Chapter 9

58 4 0
                                    

Ashley POV

ga kerasa ya besok udah hari ke 20 aku di Indonesia. Aku kangen mom, aku kangen dad. Apa kabar ya mereka disana? Hueee pengen pulang, tapi jangan deh. kalo aku pulang berarti harus ninggalin Navyne, tentu aku gamau!

drrt...drrtt

ponsel ku bergetar, dengan cepat aku mengambil nya dan membuka Line.

Hari ini mau kemana?

ternyata line dari Navyne. aku membalasnya dengan cepat.

ke butik yuk, pengen nyari baju gitu.

Navyne pun membalas dengan tak kalah cepat

as you wish sweet;)

1 jam lagi aku sampe di hotel mu

aku tersenyum membaca nya, tapi tak ada niat untuk membalas nya. Aku segera mandi dan mulai memilih baju. Pilihan ku jatuh pada dress simple dengan bahan jeans, tanpa lengan dan 5 cm diatas lutut. ku poleskan bedak serta sedikit lip balm di bagian bibir. Aku menjepit poni yang ku anggap mengganggu penglihatan ku. Aku siap sekarang. Ku lirik jam di atas nakas ku, sudah menunjukkan pukul 2.45. segera aku turun ke bawah, tak lupa menggunakan sepatu converse ku yang berwarna senada. Sampai di lobby aku melihat sesosok Navyne tengah duduk di salah satu sofa berwarna merah. Aku menghampiri nya, dan menyapa nya. "hay, sudah siap?" dia mendongak, terlihat jelas dia terpesona melihat penampilan ku, kilatan binar di mata nya yang menunjukan itu. "hay, sudah. ayok berangkat"

kami sampai di sebuah butik ternama yang berada di pusat kota. Aku mencari baju yang ingin aku beli, sekitar hampir 30 menit dan aku menemukan dua baju yang kelihatan nya cocok untuk ku. "navyne, minta pendapat yaa, boleh?" tanya ku dengan mata puppy eyes, "iyaa boleh" aku mengembangkan senyum ku. janga tanya aku kenapa, jelas aku sangat senang. dengan segera aku masuk ke ruang ganti, dan mencoba baju pertama. baju putih dengan lengan pendek dan dibalut dengan rok kodok nya. Aku keluar dari kamar ganti, "hmmmm bagus, tapi coba dulu yang ke dua" aku masuk lagi ke dalam ruangan tadi, dan segera menukar baju ku. baju kedua adalah dress. dress biru tua tanpa lengan dengan motif bintang di setiap sisi nya, hmmm yang ini sangat bagus. aku keluar untuk mendengar pendapat Navyne "nah yang ini lebih bagus lgi. you suit in this dress" aku tersipu, pipi ku memanas. dengan segera aku masuk ke ruang ganti agar Navyne tidak menyadari pipi ku yang sudah seperti kepiting rebus tersebut. Aku memutuskan untuk membeli dress biru tersebut. Aku mengamit tangan Navyne dan berjalan beriringan keluar dari butik ini.

Aku dan Navyne sudah di dalam mobil sekarang, "Ashh, mau ke pasar malem gak?" "pasar malem itu kayak gmna?" aku mengernyit bingung, aku tak tau apa itu pasar malam. "liat aja nanti, seru kok asal kamu bareng aku" dia terkekeh karena kalimat nya. Dengan cepat kami melaju dan sampai di tempat tersebut pukul 7 malam. Suasana sangat ramai, tapi kelihatan nya asik. Kami memasuki nya dan mulai menjelajahi sekeliling. "Navyne, foto yuk!" aku mengeluarkan ponsel ku dan meminta seseorang untuk mengambil foto ku dengan Navyne. Setelah itu kami mulai berkeliling lagi. Aku melihat sekelompok anak kecil sedang bermain. aku tak tau mereka bermain apa, mungkin lari-larian, tapi entah lah aku tak mengerti. Permainan itu seperti seseorang yang mengejar dan yang lain jongkok. "Vyne, itu mereka main apa?" "itu mereka main putak jongkok. mau ikutan gak?" aku mengangguk saja, dia membawa ku mendekati sekelompok anak-anak tadi. Navyne berbicara sebentar kepada salah satu dari mereka, aku tak tau apa yang mereka bicara kan. Dan akhirnya mereka berdua mengangguk, dan kembali bermain. Kami bermain bersama, aku berlari dengan cepat saat seorang anak kecil yang bernama Rudi hendak mengenai ku, karena terlalu asik berlari, aku menabrak tubuh seseorang. Aku hampir terjatuh ke belakang, dan untung saja ada tangan yang menangkap ku. Dan ternyata Navyne lah yang tadi aku tabrak serta yang menangkap badan ku. Pandangan kami terkunci beberapa saat, sampai akhirnya aku tersadar dari lamunan ku dan berucap "sorry, it was an accident" dia hanya tersenyum untuk menanggapi ku. Kami kembali bermain, aku sekarang yang jaga. Aku berlari sekuat tenaga untuk mengejar Navyne "run!!! run!!! as space as you can" itu terdengar seperti ejekan bagi ku, ughh navyne. awas saja. Aku berlari dan akhirnya aku berhasil mengenai Navyne, "hahaha poor you navyne" aku mengejek nya, dan kami tertawa bersama. aku tak perduli berapa banyak orang yang menganggap kami gila, atau bahkan memandang kami aneh, aku tak perduli. selama ini mengasyikan dan tidak merugikan orang, aku akan terus melakukannya. Keseruan itu berlanjut terus sampai akhirnya waktu menunjukan pukul 9. Navyne mengajak ku makan di salah satu warung nasi terdekat. Kami makan dengan lahap sampai tidak peduli dengan suasana sekitar. setelah selesai makan kami keluar dari warung tersebut dan berjalan ke arah mobil. Tibatiba saja hujan turun dengan deras, kami berlari, tapi tak kunjung sampai ke mobil. "Ashley! main ujan yuk!" kata Navyne sambil mengamit tangan ku, kami berlari di tengah hujan deras. Untung nya jalanan sepi, jadi kami tidak disangka gila lagi. "Lomba lari yuk!" Ajak ku, dia menganggup menyanggupi. Aku menang dan dia kalah. aku terus meledek dan menyoraki nya. "loser!" ledek ku sambil menjulurkan lidah, dengan tibatiba dia menggendong ku ala bridal style. "mau aku jatohin? aku banting ke jalan ya? stop ngatain ah!" ancam nya,jelas aku gak takut, aku tau dia ga sekejam itu "I'm not affraid" dan dia mulai mengambil ancang-ancang untuk melempar ku. oke mungkin pikiran ku salah, aku takut sekarang. "okee aku ga akan ngatain lagi, puas?" aku mengerucutkan bibir ku sebal, "promise?" aku menjawab dengan tak iklas "pinky promise" dia tersenyum, senyuman hangat nyaaa hueeee jadi makin suka deh sama dia. haha i'm over. aku tersenyum juga membalas senyum nya. Dia mendekatkan wajah nya ke wajah ku, melahap jarak di antara kami-aku dan Navyne-. kurasakan sesuatu yang lembab menyentuh bibir ku, aku tak mengerti itu apa, otak ku merespon begitu lambat. sampai akhirnya aku sadar, navyne mencium ku. aku ulang NAVYNE MENCIUM KU! BISA BAYANGKAN ITU?! ada unsur apa dia mencium ku? apa karena dia mencintai ku? atau hanya iseng? atau mau mencoba mempermain kan ku? Navyne memberikan kecupan singkat di bibir ku, tapi itu mampu membangunkan para kupu-kupu dalam perut ku. rasanya aku mulas sekarang, seperti ada sengatan listrik menghujam tubuh ku, aku bisa merasakan detak jantung ku yang sangat cepat. jangan sampai Navyne mendengar nyaa, kumohon jantung, jangan sekencang ini.......

Navyne POV

gue bodoh, sumpah bodoh banget! tolol! KENAPA GUE NYIUM ASHLEY? KENAPA TUBUH GUE BEKERJA TANPA IKUT ARAHAN OTAK GUE? KENAPA GUE BEGINI? KENAPA BISA SAMPAI KELEPASAN?

dengan segera gue menjauhkan Ashley dari tubuh gue, gue tatap mata nya lekat-lekat. Sungguh, gue menyesal. Ashley yang seakan tau maksud tatapan gue hanya bisa tersenyum. tapi bukan tersenyum miris, melainkan senyum......bahagia? Kenapa dia bahagia? Harusnya dia marah karena gue udah mencuri ciuman dari nya, bahkan seharusnya dia nampar gue sekarang! gue akuin otak gue makin sengklek. Gak mau kejadian tadi terulang lagi, akhirnya gue mengajak Ashley memasuki mobil gue.

"maaf" hanya itu. hanya kata itu yang bisa gue katakan. pecundang. memang. pengecut. memang. Ashley kembali tersenyum "it's okay" gue cuma bisa tersenyum kecut. MERASA BERDOSA MAN!!!!! "ash, ganti baju mu" dia mengernyit bingung, oh tidak.... dia pasti mengira gue ada niat buruk. GUE GA SEMESUM ITU!!!! "I mean, itu baju mu udah basah banget. aku bawa baju kok, pakai aja. aku akan diluar menunggu mu" Saat gue hendak membuka pintu mobil, tangan gue di cekal. Oh no! apaan ini? kenapa gue serasa di sengat listrik begitu? jangan sekarang....

"no.... don't leave me. Aku bakal ganti baju, tapi kamu di dalem aja. tutup mata nya" saat gue hendak menolak dan berkomentar, Ashley sudah bersuara lagi "I believe you" gue mengatup kan mulut rapat-rapat. Ashley berpindah ke jok belakang dan mengganti pakaian nya. Gue gak ngintip, sumpah deh. Ada sih niat buat ngintip, tapi sorry, gue bukan cowok jahat! "done" kata Ashley mengisyaratkan bahwa dia sudah selesai. Dia menggunakan kaos yang kelihatan kedodoran di badan nya, tapi bisa menutupi nya sampai paha. Sekarang gantian gue yang ganti baju. Dan dia tutup mata.

Sekarang kami sudah sampai di depan hotel Ashley, ya gue nganter dia. Dia keluar dari mobil gue dan "thank you for today, makasih buat ciuman nya tadi hehee" dia terkekeh geli dan pergi menghilang. Gue diam. Mati kutu. Diam seribu bahasa. Apa maksud nya sih? Setelah 10 menit berdiam akhirnya kesadaran gue pulih, dengan segera gue melajukan mobil gue dan sampai di depan rumah gue.

Tadaaaa ini part 9, bagus gak? sorry gaje. hehehee. keep vote and comment yaaa

She or SheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang