Chapter 14

68 4 3
                                    

Navyne POV

Apa kau tau arti nya 'bodoh'?

Apa kau tau definisi dari seorang pengecut?

Apa kau mengerti artinya pecundang?

Apa kau paham tentang laki-laki bajingan?

Apa kalian tau kalau aku adalah jawaban dari semua pertanyaan itu.

-------------------

Siapa yang tau kalau akhirnya kayak gini? Gue sendiri juga ga mau jatuh buat Ashley. 

Gue gak boleh jadi laki-laki banci kayak gini. Gue harus pilih salah satu dari mereka. Gue harus bikin keputusan, dan harus siap nerima konsekuensi apa-pun. Gue gak boleh cuma diem-diem bego disini, gue harus bikin ini semua berakhir.

Pilihannya hanya 3, Anna, Ashley, atau tidak keduanya.

Pikirkan baik-baik Navyne.......

"ABANG!!!!!" 

"bang? lah kenapa?"

"lah lu kok kayak lagi bingung dalam pilihan sulit gitu?" buset dah ini anak, kenapa bisa ngerti gini?  Oliv emang adek yang baik, dia ngerti gue.

"dasar cenayang," dengan tatapan kesal, berharap dia segera pergi. I dont need any advice for now.

"dipikirin baik-baik, jangan gegabah. pikirin positif negatif nya, keuntungannya, kerugiannya.  Kalau tentang cinta, pikirin kenangannya" Dia keluar dari kamar gue, ya walaupun sambil menjulurkan lidahnya. Dan benar saja, ternyata dia seorang cenayang-_- gak pernah nyangka kalau punya adek paranormal kayak gitu.

"CENAYANG SOK TAU SOK NGAJARIN YANG LEBIH TUA SOK NGERTI! TAPI MAKASIH," dia cekikikan diluar. Tapi beruntung juga punya adek ngerti kayak gitu.

-----------------
*flashback*

Setiap hari Rabu kelas gue ada pelajaran olahraga. Anna yang memang sekelas dengan gue dan memang membenci olahraga selalu berusaha menghindar setiap pelajaran itu berlangsung.

Kebetulan hari ini adalah pengambilan nilai olah raga untuk rapot kami nanti, mau tidak mau Anna terpaksa ikut olah raga kali ini.

Untuk pengambilan nilai kali ini, kami disuruh lompat jauh. Ini seperti olahraga anak SD, maksud gue kaki kami sudah cukup panjang dan mungkin agak susah lompat di tempat sekecil itu, tapi guru sinting ini tidak bisa dibantah.

Satu persatu nama mulai disebutkan. Sampai tiba giliran Anna.......

"Anna" kata guru itu dingin, Anna terlihat sangat ragu untuk melakukannya. Tapi tatapan tajam guru tersebut seakan membuat nya berpikir 'kalau tidak melakukan lompat sial ini, aku akan mati karena guru botak itu'. Gue yakin 100% itu adalah apa yang dipikirkan Anna.

Saat Anna berlari, dia mulai relax. Lari nya cukup kencang. Sampai di batas melompat, dia melompat dengan cukup baik sampai akhirnya mendarat dengan indah di pasir. Dia hebat..... Lalu dia mencoba berdiri dan........ Dia kehilangan keseimbangannya, dia hampir terjatuh tapi kemudian bisa berdiri tegak lagi. Lalu entah ada kekuatan setan apa yang mendorong dia sampai akhirnya dia terjatuh dan hampir saja menubruk batu. Awalnya gue terkesiap kaget, tapi akhirnya tertawa terbahak-bahak. Satu kelas semua tertawa karena melihat itu, bahkan guru tua itu juga tertawa. Jahat nya dia......
Anna mencoba bangkit, dan dengan menundukan kepala dia balik ke barisan.

Setelah tawa kami semua berhenti, pengambilan nilai dilanjutkan. Sempat gue liat Anna menunduk malu dengan pipi yang sangat merah. Merasa bersalah karena menertawai nya.

Pengambilan nilai pun selesai....

Setelah anak-anak lain bubar dan bermain bola, basket atau apapun yang mereka mau. Mereka tak mungkin melewatkan kesempatan itu karena ini jam bebas.

She or SheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang