakangan ini ia selalu bermimpi buruk. Apakah itu adalah sebuah pertanda? Apa semua mimpi tersebut memiliki makna? Atau hanya sekedar bunga tidur? Uh...tapi mimpi tersebut telah menguras waktu tidurnya dan tenaga nya.

Jika memang memiliki arti, maka apa arti dari asap hitam yang ada di mimpinya? Mengapa saat ia melihat asap tersebut ia merasakan kengerian yang luar biasa? Bahkan rasa merinding yang ia rasakan di dalam mimpi terasa hingga saat ini, dan yang paling membingungkan adalah mengapa mimpi yang dialami oleh (Name) terasa sangat--

"Akhh" (Name) memegang kakinya yang terasa seperti ditusuk oleh ribuan jarum, gadis itu terjatuh di pinggiran kasurnya.

--nyata.

***

Masih berusaha mengatur nafas nya yang memburu, (Name) ditemani oleh Kaizo yang setia menatap kaki nya lamat-lamat. Setelah merasakan sakit tersebut, (Name) memanggil Kaizo melalui lencana TAPOPS miliknya. Padahal pemuda itu sedang tertidur nyenyak sampai sebuah panggilan menggangu indra pendengarannya dan saat melihat siapa yang memanggilnya, Kaizo langsung berlari keluar menuju ke kamar pu-- eh salah maksudnya sahabat nya itu.

Bahkan pemuda itu belum mengganti pakaiannya dan masih memakai kaus hitam polos beserta celana putih yang hanya sepanjang lutut pemuda itu, membuat kaki jenjangnya terlihat. Soal kamar (Name) yang menggunakan password? Oh...jangan khawatir karena Kaizo bisa mengisinya dengan mata tertutup, bukan kah itu keren?

"Apa bisa ku sentuh?" tanya Kaizo saat melihat wajah (Name) yang semakin pucat.

(Name) hanya mengangguk sebagai jawaban karena tidak sanggup untuk mengeluarkan sedikit suara pun. Kakinya saat ini sakit hingga seperti ingin mati rasa namun sakitnya tetap menggantung hingga kesana saja. Bahkan mungkin memutuskan kaki tersebut adalah hal terbaik yang dilakukan, ahh...tapi (Name) tidak mungkin tidak bisa bertahan.

Karena berdiri di atas batu yang dikelilingi lava dengan kaki tanpa alas saat ujian kental TAPOPS lebih menyakitkan jika dibandingkan sakit kaki ini jadi ia pasti akan baik-baik saja.

"Ugghh..." (Name) merasakan kakinya disentuh oleh Kaizo dan digerakkan secara perlahan-lahan. Awalnya rasa sakit yang lebih parah menyerang sendi-sendi dan otot-otot kakinya sehingga terasa putus tapi setelah didiamkan ternyata sakit itu perlahan-lahan menghilang bahkan (Name) bisa merasakan kaki nya yang berangsur-angsur membaik.

"Sudah lebih baik?"

"Uhm! Terima kasih, Kai. Aku lega sekali bisa mendapatkan pertolongan" (Name), gadis itu bangkit dari lantai dan mencoba berdiri. Lihatlah! Kakinya saat ini sudah tidak masalah, seakan tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.

ONLY YOU : Secret of Moon (Kaizo X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang