02-2: Syarat & Ketentuan

313 93 569
                                    

Part Sebelumnya:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part Sebelumnya:

"Dengan kata lain, kau bisa membawaku kembali ke 14 tahun lalu? Hari di mana aku pertama kali bertemu Wendy?"

"Ya kurang lebih. Di samping itu syarat dan ketentuan berlaku."

○●○●

BYUN tidak terkejut. Ia sudah menduga jika pembicaraannya dengan Hazeltha akan berakhir merepotkan.

Malah memang sudah sewajarnya.

"Baiklah. Selagi aku bisa reuni dengan Wendy, syarat di luar nalar pun akan kusanggupi."

"Kau sudah menebak sampai sejauh itu ya? Karena jujur ...." Hazeltha lantas membenarkan. Syaratnya sendiri memang lumayan tidak masuk akal, terlebih untuk manusia modern seperti Byun. "Tapi, sebelum menyebutkan apa saja yang harus kau penuhi, aku ingin kau bertemu seseorang."

"Seseorang?"

"Salah satu dari pihak pemohon," jelas Hazeltha. Lagi-lagi sambil menyelipkan rambut panjangnya ke belakang telinga. "Ah! Tidak perlu khawatir. Dia manusia biasa juga sepertimu."

"Manusia biasa?" Pandangan Byun kembali menjelajah. Mata sipitnya langsung menyadari perihal tidak adanya pintu. Jendela besar yang menghiasi dinding perpustakaan pun tidak memungkinan untuk dilewati. Bila seseorang ingin mengikuti jejak Flynn Rider di film Tangled, yakni memanjat secara manual, jarak dari daratan ke bangunan utama terlalu tinggi. Sejauh mata memandang hanya ada lautan awan.

"Tunggu!" Byun melupakan sesuatu. Ada yang ingin pria Korea itu pastikan terlebih dulu. "Orang yang akan kau kenalkan padaku, dia masih hidup atau sudah mati?"

"Tidak seperti dirimu yang sudah meninggalkan alam kehidupan, si Pemohon sama sekali belum mati. Dan sebentar lagi dia akan sampai di tempat kita berada."

Byun terdiam. Sejenak ia berpikir. "Tapi, manusia yang masih hidup seharusnya tidak bisa mengunjungi alam kematian. Kecuali ...."

Dengan segala rintangan yang membentang, satu-satunya cara agar 'si Pemohon' hadir di sini adalah dengan teknik pemanggilan. Untungnya, tangan ajaib Hazeltha lebih dari mampu untuk memunculkan portal. Tak perlu waktu lama, gerbang antar dimensi akhirnya terbuka.

"Se-selamat ma-ma-ma-malam."

Dari lingkaran sihir yang dibuat Hazeltha, muncul remaja laki-laki berperawakan tinggi ramping. Ia memakai seragam default dengan kombinasi biru tua serta bawahan abu-abu. Atributnya sendiri adalah sebuah kebanggaan, menjadi bukti bahwa ia merupakan siswa sekolah elite.

REVIVE: BUT MY AGE BECOME 14 YEARS YOUNGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang