03-1: Hari Pertama di Ibèris

150 43 269
                                    

Bersenang-senanglah dan jangan tergesa-gesa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersenang-senanglah dan jangan tergesa-gesa. Di minggu ketiga, ada wanita berwajah sedih yang harus kau siksa. Di minggu itu juga, ada pria dengan jiwa kepemimpinan luar biasa yang harus kau congkel bola matanya.

Percayalah, hal ini tidak akan menghambat perjalananmu. Morning Glory-mu yang memesona tidak akan ke mana-mana, sang bunga sedang dikurung di daratan paling memuakkan.

Oh ya, apa kau tahu jika Putra Mahkota di sana selalu memakai celana dalam berwarna ungu?

SEKILAS, petunjuk yang Byun dapat tampak seperti lelucon. Seolah-olah penjahat liciklah yang menulisnya, mengejek pihak-pihak yang tengah kebingungan mencari jejak.

Kebalikannya, baris-baris kalimat di atas ditulis oleh makhluk yang mempunyai otoritas. Di alam kematian, Hazeltha dan entitas bersayap lainnya selalu mengedepankan keseriusan. Malaikat Pembimbing seperti Hazeltha tidak mungkin main-main.

Kalaupun ada kata-kata bernada candaan, Byun yakin itu hanya cara Hazeltha berkomunikasi dengan manusia yang ditolongnya. Bahasa yang digunakan tentunya telah disederhanakan, disesuaikan dengan kepribadian masing-masing insan.

Yang terpenting, tak peduli seaneh apa petunjuk yang Hazeltha beri, petualangan Byun menjelajahi 'dunia lain' memiliki arah yang cukup jelas. Byun bisa sampai ke tempat Wendy dibangkitkan, asalkan, teka-teki di dalamnya berhasil ia pecahkan.

Tetapi sayangnya, Byun belum bisa membongkar semua kalimat yang dikemukakan secara samar-samar. Selain harus mempelajari seluk-beluk negeri asing beserta alam semesta yang menaungi, Byun terkejut begitu membuka mata. Kehidupan kedua Byun sebagai 'pemeran pengganti', meneruskan kisah Liavin Adelard yang berhenti di pertengahan jalan, diawali dengan hal-hal di luar dugaan.

Di surat perjanjian memang dijelaskan. Bahwa, tempat Byun 'memulai kisah' akan sama dengan saat-saat di mana Liavin Adelard menjalani hari terakhirnya sebagai bangsawan. Namun, bukannya di bangunan megah atau sejenisnya, jiwa dan raga Byun malah 'mendarat' di lokasi pembuangan mayat.

Hutan yang diselimuti kabut merah.

Tubuh-tubuh bersimbah darah.

Luka yang menganga; cukup membuktikan bahwa ketiga korban tewas mengenaskan.

Dari semua hal yang Byun lihat, Byun lantas bertanya-tanya: memangnya apa yang dilakukan Liavin Adelard sebelum ini? Kenapa bangsawan yang dipenuhi rasa takut sepertinya berada jauh dari rumah?

Dingin mulai membekap punggung Byun. Dalam keadaan setengah bingung, Byun kembali mengamati mayat-mayat yang setelah diselidiki, mempunyai kesamaan ciri. Dari warna pakaian hingga atribut, Byun berkesimpulan bahwa ketiganya masih berstatus pelajar. Kain di tubuh mereka benar-benar mirip dengan seragam yang dikenakan Liavin.

Hingga muncul satu gambaran ....

Jangan-jangan sebelum menyerahkan kehidupan payahmu padaku, orang-orang ini menyeretmu ke tengah hutan dan menjadikanmu bulan-bulanan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REVIVE: BUT MY AGE BECOME 14 YEARS YOUNGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang