Chapter 3 - Pola Luka Misterius.

407 41 7
                                    

~Happy Reading~

"Apa anda ingin menyelidiki tentang asap hitam kemarin, (Name)?"

Pertanyaan dari Laksamana Tarung membuat (Name) menggeleng.

"Saya ingin menyelidiki nya, Laksamana. Tapi kita kehilangan jejak bahkan asap hitam tersebut tidak meninggalkan sedikit jejak apapun, seperti tidak pernah muncul sebelumnya" lapor (Name), terselip nada kesal disana.

"Baiklah, lupakan lah tentang asap itu sejenak. Sekarang apa Fang sudah siuman, Kaizo?" tanya Tarung pada Kaizo yang sedari tadi nampak sibuk dengan pikiran nya sendiri.

"Belum" jawab Kaizo walau ekspresi nya datar, tapi semua orang bisa melihat ada nya kesedihan dari sorot matanya.

Drrt Drrt

Suara getar panggilan mengalihkan perhatian mereka pada ponsel TAPOPS milik Kokoci, alien itu mengangkat panggilan dari salah satu alien mop.

"Hah? Kenapa?" tanya Kokoci.

"Mop mop mop mop" Semakin lama Kokoci semakin mengerutkan dahinya lalu tak lama Kokoci mematikan panggilan telepon itu.

"Kenapa, Komandan?" tanya (Name) menyadari jika ada sesuatu yang tak beres dari ekspresi alien itu.

"Pasukan alien mop kita, terluka parah tanpa sebab saat menjalankan misi pengiriman rahasia"

***

Seluruh Station TAPOPS kini sedang sibuk, para alien mop yang berlari kesana-kemari membantu para rekan-rekannya yang terluka parah. Sai dan Shielda sebagai pemilik kapal angkasa yang mengangkut para alien mop itu juga turut membantu menurunkan mereka. Para remaja yang lelaki membantu mendorong bangkar yang diatasnya terbaring satu persatu alien mop.

Di ruang medis, para alien perawat itu juga sibuk mencampurkan obat, membalut luka dan lain-lain. Disini (Name), Yaya, Ying, Solar dan Gempa juga turut membantu. Jika dalam status Kapten, (Name) memang lebih aktif di bidang medis itu sebabnya tak jarang ia membantu di ruang medis. Yaya, Ying dan Gempa segera memberikan pertolongan pertama terhadap alien yang terluka, seperti membersihkan luka, membalut, menahan pendarahan.

Kalau Solar? Jangan ditanya lagi, tentu saja remaja berbaju putih itu selalu ditempatkan di tempat pencampuran baik itu obat maupun bahan Kimia. Tapi tidak usah khawatir, karena remaja ini juga menyukai nya jadi ia tidak pernah terpaksa. Bahkan melakukannya dengan senyum walau yang lain sedang dilanda kepanikan.

"Kak, bukan kah ini aneh?" tanya Gempa pada (Name) di samping nya yang sedang mengobati salah satu alien mop yang ada di depan mereka.

"Kenapa aneh?" (Name) bertanya balik tanpa mengalihkan pandangan nya.

"Kenapa dari mereka semua tidak ada yang terluka selain bagian kaki?" pertanyaan Gempa membuat (Name) menghentikan aktivitas.

Benar juga, kenapa daritadi ia tidak menyadari keanehan itu? Dari sekian puluhan alien mop yang terluka, tidak ada bagian tubuh yang terluka selain kaki mereka. Selain itu, luka yang dialami juga tidak main-main, ada yang sobek hingga tulang mereka terlihat, ada yang putus, ada juga yang...ugh (Name) tidak bisa membayangkan nya sebenarnya daritadi gadis itu mencoba menahan diri agar tidak memuntahkan isi perutnya.

"Mop mop" seorang alien perawat memanggil (Name) dengan nada panik, sambil menunjuk ke arah alien mop yang sedang terkapar dengan luka kaki yang parah.

"Kita akan memikirkan nya nanti" Gempa mengangguk lalu pergi melakukan tugas nya kembali begitu juga dengan (Name).

***

ONLY YOU : Secret of Moon (Kaizo X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang