!︎! PERINGATAN !!
Cerita ini penuh sama hal-hal sinting. Jadi kalau udah baca, yang buruk-buruknya langsung buang dari pikiran kalian ya :)
Sekian dan ....
"WENDY, apa kau tidak ingin mengucapkan selamat padaku?"
"Selamat? Selamat apa?"
"Aku baru saja dipecat dan sekarang aku jadi pengangguran hahaha." Bagi Byun Liavin, pura-pura tertawa adalah cara terbaik menutupi rasa sakit. Namun, pria berusia 32 tahun itu lupa kalau beberapa hal bisa 'terbaca' melalui suara.
Dan Wendy termasuk salah satu orang yang cukup perasa. Meski ia berada di tempat lain, Wendy bisa tahu bahwa Byun sedang tidak baik-baik saja. "Byun, apa kau melakukan kesalahan?"
"Hanya keisengan kecil, tapi akibatnya cukup fatal." Byun menjauhkan ponselnya dari telinga. Kemudian ia menoleh ke belakang, melirik wajah-wajah menyedihkan yang tubuhnya terkapar di kolong jembatan.
Sampai saat ini Byun belum membereskan 'kekacauan' yang dibuatnya. Jejak-jejaknya masih nampak di permukaan aspal. Separuhnya bahkan berceceran di dekat sungai.
"Kau mau menceritakannya?"
Byun menghela napas. "Ceritanya tidak terlalu menarik. Tapi semua ini bermula saat salah satu wisatawanku, Tuan Mauren, menghilang dari rombongan. Dan singkat cerita aku berhasil menemukannya tak jauh dari tempat kami melihat-lihat artefak."
"Lalu di mana letak masalahnya sampai-sampai kau dipecat, Byun?"
"Sebelum mengajaknya pulang, ada hal penting yang harus kulakukan. Karena saat aku datang, wisatawanku yang seperti Toko Emas Berjalan itu sedang dalam bahaya. Tujuh orang berpakaian preman tengah mengancamnya, lima di antaranya bahkan membawa senjata. Sayangnya, kehadiranku yang bak pahlawan dalam film malah membuat Tuan Mauren trauma."
"Trauma?"
"Aku menembaki orang-orang sialan itu tepat di depan mata Tuan Mauren. Memberinya pertunjukan tak terlupakan yang dipenuhi saus tomat dan mayat."
Sejenak, Byun menenggelamkan dirinya dalam hening. Merenungi tindakan bodohnya yang mengakibatkan kerugian di sana sini; niat hati ingin menyelamatkan orang lain, Byun malah menciptakan masalah. Kebiasaan buruk Byun saat melakukan 'pekerjaan haram' pun sulit dihilangkannya, dan parahnya sampai 'dipraktikkan' di tempat kerja baru.
"Oh ya setelah apa yang terjadi hari ini, tiba-tiba aku berpikir." Byun mendongak. Matanya menatap langit kota Seoul dengan pandangan menerawang. "Andai kata aku terbunuh di depan matamu, apa kau akan sama terguncangnya seperti Tuan Mauren? Tidak sanggup melihat ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
REVIVE: BUT MY AGE BECOME 14 YEARS YOUNGER
Fantasy[FANTASY] Selama 14 tahun dekat dengan koki asal Kyoto, tak sekalipun kata cinta keluar dari bibir Byun. Pemandu wisata sekaligus mantan pembunuh tersebut ragu Wendy mau menerimanya. Dan di luar dugaan, Wendy yang kala itu sedang ditimpa masalah tan...