Chapter 14

81 16 2
                                    

*Author'sPOV*

Setelah kelulusannya, Ruben langsung pergi ke Italia untuk melanjutkan sekolahnya ke yang lebih tinggi. Namun sebelum ia meninggalkan Indonesia dan Laura, ia akan menghabiskan satu minggu bersama teman-temannya dan juga pacarnya, Laura.

"Lau, kita mau pergi kemana nih?" Tanya Ruben kepada Laura yang sedang asik menonton TV.

"Ke..mana ya? Aku juga bingung. Mmm Ben?"

"Ya?"

"Kamu bakal balik lagi kan?" Tanya Laura khawatir karena ia takut jika Ruben melupakannya dan tidak akan kembali.

"Iya, kamu jangan sedih gitu dong, kan kita masih bisa ketemuan nanti"

Laura hanya menanggapi dengan anggukkan karena ia tidak tahu harus menjawab apa

Ruben yang menyadari perubahan sikap Laura pun dengan segera mengusap rambutnya sayang, menenangkan hati gadis itu yang sedang bimbang dan dilanda dilema.

"Mau suruh Della kesini?" Tanya Ruben pelan-pelan tidak ingin melukai hati gadisnya disampingnya ini

"Gak usah, mau berduaan aja" jawab Laura lirih.

Mereka diam dalam posisi Ruben mengelus kepala Laura dengan sayang dan sesekali mencium puncak kepalanya dan Laura yang duduk persis sebelah Ruben dan menyenderkan kepalanya di pundak Ruben.

"Lau, kita pergi aja yuk" Kata Ruben yang membuyarkan Laura dari lamunannya

"Kemana?"

"Bali? Atau hmm Lombok?" Tanya Ruben hati-hati

Akhirnya senyum merekah di wajah Laura, ia merasa senang karena akhirnya Ruben mengajaknya jalan-jalan

"BALI!!" Ujar Laura semangat

"Yaudah aku anterin kamu pulang, kita siap-siap besok berangkat" jelas Ruben

"But one condition! Della sama Thomas GAK BOLEH IKUT! Mereka pasti bakal kacauin liburan kita" jelas Laura yang ditanggapi cekikikkan dari Ruben.

"Haha! Iya sayang, mereka gk ikut"

Laura yang melihat Ruben tertawa riang membuat hatinya tenang bahwa tidak ada sesuatu buruk yang terjadi.

"Yaudah yuk" ujar Ruben menarik tangan Laura dengan lembut.

Sesampainya mereka di depan rumah Laura, mereka disambut dengan mobil Della yang berada di parkiran rumah Laura.

"Kalo nih gajah disini bisa ketauan dong" ujar Laura lirih

"Yaudah, kita ke mall aja dulu" ajak Ruben yang ditanggapi anggukkan dari Laura

Di dalam mall mereka tidak banyak bicara, justru hanya diam setiap mereka jalan menyusuri toko-toko yang berjejer. Kata-kata yang keluarpun hanya pada saat Ruben sedang memilih pakaian untuknya di salah satu toko dan kadang untuk Laura juga.

Sejauh ini sudah tercatat 9 toko yang mereka sudah masukki, entah itu pakaian pria atau wanita atau pria dan wanita. Dan juga sudah tercatat 11 kantong belanja yang mereka bawa dalam ukuran besar. Delapan kantong Ruben yang bawa dan tiga lagi laura yang bawa.

"Makan dulu yuk, udah jam 9 nih" ujar Ruben

"Makan di foodcourt aja yuk" ajak Laura

Mereka pun segera beranjak ke foodcourt di dalam mall tersebut dan memilih-milih makanan yang enak untuk dimakan bagi mereka berdua

"Ruben! Aku mesen ramen ya! Kamu mau apa?" Tanya Laura

"Ayam KFC"

Laura yang mendengar jawaban dari Ruben pun segera berjalan kearah yang dimaksud itu. KFC

Setelah memesan makanan, mereka duduk diam sambil menunggu makanan mereka datang.

"Kamu di sana berapa lama?" Tanya Laura

"6 tahun" ujar Ruben tidak enak hati yang melihat perubahan raut wajah Laura yang tadinya tenang dan senang sekarang tegang dan sedih.

Ruben segera memegang tangan Laura dan mengusapnya dengan lembut. Memberi kehangatan yang menjalar ke hati gadisnya itu.

"Kamu jangan sedih gitu, nanti kita bakal ketemu lagi kok" ujar Ruben

"Bukan itu, sampai kapan pun kita emang gak bisa bersama Ben"

"Kenapa?"

"Agama kita berbeda" ujar Laura sedih

"Aku bisa pindah agama demi kamu" jelas Ruben

"Agama bukan untuk dipermainkan Ben.. Udahlah aku gak mau mikirin ini lagi"

Bersamaan dengan Laura yang melepaskan pegangan tangan Ruben, makanan mereka datang.

Selesai makan, mereka memutuskan untuk pulang. Ruben mengangarkan Laura pulang ke rumah gadisnya tersebut. Ia masih bimbang tentang apa yang diucapkan Laura tadi ketika makan.

"Jangan tidur pagi ya" ucap Ruben sayang kepada Laura.

"Iya kamu juga" balas Laura memberikan senyum termanisnya.

Laura segera memasuki rumahnya. Della sudah pergi sedari tadi menunggu Laura pulang.

Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi namun mata gadis itu masih belum bisa terpejam, memikirkan apa yang akan terjadi jika ia dan Ruben berpisah.

***

Liburan ke Bali bersama Ruben sepertinya tidak membuat suasana hati gadis itu membaik.
Bagaimana tidak? Tiga hari setelah pulangnya mereka dari Bali, Ruben harus pergi ke Italia.

Sekarang, disini, Laura sedang merasakan pelukkannya Ruben yang ia tidak akan merasakannya dalam waktu yang lama.

Dan juga wangi parfum Ruben yang sangat menjadi ciri khas dirinya.

"Aku berangkat dulu ya" ucap Ruben sambil mengacak rambut Laura sayang

"Jangan lupa kabarin aku ya nanti" ucap Laura berusaha menahan tangisnya

"Jaga cewe gw baik-baik ya Dell" ucap Ruben kepada Della yang berdiri persis di sebelah Laura sambil merangkulnya dengan erat memberinya kekuatan untuk tidak menangis di depan Ruben

"Santailah kayak dipantai" ujar Della santai

"Gw serius Adella" ucap Ruben serius

"Iya Ruben.. Gw kandangin nanti cewe lo, sana buru pergi!" Ucap Della mengusir Ruben

Ruben senyum kearah Laura sambil melambaikan tangannya dan berjalan sampai hilang ditengah banyak orang.

"Udah yuk balik" ajak Della untuk menghilangkan kesedihan temannya tersebut

Dengan malas Laura jalan mengikuti Della yang sedang menggandengnya erat.

"Del, kalo misalnya Thomas yang pergi, gimana reaksi lo?" Tanya Laura setibanya mereka di dalam mobil Della

"Reaksi gw? Gak tau lah Lau, mungkin sama kayak lo. Lebay banget ya kita" ucap Della sambil tertawa kecil

"Gw harus move on gk?" Tanya Laura lagi

"Itu terserah lo, tapi kalo emang lo setia sama dia ya tungguin aja, dia juga nungguin lu kan" jelas Della bijak

"Kalo dia nungguin gw, kalo enggak?"

"POSITIVE THINKING!" Ucap Della penuh emosi

"Iya Dell.." Ujar Laura pasrah

"Ga usah mikirin dia lagi, nanti gak bakal terasa kok 6 tahun"

"Iya thanks ya Dell"

"Anytime"

-----------------------------------------

GAJE BANGET MAAF YAA
VOMMETNYA JANGAN LUPA
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

IDIOTSWhere stories live. Discover now